Sejarah Dan Perkembangan Koperasi Credit Union Di Indonesia

BAB III. BERDIRINYA KOPERASI CREDIT UNION DESA NAMO RAMBE

PADA TAHUN 1988 - 1998

3.1 Sejarah Dan Perkembangan Koperasi Credit Union Di Indonesia

“Kredit” credit berasal dari bahasa latin Credere atau Credo yang artinya percaya, sedangkan kata “Union” berarti perkumpulan. Jadi, Credit Union berarti perkumpulan orang-orang yang saling percaya. Koperasi Credit Union muncul pertama kalinya di Eropa tepatnya di Jerman. Gagasan ini dipelopori pertama kali oleh Walikota Flammersfield yang bernama Frederich Wilhelm Raiffeisen. Hal ini dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan di Eropa dan pengurangan fungsi sumber daya manusia akibat revolusi industri, sehingga tingkat pengangguran yang tinggi memaksa penduduk miskin untuk berhutang dan menjadi korban lintah darat. Langkah-langkah awal yang ditempuh oleh Frederich Wilhelm Raiffeisen untuk menanggulangi masalah ini, antara lain ialah menghimpun dana uang dari para dermawan dan mengumpulkan bahan makanan untuk selanjutnya dibagikan kepada penduduk miskin. Namun upaya ini tidak berhasil karena penduduk miskin menjadi terlalu bergantung dan bencana kelaparan tetap saja terjadi. Ketidakberhasilan itu mengantarkan sang walikota pada suatu kesimpulan, bahwa kesulitan kaum miskin hanya dapat diatasi dengan cara mengumpulkan uang dari mereka dan dipinjamkan kembali kepada mereka. Universitas Sumatera Utara Sumbangan tidak menolong diri sendiri tetapi sebaliknya merendahkan martabat manusia yang menerimanya.. Prinsip ini pula yang kemudian dikenal dengan tiga prinsip utama Koperasi Credit Union, yaitu : 1. Tabungan modal diperoleh hanya dari anggota. 2. Pinjaman diberikan hanya kepada anggota. 3. Jaminan terbaik bagi peminjam adalah “watak.“ 16 Pada tahun 1898 Alphonso Desyading, seorang jurnalis Kanada merasa tertarik dan menaruh perhatiannya terhadap Koperasi Credit Union. Ia juga mengadakan korespondensi dengan Hennry A. Walff, seorang yang ahli di bidang koperasi di Eropa. Pada tanggal 1 Desember 1900 ia berhasil mendirikan Koperasi Credit Union pertama, dengan anggota lebih dari 80 orang. Koperasi Credit Union itu diberi nama Caisse Populaire de Levis. Koperasi Credit Union ini berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kanada dan menjadi badan koperasi yang paling berkembang di seluruh dunia. Kerberhasilan dan pengaruh yang sangat positif dari pembentukan Koperasi Credit Union di Kanada memicu kemunculan organisasi yang sama di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Koperasi Credit Union didirikan oleh seorang saudagar kaya yang bernama Edward A. Fillene pada tahun 1907. Sementara itu, di Filipina Koperasi Credit Union didirikan oleh 2 orang Misionaris Protestan dari Amerika Serikat yaitu Rew Allan dan R. Huller sejak tahun 1937. Koperasi Credit Union ini berkembang pesat di Filipina dan 16 Untuk lebih jelasnya dapat diakses melalui www.kreditunion.com , op. cit. Universitas Sumatera Utara kebanyakan dikelola lewat pelayanan gereja, dan tidak terbatas hanya di kota- kota tetapi juga hingga di pedesaan. 17 17 Ibid. Di Indonesia pembentukan koperasi telah dimulai sebelum adanya peraturan-peraturan tentang perkoperasian. Pada tahun 1895 di Purwokerto misalnya, Raden Wiriatmadja mendirikan semacam koperasi simpan-pinjam koperasi kredit yang sama seperti dibentuk oleh Raiffesien dan dinamakan ”bank pertolongan dan simpanan.” Pada awalnya pembentukan koperasi kredit ini adalah untuk menolong kaum pegawai priyayi agar mereka terlepas dari ikatan hutang oleh para pelepas uang atau “rentenir.” Dengan bantuan E. Seibrugh dan de Wolf van Westerode, maka pada tahun 1898 usaha Patih Wiriatmadja dikembangkan menjadi “Bank Penolong Tabungan dan Kredit Pertanian” untuk selanjutnya memperluas jangkauan keanggotaannya di kalangan kaum petani. Selain itu, terdapat pula rintisan usaha yang sama diberbagai daerah pada saat itu. Di Mojowarno muncul semacam bank simpan-pinjam yang dikhususkan bagi kaum bumiputera pada tahun 1895. Berikutnya mulai bermunculan pula usaha-usaha serupa di Garut, Probolinggo dan Lamongan. Namun demikian, bentuk usaha yang dijalankan itu masih belum menetapkan cara kerja koperasi yang sesungguhnya. Universitas Sumatera Utara Di awal kebangkitan nasional pada tahun 1908, para perintis kemerdekaan mulai mengembangkan koperasi yang memiliki nilai-nilai demokrasi. Pada saat itu Boedi Oetomo mulai mengembangkan pendirian koperasi kredit. Koperasi juga dimaksudkan sebagai upaya penyebarluasan semangat kebangsaan dan alat perjuangan rakyat di masa pergerakan nasional. Walaupun demikian, pada akhirnya hal ini dipandang sebagai ancaman yang dapat membahayakan kedudukan pemerintah kolonial. Dalam mengantisipasi berdirinya badan koperasi yang dapat membahayakan kedudukan pemerintah kolonial, maka dikeluarkanlah peraturan koperasi yang pertama di Hindia Belanda Indonesia pada tahun 1915. Keputusan tersebut selajutnya sangat membatasi pertumbuhan dan perkembangan koperasi di kalangan masyarakat bumiputera, bahkan banyak koperasi yang ditutup karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berbagai peraturan juga dikeluarkan pada tahun-tahun berikutnya hingga tahun 1933, akan tetapi tetap saja tidak membawa perubahan yang berarti. Pada masa pemerintahan Jepang, cara kerja dan ruang gerak koperasi semakin jauh bertentangan dengan prinsip-prinsip koperasi yang sebenarnya. Koperasi-koperasi yang ada kemudian dirubah bentuknya menjadi “kumiai,“ yang berfungsi sebagai alat ekonomi perang atau sebagai sarana pengumpulan dan pendistribusian bahan makanan untuk keperluan perang. Akibatnya kepercayaan rakyat terhadap koperasi sebagai lembaga yang dapat memperbaiki kesejahteraan menjadi lenyap. Universitas Sumatera Utara Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mendirikan semacam “jawatan koperasi” pada tahun 1946. Sejak saat itu mulai timbul gagasan-gagasan untuk membentuk koperasi desa yang melaksanakan berbagai kegiatan produksi serta pemasaran hasil-hasil pertanian. Akhirnya pada tanggal 11-14 Juli 1947 diselenggarkanlah “Kongres Gerakan Koperasi Indonesia” yang pertama di Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut dianjurkan agar diadakan pendidikan di kalangan pengurus, pegawai, dan anggota-anggotanya. Namun belum sempat hasil keputusan itu dilaksanakan, berkobar pula Agresi Militer Belanda dan pemberontakan PKI di Madiun, yang menyebabkan terjadinya krisis dan banyak koperasi yang mengalami kerugian dan gulung tikar. Memasuki Tahun 1950 hingga pertengahan 1960, diawali dengan pembubaran Negara Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada tanggal 17 agustus 1950 keadaan koperasi jauh lebih baik jika dibandingkan pada masa sebelumnya. Lahirnya Orde Baru kemudian menandai penataan dan penertiban kembali struktur perekonomian di Indonesia secara umum, termasuk mengaktifkan peran dan fungsi koperasi secara lebih maksimal. Pada masa ini pula, Koperasi Credit Union di Indonesia mengawali perjalanannya. Pengaruh gereja memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mengawali perkembangan Koperasi Credit Union di Indonesia. Pada tahun 1967, World Council of Credit Union WOCCU atau Dewan Koperasi Kredit Dunia diundang ke Indonesia yang diwakili oleh Mr. A.A. Baily untuk memperkenalkan gagasan Koperasi Credit Union. Pada tahun 1970, dibentuklah Universitas Sumatera Utara Credit Union Concelling Office CUCO di Jakarta yang dipelopori oleh seorang misionaris bernama Pastor Karl Albrecth Karim Arbie S.J.. Namun demikian, ia kemudian meninggal dunia pada tanggal 11 September 1999 akibat terbunuh dalam peristiwa Dili Timor-Timur. Peran pemerintah juga menjadi sarana yang penting bagi perkembangan Koperasi Credit Union di Indonesia. Pada tahun 1975, BK3I Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia menyelenggarakan kursus dasar Koperasi Credit Union pertama di Nyarumkop dan Sangau Kalimantan. Dan pada tahun 1976, diadakan pula Konferensi Nasional Credit Union di Ambarawa Jawa Tengah, yang dihadiri oleh Ir. Ibnu Soejono selaku Dirjen Koperasi saat itu. Tahun 1981 kembali diadakan Konferensi Nasional Kopdit yang melahirkan Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia BK3I dengan Robby Tulus sebagai ketuanya. Adapun fungsi dari BK3I diantaranya, yaitu: 1. Memberikan konsultasi 2. Menyediakan bahan dan program pelatihan 3. Menyelenggarakan kursus-kursus dan pelatihan 4. Menyebarkan informasi tentang gerakan Koperasi Credit Union 5. Merintis pembentukan Badan Koordinasi Kopdit Daerah. 18 18 Ibid. Universitas Sumatera Utara

3.2. Latar Belakang Berdirinya Koperasi Credit Union Gunanta Ras