Pembangunan Dalam Reformasi Ekonomi

II.5.6 Pembangunan Dalam Reformasi Ekonomi

Fenomena pertumbuhan ekonomi Cina RRC dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping telah menunkukkan berbagai perubahan yang dramatis Pendekatan liberalisasi ekonommi yang diterapkan Deng Xiaoping melalaui kombinasi penerapan politik yang otoriterianistis dan reformasi besar-besaran. Kini telah membawa perubahan-perubahan besar bagi kemajuan ekonomi Cina dalam beberapa tahun terakhir ini selama 16 tahun ekonomi Cina tumbuh rata-rata 12 persen prestasi yang gemilang tersebut dicapai sejak pertama kali Deng Xiaoping memperkenalkan pembaruan dasar-dasar berpijak bagi kelangsungan ekonomi Cina yang mengarah bagi kapitalistis. Terangkatnya nama Deng Xiaoping ke pusat kekuasaan politik Cina, adalah berawal setelah secara Deng berhasil menggeser posisi beberapa rival beratnya, semenjak meninggalkan Mao Zedong yang sedang semaraknya mengobarkan Revolusi Kebudayaan antara tahun 1966-1976. Ketika Mao sedang hidup, saat itu rakyat Cina dan para pakar politik lokal maupun dari kalangan internasional. Sudah asyik membuat berbagai perhitungan skenario yang menduga-duga mengenai perkembangan Cina di masa datang pasca Mao dan ketika Mao meninggal dunia, telah timbul berbagai tarik urat dari kelompok- kelompok yang berusaha untuk menduduki kekuasaan yang ditinggalkan Mao. Sejak keberhasilan Deng Xiaoping menyingkirkan lawan-lawan politiknya, program utama Deng adalah melakukan reformasi ekonomi Cina yang menakjubkan. Semboyan empat modernisasi diperkenalkan, pada awal tahun 1978, dan Deng berada dalam posisi yang strategis. Deng Xiaoping bertindak pragmatis, dan sangat toleran terhadap Barat. Investor asing diundang, dan RRC mulai aktif memasuki dunia dunia perdagangan bebas. Akhirnya dalam perkembangan selanjutnya perubahan-perubahan besar secara serentak terjadi hampir segala bidang, baik dalam pembaruan bidang pertanian, militer, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi di perkenalkan secara luas. Bahkan secara tidak Universitas Sumatera Utara diduga-duga Deng berani menyantak bahwa ajaran Marxisme sudah tidak relevan lagi diterapkan di negeri Cina. 48 Pemerintah baru RRC di bawah Deng Xiaoping, melancarkan kritik keras terhadap Marxisme, untuk mencari pembenaran atas reformasi ekonomi yang mereka laksanakan, setelah pemerintah Mao berlalu. Dalam surat kabar partai, Renmin Ribaoí, pemerintah Deng menyatakan bahwa teori Marxis yang orthodoks sudah ketinggalan jaman dan tidak dapat dipakai lagi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadap RRC dewasa ini. Ideologi komunis yang diajarkan oleh Karl Marx,, Friedrich Engels dan Vladimir Lenin, dinilai telah usang dan sukar diterapkan lagi. Menurut pemerintah Deng, Marx meninggal 101 tahun yang lalu dan karya-karyanya tentang komunisme, telah berusia lebih dari satu abad. Sejumlah pandangannya hanya sesuai untuk jaman itu, sementara situasi terus berkembang dengan cepat , sehinggah beberapa idenya tidak sesuai lagi dengan kebutuhan-kebutuhan RRC pada masa sekarang. Ekonomi itu bagaikan samudera luas. Banyak sekali masalah ekonomi yang tidak tertulis dalam buku, dan masalah-masalah yang yang tidak ada dalam buku itu, memaksa kita untuk mencari pemecahannya. Demikian serangan pemerintah Deng kepada para anggota partai yang menganggap teori ekonomi Marx dari abad ke-19, masih relevan dengan situasi jaman sekarang. Dalam pengamatan mereka, banyak sekali hal yang tidak pernah dialami Marx, Engels, dan Lenin, dalam memecahkan berbagai tantangan dunia modern. Menurut pemerintah Deng, teoritisi RRC harus terjun ke dalam kenyataan shishi quiushi, agar menemukan cara untuk memodernisasikan negerinya. Apa yang dibayangkan Marx bahwa dibawah sistem sosialisme tidak dibutuhkan lagi pasar barang dan uang, kontrakdiktif dengan realitas pembangunan sosialis RRC. Oleh karena itu dalam pendapat mereka , sudah sewajarnya kalau masyarakat 48 Pascal L. Mahendra. 1995. Isu Suksesi Kepemimpinan Indonesia Pasca Soeharto China, Pasca Deng Xiaoping . Jakarta: PT. Golden Terayon Press. Hal. 02 Universitas Sumatera Utara yang dicita-citakan Marx itu, diperlukan sebagai masyarakat utopia belaka, sehinggah negara RRC harus mencari “pedoman lain” untuk menyelesaikan begitu banyak masalah yang dihadapi dewasa ini. Pedoman lain yang dimaksud di atas adalah pembaharuan praktik-praktik pembangunan lama jingji tiaozheng dengan pratik-pratik pembangunan yang umumnya di kenal dinegara-negara kapitalis. Walaupun tidak secara totaliter, namun jelas reformasi ekonomi RRC ini, menghilangkan ciri-ciri khusus dari pola pembangunan lama yang sangat sosialitis, yang domotivasi oleh hasrat Deng yang begitu besar untuk menjadikan RRC setaraf dengan negara-negara maju, setelah tahun 2000. Seperti dikatakan Deng, langkah pembaharuan yang dikemukakannya tersebut, sudah mantap dan tidak tergoyahkan, sekalipun ia menyadari akan menghadapi berbagai tantangan. Tetapi bagi Deng, apa yang dijalankan sekarang memang membutuhkan ketabahan, dan bila tidak dilaksanakan, masa depan RRC akan lebih sulit lagi. Jadi, pembaharuan pembangunan ekonomi RRC akan terus dilakukan oleh Deng Xiaoping, sebagaimana diuraikan dibawah ini: 1. Penghapusan komune rakyat 2. Penghapusan monopoli negara 3. Liberalisasi usaha dan manajemen 4. Pembukaan diri terhadap modal asing 5. Integrasi dalam ekonomi internasional. 49

II.5.7 Bidang Politik