117
B. Wilayah Pembangunan
Pengembangan suatu wilayah di Indonesia diarahkan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang ada. Bila potensi dan
kemampuan wilayah-wilayah itu meningkat, maka strategi pengembangannya pun turut berubah pula. Sebagai contoh, pada
Pelita II, terdapat empat wilayah yang ditunjuk sebagai pusat pembangunan utama. Keempat wilayah pembangunan utama
tersebut adalah: 1
wilayah pembangunan utama A, dengan pusat utama Medan,
2 wilayah pembangunan utama B, dengan pusat utama Jakarta,
3 wilayah pembangunan utama C, dengan pusat utama
Surabaya, 4
wilayah pembangunan utama D, dengan pusat utama Ujungpandang.
Seiring dengan kemajuan yang diraih dalam setiap tahapnya, maka pada Pelita IV pusat pembangunan utama berkembang
menjadi lima buah. Wilayah Pembangunan Utama D dipecah men- jadi Wilayah Pembangunan Utama D dan Wilayah Pembangunan
Utama E, dengan pusat utama Ambon. Yang berkembang bukan hanya pusat dan wilayah utama,
melainkan juga pusat pembangunan yang ada pun turut bergeser dan berkembang pula. Dalam Pelita II, misalnya, di Sumatra Barat
hanya terdapat tiga pusat pembangunan, yaitu Padang, Bukit tinggi, dan Sawahlunto. Dalam Pelita IV, berkembang menjadi lima pusat
pembangunan, menjadi Padang, Bukit tinggi, Lubuk Sikaping, Solok, dan Sikakap.
Lebih rinci lagi, kelima wilayah pembangunan utama pada Pelita IV itu adalah sebagai berikut.
1 Wilayah Pembangunan Utama A dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Medan.
118
Wilayah ini meliputi: a
Wilayah Pembangunan I, yang terdiri dari provinsi Aceh dan Sumatra Selatan, pusatnya di Medan.
b Wilayah Pembangunan II, yang terdiri dari provinsi
Sumatra Barat dan Riau, pusatnya di Pekan Baru. 2
Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan utama adalah kota Jakarta.
Wilayah ini meliputi: a
Wilayah Pembangunan III, yang terdiri dari provinsi Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu, pusatnya di
Palembang. b
Wilayah Pembangunan IV, yang terdiri dari provinsi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI
Yogyakarta, pusatnya di Jakarta. c
Wilayah Pembangunan V, yang meliputi provinsi Kalimantan Barat, pusatnya di Pontianak.
3 Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhan
utama adalah kota Surabaya. Wilayah ini meliputi:
a Wilayah Pembangunan VI, yang terdiri dari provinsi Jawa
Timur dan Bali, pusatnya di Surabaya. b
Wilayah Pembangunan VII, yang terdiri dari provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, pusatnya di Balikpapan dan Samarinda. 4
Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan utama adalah kota Ujungpandang.
Wilayah ini meliputi: a
Wilayah Pembangunan VIII, yang terdiri dari provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Timor Timur,
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, pusatnya di Ujungpandang.
b Wilayah Pembangunan IX, yang terdiri dari provinsi
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, pusatnya di Manado.