18
2.6.4 Karakterisasi Scanning Electron Microscope SEM
SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara mikroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada
spesimen. Interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron, Sinar X, elektron sekunder dan
absorbsi elektron. Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa
permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya sekitar
20 μm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh merupakan tofografi segala tonjolan, lekukan dan lubang pada
permukaan. Gambar topografi diperoleh dari penangkapan elektron sekunder yang
dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor dan diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar
yang khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar dimonitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat
pula direkam ke dalam suatu disket. Sampel yang dianalisa dengan teknik ini harus mempunyai permukaan
dengan konduktifitas tinggi, karena polimer mempunyai konduktifitas rendah, maka bahan perlu dilapisi dengan bahan konduktor bahan penghantar yang tipis.
Yang biasa digunakan adalah perak, tetapi jika dianalisa dalam waktu yang lama, lebih baik digunakan emas atau campuran emas dan palladium [29].
2.7 ANALISA BIAYA
Analisa biaya dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan melalui penelitian ini bersifat ekonomis. Analisa biaya ini dilakukan berdasarkan
formulasi pada Tabel 1.4. Bahan-bahan yang digunakan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bahan
untuk pembuatan alkanolamida, bahan untuk pencelupan, dan bahan baku untuk vulkanisasi. Sedangkan alat yang digunakan terdiri dari wadah kaca, pelat seng,
blender dan oven.
Universitas Sumatera Utara
19 Perincian harga alat-alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.3
berikut: Tabel 2.3 Harga Perincian Alat yang Digunakan
Alat Jumlah
Hargasatuan Rp Harga Rp
Wadah kaca 6
20.000 120.000
Pelat Seng 20
8.000 160.000
Blender 1
125.000 125.000
Oven 1
1.200.000 1.200.000
Total 1.605.000
Bahan-bahan yang digunakan untuk mensintesis alkanolamida terdiri dari, RBDPS, katalis natrium metoksida CH
3
ONa, metanol, dietanolamina, dietil eter, NaCl, natrium sulfat, aquadest. Alkanolamida dibuat berdasarkan 50 gram
RBDPS, sehingga semua bahan dihitung per 50 gram RBDPS. Berikut ini adalah tabel jumlah bahan baku yang digunakan untuk mensintesis alkanolamida:
Tabel 2.4 Keterangan Jumlah Bahan Baku untuk Sintesis Alkanolamida
Bahan Berat gram
Hargasatuan Rp Harga Rp
RBDPS 50
9.000,00kg 450,0
Natrium metoksida 5
2.000.000kg 10.000,0
Metanol 20
172.000l 3.440,0
Dietanolamina 25,6
1.549.000l 39.654,4
Dietil eter 200
800.000l 160.000,0
Natrium klorida 40
250.000kg 10.000,0
Aquadest 100
10.000l 1.000,0
Natrium sulfat 5
300.000kg 1.500,0
Total
Rp 226.044,4 Diasumsikan bahwa 50 gram RBDPS akan menghasilkan 50 gram alkanolamida
juga maka harga 1 gram alkanolamida = Rp 226.044,450 gram = Rp 4520,8gram ≈ Rp 5.000gram
Bahan baku untuk pencelupan terdiri dari, larutan kalium hidroksida KOH, asam asetat CH
3
COOH, aquadest H
2
O dan kalsium nitrat CaNO
3 2
. Semua larutan digunakan pada konsentrasi 10 wv dan dilarutkan dalam
aquadest dengan volume sebesar 500 ml. Berikut ini adalah tabel penggunaan untuk pembuatan larutan pencelup:
Universitas Sumatera Utara
20 Tabel 2.5 Keterangan Bahan Baku Pencelupan
Bahan Jumlah
Hargasatuan Rp Harga Rp
Kalium Hidroksida KOH 50 gram
262.000kg 13.100
Asam Asetat CH
3
COOH 50 ml
380.000l 19.000
Aquadest H
2
O 2 liter
10.000l 20.000
Kalsium Nitrat CaNO
3 2
50 gram 1.000.000kg
50.000
Total 102.100
Berikut ini adalah tabel menggambarkan seberapa banyak bahan baku yang digunakan untuk vulkanisasi satu kali formulasi dan digunakan formulasi
dispersi pengisi 10 pada 10 phr: Tabel 2.6 Bahan Untuk Pembuatan Produk Lateks Karet Alam
Bahan Berat gram
Hargasatuan Rp
Harga Rp
Lateks 60 karet kering 166,7
30.000kg 5.001,00
Larutan Sulfur 50 3
350.000kg 1.050,00
Larutan ZDEC 50 3
350.000kg 1.050,00
Larutan ZnO 30 0,83
350.000kg 290,50
Larutan Antioksidan 50 2
350.000kg 700,00
Larutan KOH 10 3
350.000kg 1.050,00
Larutan Dispersi pengisi 10 16,7
- Tepung Kulit Singkong
1,67 2.000kg
3,34 -
Aquadest 14,863
10.000kg 148,63
- Alkanolamida
0,167 5.000g
835,00
Total 195,23
10.128,47 Dari tabel diatas, didapatkan 195,23 gram campuran kompon untuk dijadikan
produk. Apabila diasumsikan 20 tidak dapat digunakan karena faktor ketinggian cairan untuk metode pencelupan maka massa produk yang dapat dihasilkan
berupa 195,23 x 1 – 0,2 = 156,184 gram
Jika ditujukan ke produk sarung tangan, maka perlu dikonversikan massa produk yang dapat dihasilkan ke jumlah sarung tangan yang dapat dihasilkan.
Massa rata-rata satu pasang sarung tangan adalah kira-kira 10 gram, maka jumlah sarung tangan yang dapat dibuat untuk adalah 156,18410 ≈ 15 pasang.
Total biaya yang digunakan untuk memproduksi produk sarung tangan adalah biaya bahan baku saja, mengingat bahwa larutan pencelup dapat digunakan
untuk berkali-kali tanpa mengalami kerusakan. Sehingga biaya produksi satu pasang sarung tangan adalah Rp 10128,4715 = Rp 675,231. Harga pasaran
produk sarung tangan adalah Rp 37.000,00kotak, dimana 1 kotak berisikan 50 pasang sarung tangan. Sehingga harga pasaran 1 pasang sarung tangan adalah
Universitas Sumatera Utara
21 37.00050 = Rp 740. Ini menunjukkan bahwa biaya produksi produk sarung
tangan ini di bawah harga pasaran produk sarung tangan, sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dihasilkan ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Kimia, Universitas
Sumatera Utara dan Laboratorium Lateks, Fakultas Teknik, Departemen Teknik
Kimia, Universitas Sumatera Utara.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, pembuatan tepung
kulit singkong dan pembuatan senyawa lateks karet alam.
3.2.1.1 Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi
alkanolamida adalah sebagai berikut: 1.
Dietanolamina C
4
H
11
NO
2
2. Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS
3. Natrium Metoksida CH
3
ONa 4.
Metanol CH
3
OH 5.
Dietil eter C
2
H
5 2
O 6.
Natrium Sulfat Anhidrat Na
2
SO
4
7. Natrium Klorida NaCl
3.2.1.2 Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Tepung Kulit Singkong Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan tepung kulit singkong
adalah sebagai berikut: 1.
Kulit singkong 2.
Aquadest H
2
O
Universitas Sumatera Utara