Uji Densitas Sambung Silang Crosslink Density Dengan ASTM D 471 Karakteristik Fourier Transform Infra-Red FTIR

39

3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM

3.6.1 Uji Kekuatan Tarik Tensile Strength Dengan ASTM D 412 Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan produk lateks karet alam yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan produk lateks karet alam. Kekuatan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi dengan luas penampang awal Ao. Berikut ini adalah gambar spesimen dari uji tarik menurut standar ASTM D 412: Gambar 3.9 Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 412 Produk lateks karet alam dipilih dan dipotong membentuk spesimen untuk pengujian kekuatan tarik uji tarik sesuai dengan standar ASTM D 412. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan tensometer terhadap tiap spesimen. Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan 500 mmmenit, kemudian dijepit kuat dengan penjepit yang ada dialat. Mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas spesimen diamati sampai putus, dicatat tegangan maksimum dan regangannya.

3.6.2 Uji Densitas Sambung Silang Crosslink Density Dengan ASTM D 471

Swelling merupakan sifat non-mekanis, tetapi secara luas digunakan untuk mengkarakterisasi material elastomer. Uji swelling index dan kerapatan sambung silang crosslink density dilakukan sebagai berikut. Produk lateks karet alam dipotong sedemikian rupa hingga massanya mencapai 0,2 gram. Uji kerapatan Universitas Sumatera Utara 40 sambung silang crosslink density dihitung dengan menggunakan persamaan Flory-Rehner seperti persamaan berikut ini. [26].   . . 2 . 1 ln 2 3 1 2 1 r NRL r r r C V V V V V M         3.1 Dimana : 2M C -1 = densitas sambung silang V dan χ = volume molar dan parameter interaksi dari pelarut untuk toluene, V = 108,5 mol.cm -3 and χ = 0,39 ρ NRL = densitas karet = 0,932 [27] V r adalah fraksi volume karet dalam gel yang membengkak, dihitung dari persamaan berikut ini. [26] sol sol d d d d r W W W V      3.2 Dimana : W d = massa awal karet ρ d = densitas karet untuk karet vulkanisasi, ρ d = 0,9203 g.cm -3 [27] W sol = massa pelarut yang terserap dalam karet ρ sol = densitas pelarut untuk toluena , ρ sol = 0,87 g.cm -3

3.6.3 Karakteristik Fourier Transform Infra-Red FTIR

Sampel yang akan dianalisa dengan Fourier Transform Infra-Red FTIR yaitu berupa : 1. bahan penyerasi alkanolamida 2. tepung kulit singkong 3. produk lateks karet alam tanpa pengisi tepung kulit singkong dan tanpa bahan penyerasi alkanolamida 4. produk lateks karet alam dengan pengisi tepung kulit singkong tanpa bahan penyerasi alkanolamida 5. produk lateks karet alam dengan pengisi tepung kulit singkong dan bahan penyerasi alkanolamida Universitas Sumatera Utara 41 Tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk melihat apakah ada atau tidak terbentuknya gugus amida dalam bahan penyerasi alkanolamida dan gugus baru dalam produk lateks karet alam dengan tambahan pengisi tepung kulit singkong dan bahan penyerasi alkanolamida. Analisa Fourier Transform Infra-Red FTIR dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.6.4 Karakterisasi Scanning Electron Microscope SEM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

3 50 110

Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Pembebanan Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong dengan Penambahan Alkanolamida sebagai Bahan Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Film Lateks Karet Alam

1 24 127

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

0 2 6

Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

0 0 22

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 20

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 25