22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only control group design.
3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian 3.2.1
Rearing Nyamuk 3.2.1.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Dilakukan rearing pada tanggal 15 April 2014 hingga 3 Juli 2014.
3.2.1.2 Tempat Pelaksanaan Penelitian
Dilakukan dirumah yang beralamat B 3. No 10 Perumahan Pondok Hijau, Ciputat, Tangerang Selatan oleh peneliti. Hal ini dimaksudkan agar dapat
diaplikasikan secara natural di alam dan untuk memudahkan pengamatan. Untuk standar keselamatan, nyamuk yang telah digunakan untuk rearing nyamuk
dibunuh dengan obat nyamuk semprot. Adapun larva yang telah digunakan untuk
perlakuan, dimasukkan kedalam larutan deterjen hingga mati. 3.2.2
Determinasi Bahan 3.2.2.1
Waktu Pelaksanaan Dilakukan pada 18 Maret 2014.
3.2.2.2 Tempat Pelaksanaan
Determinasi dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI
Bogor Jawa Barat. 3.2.3
Ekstraksi Bahan 3.2.3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian Ekstraksi bahan dilakukan pada 29 Maret 2014.
3.2.3.2 Tempat Pelaksanaan Penelitian
Dilakukan di Balai Penelitian Rempah dan Obat BALITTRO, Bogor
Jawa Barat oleh rekan peneliti. 3.2.4
Pengenceran Bahan
23
3.2.4.1 Waktu Pelaksanaan
Pengenceran dilakukan pada tanggal 22-26 Agustus 2014. 3.2.4.2
Tempat Pelaksanaan
Pengenceran dilakukan di Laboratorium Biokimia FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 3.2.5
Determinasi Telur Aedes sp 3.2.5.1
Waktu Pelaksanaan Determinasi telur Aedes sp dilakukan pada tanggal 15 Mei 2014
3.2.5.2 Tempat Pelaksanaan
Determinasi telur Aedes sp dilakukan di Laboratorium Parasitologi FKIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh peneliti dan pembimbing. 3.3
Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah larva Aedes sp instar 3 atau 4 yang
didapatkan dari hasil rearing oleh peneliti. 3.3.2 Sampel
3.3.2.1 Kriteria Inklusi
Larva Aedes sp Larva Aedes sp instar 3 atau 4
Larva hidup Larva yang bergerak aktif
3.3.2.2 Kriteria eksklusi
Bukan larva Aedes sp Larva Aedes sp instar 1 dan 2
Larva mati
3.3.2.3 Besar Sampel
Berdasarkan rekomendasi WHO, jumlah larva yang digunakan adalah 25 ekor untuk setiap larutan ekstrak dengan konsentrasi yang telah ditentukan, serta
minimal empat kali replikasi. Adapun konsentrasi pada uji eksplorasi berjumlah lima konsentrasi dan satu kontrol negatif. Kemudian dilakukan pengulangan
percobaan sebanyak lima kali. Sehingga jumlah sampel total yang diperlukan
24
adalah 750 larva Aedes sp. Sedangkan pada uji utama konsentrasi berjumlah lima konsentrasi dan satu kontrol negatif. Kemudian dilakukan pengulangan percobaan
sebanyak empat kali. Sehingga jumlah sampel total yang diperlukan adalah 600 larva Aedes sp.
38
3.3.2.4 Cara pengambilan sampel
Sampel diambil secara simple random sampling. Larva Aedes sp telah bersifat homogen. Kemudian, sampel dirandomisasi.
3.4 Determinasi Tanaman