Modal Bibit Tenaga Kerja

Jevri Maradong Purba : Prospek Pengembangan Usahatani Wortel Studi Kasus : Desa Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009

2. Modal

Usahatani wortel sudah berjalan sangat lama.Petani di Desa Sukadame memperoleh modal dari pendapatan yang mereka peroleh dari musim tanam sebelumnya, bukan dari pinjaman atau kredit yang berasal dari Bank, CU Credit Union, ataupun LSM. Hal tersebut dapat kita lihat pada lampiran 2. Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa ketersediaan modal pada petani sampel di desa Sukadame cukup tersedia.

3. Bibit

Petani wortel di desa Sukadame memperoleh bibit wortel dari pedagang yang berada di desa Sukadame, dimana harga bibit wortel Per Kg sebesar Rp 80.000, Menurut Rukmana 1995 bahwa kebutuhan bibit tanaman wortel untuk lahan seluas 1 Ha sebanyak 4- 4,5 Kg. Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa penggunaan bibit wortel sudah sesuai teori, penggunaannya banyak karena disebabkan oleh adanya penjarangan pada saat wortel berusia 45 hari 1,5 bulan . Di daerah penelitian terdapat beberapa pedagang yang menjual bibit wortel. Petani wortel tidak menggunakan bibit buatan karena kualitas yang tidak terjamin, sehingga para petani lebih memilih untuk membeli bibit dari pedagang. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa ketersediaan bibit wortel di desa Sukadame cukup tersedia.

4. Tenaga Kerja

Jevri Maradong Purba : Prospek Pengembangan Usahatani Wortel Studi Kasus : Desa Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 Curahan tenaga kerja merupakan faktor pendukung berlangsungnya proses usahatani. Curahan tenaga kerja berasal dari dalam keluarga TKDK dan dari luar keluarga TKLK. Ukuran tenaga kerja yang dipakai adalah curahan tenaga kerja HKP. Tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian yang secara keseluruhan tidak diberi nilai dengan uang. Tenaga kerja luar keluarga adalah jumlah tenaga kerja yang berasal dari luar yang dinilai dengan uang atau upah yang berlaku di desa tersebut. Jumlah penduduk usia produktif di desa Sukadame berjumlah 1754 jiwa, dengan jumlah Penduduk wanita 920 jiwa dan penduduk pria 834 jiwa. Jumlah penduduk pria setara dengan 834 HKP, dan jumlah penduduk wanita setara dengan 736 HKP. HKP penduduk pria dan wanita adalah sebesar 1570 HKP. Kebutuhan tenaga kerja untuk usahatani wortel adalah sebagai berikut. Tabel 13. Kebutuhan Tenaga Kerja Per Hektar Per Musim Tanam No Tahap Kegiatan Kebutuhan Tenaga Kerja HKP Rataan HKP Strata I Strata II Strata III 1 Pembersihan Lahan 15.45 16.42 18.36 16.39 Pengolahan - 2 Penanaman 5.14 5.38 6.56 5.49 3 Pemupukan 10.28 10.99 12.80 11.03 4 Kebersihan Lahan 15.73 16.12 16.04 15.96 5 Penjarangan 11.54 12.77 16.80 12.99 6 Hama Penyakit - - - - Total 58.14 61.68 70.56 61.86 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 10 2007 Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa kebutuhan tenaga kerja per hektar per musim tanam untuk strata I sebesar 58.14 HKP, strata II sebesar 61.68 HKP dan strata III sebesar 70.56 HKP. Rataan per hektar per musim tanam adalah 61.86 HKP. Melihat perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk usahatani wortel per hektar per tahun Jevri Maradong Purba : Prospek Pengembangan Usahatani Wortel Studi Kasus : Desa Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 maka dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga kerja untuk usahatani wortel di daerah penelitian tersedia.

5. Pupuk