II.2. KOMUNIKASI MASSA II.2.1. Pengertian Komunikasi Massa
Secara sederhana komunikasi massa berarti komunikasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Dengan demikian, media massa adalah alat-
alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan pada waktu yang serempak. James W. Tankard 2005:4 memberi penjelasan bahwa komunikasi massa
adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian lagi ilmu. Keterampilan dalam artian meliputi tekni-teknik dasar tertentu yang dapat dipelajari seperti
mengoperasikan kamera, atau pun keterampilan wawancara. Seni dalam artian meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip program televisi,
mengatur tata letak desain grafis majalah maupun surat kabar. Pengertian ilmu meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana komunikasi berlangsung dan
dapat dikembangkan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. Josep A Devito, dalam Nurudin 2003:10, mendefinisikan bahwa
komunikasi massa yakni, “First, mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not means that the
audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly
defined. Second, mass communication is communication mediated by audio andor visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most
logically defined by its forms, television, radio, news paper, magaazines, films, books, and tapes.”
Jika diterjemahkan secara bebas bisa berarti, “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa
banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya
ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yag disalurkan
oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya; televisi,
radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita. Sedangkan menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney dalam Nurudin,
2003:11 menyebutkan bahwa “Mass communication is a process whereby mass – produced message are transsmited to large, anonymous, an heterogeneous
masses of receivers. Yang artinya komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan diproduksi secara massal tidak sedikit itu disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonim dan heterogen. “Large” disini berarti lebih luas dari sekedar sekumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan
“anonimous” berarti bahwa individu yang menerima pesan cenderung menjadi asing satu sama lain atau tidak saling mengenal satu sama lain, dan
“heterogeneous” berarti bahwa pesan yang dikirim “to whom it may concern” kepada yang berkepentingan, yakni kepada orang-orang dari berbagai macam
atribut, status, pekerjaan dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.
II.2.2. Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan
media. Ciri-ciri komunikasi massa Nurudin, 2007: 19, yaitu : 1.
Komunikator dalam komunikasi massa melembaga 2.
Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen 3.
Pesannya bersifat umum 4.
Komunikasinya berlangsung satu arah 5.
Komunikasi massa menimbulkan keserempakan 6.
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis 7.
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper
II.2.3. Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi-fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney dalam Nurudin 2003:62, antara lain :
a. To inform menginformasikan b. To entertain memberi hiburan
c. To persuade membujuk d. Transmission of the culture transmisi budaya
Sedangkan fungsi komunikasi massa nmenurut John Vivian dalam Nurudin 2003:62 menyebutkan :
a. Providing information b. Providing entertainment
c. Helping to persuade d. Contributing to social cohesion mendorong kohesi sosial.
Ada juga, fungsi komunikasi massa yang pernah dikemukakan oleh Harold D Lasswell dalam Nurudin 2003:62, yakni :
a. Surveilance of the environment fungsi pengawasan
b. Correlation of the part of society in responding to the environment fungsi korelasi
c. Transmission of the social hetigate from one generation to the next fungsi pewarisan sosial
Sedangkan menurut Alexis S Tan, fungsi-fungsi komunikasi bisa diperoleh dalam empat hal. Meskipun secara eksplisit ia tidak mengatakan fungsi-
fungsi komunikasi massa, tetapi ketika ia menyebut bahwa penerima pesan dalam komunikasi bisa kumpulan orang-orang a group of persons atau ia menyebutnya
Mass Audience, sedangkan pengirim pesan atau komunikatornya termasuk kelompok orang atau media massa, maka itu sudah bisa dijadikan bukti bahwa
fungsi yang dimaksud adalah fungsi komunikasi massa. Paling tidak bisa dilihat dari ciri komunikator dan audience-nya.
Tabel 2 Ciri komunikator dan Komunikan
NO TUJUAN KOMUNIKATOR
Penjaga Sistem TUJUAN KOMUNIKAN
Menyesuaikan diri pada sistem; pemuasan kebutuhan
1. Memberi informasi
Mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan; menguji kenyataan;
meraih keputusan
2. Mendidik
Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang berguna memfungsikan dirinya secara
efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar di
terima dalam masyarakatnya.
3.
Mempersuasi Memberi keputusan; mengadopsi nilai,
tingkah laku dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.
4. Menyenangkan
Menggembirakan, mengendorkan uraf syaraf, menghibur, mengalihkan perhatian
dari masalah yang dihadapi.
II.2.4. Model dan Riset Komunikasi Massa
Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954, Wilbur Schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi
manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif.
Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena
komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common sama. •
Model Wilbur Schramm 1 Sumber
Pengirim Sinyal
Decoder Saran
Menurut Schramm komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya 3 unsur : a. Sumber bisa berupa seorang individual berbicara, menulis, menggambar, dan
bergerak atau sebuah organisasi komunikasi Koran, rumah produksi, televisi. b. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian
tangan atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna. c. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca,
anggota dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi, dll.
• Model Wilbur Schramm 2
Area Pengalaman Area Pengalaman
Sinyal Decoder
Sumber Sumber
Encoder
Schramm mengenalkan konsep Area Pengalaman, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana
yang diinginkan oleh komunikan. Schramm menekankan bahwa tanpa adanya Area Pengalaman yang sama bahasa yang sama, latar belakang yang sama,
kebudayaan yang sama, dll hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model Schramm diatas adalah
pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi noise. Menurut Schramm
feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana pesan kita diinterpretasikan. Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik
pesan berdasarkan pengalaman yang dimiliki masing-masing. Jika wilayah irisan semakin besar, makan komunikasi lebih mudah dilakukan dan efektif.
• Model Wilbur Schramm 3
Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umpan balik maka ia akan berada pada posisi komunikator source. Setiap
individu dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai proses sirkular dari pada suatu proses satu arah seperti pada dua model
Pesan Decoder
Penerjemah Decoder
Decoder Penerjemah
Decoder Pesan
Schramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut juga disebut model Osgood dan Schramm. http:inherent.brawijaya.ac.idvlmloginindex.php.
Pesan menurut teori Cutlip dan Center yang dikenal dengan The 7C’s of Communication, meliputi:
a. Credibility, yaitu memulai komunikasi dengan membangun kepercayaan. Oleh karena itu, untuk membangun berita kepercayaan itu berawal dari
kinerja, baik pihak komunikator maupun pihak komunikan akan menerima pesan tersebut berdasarkan keyakinan yang dapat dipercaya begitu juga
tujuannya.
b. Context, yaitu suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan hidup atau keadaan social yang bertentangan dan seiring dengan
keadaan tertentu dan memperhatikan sikap partisipatif. c. Content¸ pesan itu mempunyai arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan
dengan system nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat. d. Clarity, manyusun pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
mempunyai persamaan arti antara komunikator dan komunikan. e. Continuity and Consistency kesinambungan dan konsistensi, yaitu
komunikasi berlangsung terus dan pesan berita tidak saling bertentangan tidak berubah-ubah tetap.
f. Capability, kemampuan khalayak terhadap pesan, yaitu melibatkan berbagai factor adanya sesuatu kebiasaan-kebiasaan membaca, menonton dan
menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya Ruslan, 1997:72-24. g. Channels of Distribution saluran penerimaan berita, yaitu komunikasi harus
menggunakan media alat komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh umum, misalnya media cetak surat kabar, majalah, media elektronik
televisi, radio.
II.3. TEORI S-O-R