PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.6 PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, berdasarkan analisa SPSS tabel frekuensi “Jenis Kelamin” menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Pada tabel frekuensi “Angkatan” menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa angkatan 2009 lebih banyak dibandingkan jumlah mahasiswa angkatan 2008. Pada tabel frekuensi “Jurusan” dapat dinyatakan bahwa mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di FISIP USU lebih dominan 62,2. Pada tabel frekuensi “Mahasiswa yang memiliki televisi di rumah” dapat dilihat bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU sebanyak 80 memiliki televisi di rumah. Pada tabel frekuensi “Dengan siapa biasa menonton televisi” dinyatakan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU lebih dominan menonton bersama keluarga sebanyak 52,4. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU kebanyakan tinggal bersama keluarga. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran Metro TV berada pada kategori sering. Dimana data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU lebih menyukai informasi mengenai berita daripada yang bersifat menghibur. Dan Metro TV merupakan televisi berita. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran Trans 7” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU berada pada kategori sering. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU juga menyenangi acara hiburan karena siaran acara televisi di Trans 7 bersifat menghibur. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran Trans TV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran Trans TV berada pada kategori sering. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU juga menyukai acara hiburan di stasiun televisi Trans TV. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran Global TV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran Global TV berada pada kategori sering. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menyukai acara-acara di Global TV. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran Indosiar” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran Indosiar berada pada kategori jarang. Hal ini dikarenakan siaran Indosiar lebih dominan menyiarkan acara-acara sinetron. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU kurang menyukai acara-acara sinetron. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton RCTI” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan llmu Politik FISIP USU berada pada kategori sering. Stasiun RCTI merupakan salah satu stasiun televisi yang acaranya suka menampilkan hiburan musik-musik band, karena itu dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU banyak yang menyukai siaran RCTI. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran SCTV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran SCTV berada pada kategori sering. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU sebagian menyukai siaran SCTV karena salah satu acara yang dominan ditampilkan di stasiun televisi ini adalah acara gosip selebriti. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran MNC TV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran MNC TV berada pada kategori jarang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU kurang menyukai siaran MNC TV. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran AnTV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton siaran AnTV berada pada kategori jarang. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU juga kurang menyukai acara-acara yang ada di AnTV. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran TV One” menunjukkan bahwa TV One merupakan jawaban pilihan lain-lain dari stasiun televisi yang suka ditonton oleh responden. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton siaran TVRI” menunjukkan bahwa TVRI juga merupakan jawaban pilihan lain-lain dari stasiun televisi yang suka ditonton oleh responden. Pada tabel frekuensi “Frekuensi menonton televise” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton televisi berada pada kategori sering. Dari data tersebut menunjukkan bahwa televisi adalah salah satu media hiburan yang digemari oleh responden. Pada tabel frekuensi “Frekuensi mengikuti perkembangan pemberitaan Susno Duadji melalui televisi” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU mengikuti perkembangan pemberitaan bebasnya Susno Duadji melalui televisi berada pada kategori kurang mengikuti. Data tersebut menunjukkan bahwa responden tertarik terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji tetapi responden kurang tertarik untuk mengikuti perkembangan pemberitaan bebasnya Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Menariknya pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV terhadap mahasiswa” menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori menarik. Karena dari perjalanan kasus Susno Duadji dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai hukum di Indonesia. Pada tabel frekuensi “Mengikuti setiap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU mengikuti setiap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang mengikuti. Dari data tersebut menunjukkan bahwa responden kurang tertarik untuk mengikuti setiap pemberitaan mengenai bebasnya Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Keseringan menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV dalam sehari” menunjukkan bahwa tingkat keseringan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV dalam sehari berada pada kategori jarang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa responden jarang menonton pemberitaan mengenai Susno Duadji karena responden kurang tertarik terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Rata-rata setiap hari waktu yang Anda habiskan untuk menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa rata-rata setiap hari waktu yang dihabiskan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU untuk menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang dari 30 menit, hal ini dikarenakan responden kurang tertarik terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji karena itu rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji hanya kurang dari 30 menit. Pada tabel frekuensi “Bentuk penyajian berita bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap bentuk penyajian berita bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori menarik. Hal ini dikarenakan pemberitaan bebasnya Susno Duadji dapat memberikan informasi yang jelas terhadap responden, selain itu penyaji beritanya juga bagus dan tidak mononton. Pada tabel frekuensi “Informasi pada pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV dapat dipercaya” menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap informasi bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori dipercaya. Hal ini dikarenakan pemberitaan bebasnya Susno Duadji ini dinyatakan bebas demi hukum sehingga dapat dipercaya. Pada tabel frekuensi “Kesesuaian isi pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV sesuai dengan fakta” menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian isi pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV menurut mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU berada pada kategori kurang sesuai. Hal ini dikarenakan Susno Duadji harusnya belum dapat dibebaskan namun karena lamanya persidangan karena itu Susno Duajdi dinyatakan bebas. Pada tabel frekuensi “Kejelasan isi berita dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat kejelasan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap isi berita dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang jelas. Hal ini dikarenakan responden masih mengharapakan informasi yang lebih banyak lagi mengenai Susno Duadji. Namun sebelum mereka mendapatkan informasi tersebut, Susno Duadji sudah dinyatakan bebas. Pada tabel frekuensi “tanggapan mahasiswa tentang gaya bahasa dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU tentang gaya bahasa dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori menarik. Dikatakan menarik karena gaya bahasa yang digunakan penyaji beritanya mudah dicerna dan dimengerti oleh penonton. Pada tabel frekuensi “Pemahaman mahasiswa terhadap isi berita mengenai bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap isi berita mengenai bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang memahami. Dimana, kasus Susno Duadji ini tergolong rumit karena terkait tidak hanya dengan satu kasus saja. Pada tabel frekuensi “Pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV diberitakan secara kontinyu atau berkelanjutan” menunjukkan bahwa tingkat persetujuan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV diberitakan secara kontinyu atau berkelanjutan berada pada kategori kurang setuju. Dimana, apabila pemberitaan bebasnya Susno Duadji ini diberitakan secara kontinyu dapat menimbulkan kebosanan di kalangan publik. Pada tabel frekuensi “pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV sudah konsisten dari segi isi beritanya” menunjukkan bahwa tingkat kekonsistenan isi berita menurut mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang konsisten. Hal ini dikarenakan Susno Duadji masih terkait lagi dengan kasus lain yang semestinya tidak membuat Susno Duadji dibebaskan. Pada tabel frekuensi “Pesan yang disampaikan dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV diterima dengan baik” menunjukkan bahwa bentuk penerimaan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pesan yang disampaikan dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang menerima dengan baik. Pada tabel frekuensi “pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV mampu mempengaruhi emosional penonton” menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV mempengaruhi emosional mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU berada pada kategori mampu. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi pemikiran dan sikap penonton. Pada tabel frekuensi “Bertambahnya pengetahuan mahasiswa dari pemberitaan mengenai bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat penambahan pengetahuan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU dari pemberitaan mengenai bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori bertambah. Dimana melalui pemberitaan bebasnya Susno Duadji ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai politik, penegakan hukum dan keadilan di Indonesia, Pada tabel frekuensi “Adanya mahasiswa menaruh perhatian terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat perhatian mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV dapat dikategorikan kurang perhatian. Hal ini dikarenakan responden kurang tertarik terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji sehingga responden kurang perhatian terhadap masalah ini . Pada tabel frekuensi “Frekuensi mahasiswa yang menonton berita di Metro TV” menunjukkan bahwa frekuensi mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menonton berita di Metro TV berada pada kategori sering 3-4 kali seminggu, hal ini menunjukkan bahwa responden kurang berminat dengan pengetahuan umum yang terjadi di dalam maupun di luar negeri. Pada tabel frekuensi “Mahasiswa menyukai setiap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat minat mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU menyukai pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang menyukai. Hal ini dikarenakan responden tidak mengetahui awal mula permasalahan yang melibatkan Susno Duadji serta kasusnya yang terlalu berbelit. Pada tabel frekuensi “Sikap setuju terhadap pemberitaan Susno Duadji dibebaskan di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat kesetujuan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV berada pada kategori kurang setuju. Hal ini dikarenakan responden lebih percaya kepada pihak hukum penyidik, jaksa penuntut hukum dan hakim yang menyatakan bahwa Susno Duadji bersalah. Pada tabel frekuensi “Sikap mengerti mahasiswa setelah menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat pengertian mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji setelah menonton pemberitaannya di Metro TV berada pada kategori mengerti. Karena pada saat Susno Duadji dinyatakan bebas bersyarat, pihak Susno Duadji memberikan keterangan tentang pokok permasalahan yang dihadapi Susno Duadji lewat media, yang kemudian dianggap responden sebagai alasan mengapa Susno Duadji ditahan. Pada tabel frekuensi “Kepedulian mahasiswa terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat kepedulian mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV setelah menonton pemberitaan tersebut, berada pada kategori kurang peduli. Hal ini dikarenakan responden kurang perhatian terhadap pengetahuan umum yang terjadi di dalam maupun di luar negeri serta terlalu berbelitnya pokok permasalahan yang melibatkan Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Bagaimana pemahaman mahasiswa secara mendalam terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat pemahaman secara mendalam mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV, berada pada kategori kurang memahami. Responden kurang memahami karena kurang tertarik terhadap permasalahan yang terjadi pada Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Sikap yakin mahasiswa tentang pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat keyakinan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU tentang pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV, berada pada kategori ragu-ragu. Hal ini dikarenakan responden tidak mengetahui pihak mana yang harus dipercayai. Pada tabel frekuensi “Pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV mampu merubah penilaian Anda terhadap Susno Duadji” menunjukkan bahwa tingkat kemampuan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU merubah penilaiannya terhadap Susno Duadji terkait pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV, berada pada kategori kurang mampu. Hal ini dikarenakan responden kurang berminat terhadap permasalahan Susno Duadji. Pada tabel frekuensi “Dukungan mahasiswa terhadap setiap informasi yang disampaikan dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadi di Metro TV” menunjukkan bahwa tingkat dukungan mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik FISIP USU terhadap setiap informasi yang disampaikan dalam pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV, berada pada kategori kurang mendukung. Hal ini dikarenakan responden lebih percaya pada pihak hukum. Setelah melakukan analisa data, maka dilanjutkan dengan cara pengujian hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dapat menggunakan rumus Spearman Rho Koefisien, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini, hipotesis diharapkan dapat menunjukkan hubungan antara pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV mampu mempengaruhi sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ilmu Politik USU terhadap Susno Duadji. Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat jumlah skor dari nilai-nilai jawaban responden mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik angkatan 2008 dan 2009 yang menonton pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV. Berdasarkan analisa SPSS, maka diperoleh nilai koefisien korelasi r s sebesar 0,853. Berdasarkan pernyataan r s 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,005 dan kedua variabel memiliki tanda , hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu terdapat hubungan antara pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV terhadap sikap mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik USU. Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan yang digunakan diantara variabel yang diteliti digunakan nilai koefisien korelasi. Hasil r s = 0,835 ini menunjukkan hubungan yang tinggi; kuat antara pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV terhadap sikap mahasiswa Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi USU. Kemudian untuk tahap selanjutnya adalah mencari kekuatan prediksi antara variabel X dan variabel Y dari penelitian ini yang disebut Uji Determinasi Korelasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut : Kp = r s 2 x 100 Kp = 0,835 2 x 100 Kp = 0,697 x 100 Kp = 69,7 Kp = 70 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pemberitaan bebasnya Susno Duadji di Metro TV variabel X dalam mempengaruhi sikap mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik USU variable Y dalam penelitian ini adalah sebesar 70. Selebihnya, yaitu 30 pemberitaan bebasnya Susno Duadji tidak mempengaruhi sikap mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik USU. Hasil dari uji hipotesis merupakan akhir dari keseluruhan analisa data. Setelah nilai-nilai diperoleh, maka akan dibuat beberapa kesimpulan dan saran.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN