Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout ratio DPR

yang tercermin dalam Dividend Payout Ratio DPR. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sartono 2001: 122 yang menyatakan semakin tinggi Return on Asset maka kemungkinan pembagian dividen semakin besar. Menurut Marlina dan Danica 2009 dan Pribadi dan Sampurno 2012, Return on Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Dengan demikian ROA diprediksi berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.

2.8.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya. Apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang berarti hanya sebagian kecil saja yang pendapatan yang dapat dibayarkan sebagai dividen Riyanto, 2001:267. Menurut Kadir 2010, Debt to Equit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Dengan demikian Debt to Equit Ratio diprediksi berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.

2.8.3 Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout ratio DPR

Universitas Sumatera Utara Current Ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas liquidity ratio yang dihitung dengan membagi aktiva lancar current assets dengan hutang atau kewajiban lancar current liability. Menurut Munawir 2004 : 72, current ratio menunjukan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Perusahaan untuk membayar dividen memerlukan aliran kas keluar, sehingga harus tersedia likuiditas yang cukup. Karena pembagian dividen dibayar dengan kas, dan tidak dengan laba ditahan, untuk itu perusahaan harus memiliki dana kas tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu, posisi likuiditas perusahaan menanggung langsung kemampuan perusahaan untuk membayar dividen kepada para investor pada saat jatuh tempo. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka perusahaan dinilai mampu untuk melakukan pembayaran dividen Puspitaningtyas, 2012. Menurut Puspita 2009, Current Ratio berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio. Dengan demikian Current Ratio diprediksi berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio.

2.8.4 Pengaruh Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio