Latar Belakang Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas yang diharapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksi oleh investor. Untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik suatu Negara. Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan yang Go Public merupakan kebijakan yang sangat penting, sebab akan melibatkan dua pihak yaitu pemegang saham dan manajemen keuangan yang dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Darmaji dan Fakhrudin, 2006:178 Tujuan utama seorang investor menanamkan dananya yaitu untuk menperoleh pendapatan return yang dapat berupa dividen maupun capital gain. Dalam kaitannya dengan dividen, para investor pada umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil. Kebijakan dividen yang stabil dijalankan oleh suatu perusahaan akan dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. Apabila pendapatan suatu perusahaan berkurang tetapi perusahan tersebut tidak Universitas Sumatera Utara mengurangi dividen yang dibayarkan, maka kepercayaan pasar terhadap perusahaan tersebut lebih besar dibanding jika dividennya dikurangi. Dengan demikian manajemen dapat mempengaruhi harapan para investor melalui kebijakan dividen yang stabil Riyanto, 2001:207 Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering dihadapi perusahaan. Manajemen sering menghadapi kesulitan untuk memutuskan apakah akan membagi dividen atau akan menahan laba untuk diinvestasikan kepada proyek-proyek yang menguntungkan guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Umumnya perusahaan lebih suka menaham keuntungan daripada membagikan dalam bentuk dividen, sedangkan investor lebih menyukai pembayaran dividen saat ini daripada menundanya. Kebijakan dividen suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya, disamping itu juga kepentingan bondholder yang dapat mempengaruhi besarnya dividen yang dibayarkan. Kebijakan dividen pada hakekatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan Sutrisno, 2000: 321. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Dividend Payout Ratio antara lain: Return on Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR, dan Firm Size FS. Return On Asset ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu Mamduh dan Halim, 2005: 84. Perusahaan yang mempunyai Universitas Sumatera Utara profitabilitas tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi return semakin besar. Return on asset ROA merupakan rasio yang diukur dari laba bersih setelah pajak earning after tax terhadap total aset perusahaannya. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai dividen Sri Sudarsi, 2002. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya Sawir, 2003:13. Menurut Prihantoro 2003 menyatakan bahwa debt to equity ratio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Semakin besar penggunaan hutang maka dapat berdampak pada financial distress dan kebangkrutan. Selanjutnya ditegaskan bahwa penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan penurunan dividen karena sebagian besar keuntungan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan utang. Sebaliknya pada tingkat penggunaan hutang yang rendah, perusahaan mengalokasikan dividen tinggi sehingga sebagian besar keuntungan yang digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham. Universitas Sumatera Utara Current Ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar Riyanto, 2001:196. Munurut Munawir 2005:72 Current ratio menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over interstment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin sulit untuk ditagih. Firm Size mencerminkan bahwa suatu perusahaan yang mapan dan besar memiliki akses yang lebih mudah ke pasar modal, sedangkan perusahaan kecil sebaliknya. Perusahaan yang dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal maka perusahaan tersebut akan mampu mendapatkan dana dalam waktu yang relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan earning yang lebih besar, sehingga akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil Hatta, 2002. Berikut adalah tabel mengenai perkembangan Dividen Tunai, Return on Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR, dan Firm Size FS tahun 2011-2012. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Perkembangan Dividen Tunai Beberapa Perusahaan yang Tercatat dalam Saham LQ45 Tahun 2011-2012 Nama Perusahaan Dividen Tunai Rp 2011 2012 PT. Astra Agro Lestari Tbk 995 230 PT. Astra Internasional Tbk 1.980 66 PT. Bank Central Asia Tbk 157 43,5 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk 2.336 1.666 PT. United Tractor Tbk 820 210 PT. Unilever Tbk 546 300 Sumber: www.idx.co.id Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa semua perusahaan mengalami penurunan dalam pembagian dividen tunai yang sangat drastis. Penurunan yang sangat drastis dialami oleh PT. Astra Internasional Tbk yang pada tahun 2012 mengalami penurunan dividen tunai sebesar Rp 1.914 -2.900 dari tahun sebelumnya. Sedangkan PT. Indo Tambangraya Megah Tbk mengalami paling sedikit penurunan yaitu sebesar Rp 670 40,2. Tabel 1.2 Perkembangan Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size Beberapa Perusahaan yang Tercatat dalam Saham LQ45 Tahun 2011-2012 Nama Perusahaan ROA DER X CR Total Aset 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 PT. Astra Agro Lestari Tbk 32.66 28.38 0.21 0.33 130.97 68.46 10.204.495 12.419.820 PT.Astra Internasional Tbk 16.79 15.31 1.02 1.03 136.40 139.91 153.521.000 182.274.000 PT. Bank Central Asia Tbk 3.57 2.44 8.09 7.66 108,98 109,67 381.908.353 427.014.666 PT.Indo Tambangraya Megah Tbk 46.24 39.64 0.46 0.49 236.59 221.71 14.313.602 14.420.136 PT. United Tractor Tbk 16.76 14.80 0.69 0.56 171.64 194.65 46.440.062 50.300.633 PT. Unilever Tbk 53.18 39.46 1.85 1.43 68.67 83.95 10.482.312 12.421.910 Sumber: www.idx.co.id Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa PT. Bank Central Asia Tbk, PT. United Tractor Tbk, PT. Unilever Tbk mengalami penurunan Debt to Equity Ratio sedangkan pembayaran dividen tunai pada perusahaan tersebut mengalami penurunan Tabel 1.1. Hal ini berbeda dengan teori yang dikemukan oleh Sartono 2001:66 yang menyatakan semakin turun Debt to Equity Ratio semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar dividen. Terjadi kenaikan Current Ratio yang dialami oleh PT. Astra Internasional Tbk, PT. Bank Central Asia Tbk, PT. United Tractor Tbk, PT. Unilever Tbk sedangkan pembayaran dividen tunai pada perusahaan tersebut mengalami penurunan Tabel 1.1. Hal ini berbeda dengan teori yang dikemukan oleh Sartono 2001:202 yang menyatakan semakin kuat posisi kas atau likuiditas perusahaan berarti semakin besar kemampuan perusahaan membayar dividen. Terjadi kenaikan Firm Size yang dialami oleh semua perusahaan sedangkan pembayaran dividen tunai pada perusahaan tersebut mengalami penurunan Tabel 1.1. Hal ini berbeda yang diungkapkan Imran 2011 yang menyatakan semakin besarnya ukuran perusahaan maka perusahaan akan mendistribusikan dividen yang lebih tinggi dan konsisten dalam pembayaran sesuai dengan pendapatan dan ukuran perusahaan. Terjadinya kenaikan atau penurunan dalam Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size akan mempengaruhi besar kecilnya persentase pembayaran Dividend Payout Ratio. Universitas Sumatera Utara Dari fenomena dan teori yang diungkapkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang dividen. Penelitian ini membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio, yaitu Return on Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR dan Firm Size FS. Selanjutnya penelitian ini diberi judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Return on Asset ROA, Debt to Equity Ratio DER, Current Ratio CR, Firm Size FS berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio DPR Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian