4.2.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji
autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,741
,549
a
,476 ,46501
1,618 a. Predictors: Constant, LNFS, LNCR, LNDER, LNROA
b. Dependent Variable: LNDPR Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa nilai
Durbin Watson DW sebesar 1,618. Penelitian ini diantara 1,5 sampai 2,5. Hal ini berarti dalam penellitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan
regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients terhadap keempat variabel independen yaitu ROA, DER, CR, FS terhadap Dividend Payout Ratio Saham
LQ45 ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Dari Tabel 4.6 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 10,525 + 0,276 X
1
+ 0,410 X
2
+ 0,305 X
3
– 5,457 X Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diperoleh koefisien regresi
ROA sebesar 0,276. Koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara ROA terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi DER sebesar
0,410. Koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara DER terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi CR sebesar 0,305. Koefisien
tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara CR terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi FS sebesar -5,457. Koefisien tersebut
mengindikasikan bahwa adanya hubungan negatif antara FS terhadap Dividend Payout Ratio.
4
Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10,525 4,836
2,176 ,039
LNROA ,276
,274 ,409 1,009
,323 LNDER
,410 ,141
,751 2,910 ,007
LNCR ,305
,323 ,157
,945 ,354
LNFS -5,457
2,577 -,692 -2,118
,044 a. Dependent Variable: LNDPR
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai konstanta persamaan diatas adalah sebesar 10,525. Artinya apabila nilai
ROA X
1
, DER X
2
, CR X
3
, dan FS X
4
2. ROA memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,276. Nilai
koefisien positif mneunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan
ROA sebesar 1, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikan sebesar 27,6, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
dianggap konstan, maka Dividend Payout Ratio Saham LQ45 sebesar 10,525
3. DER memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,410. Nilai
koefisien positif mneunjukkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan
DER sebesar 1x, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikan sebesar 41,0, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4. CR memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,305. Nilai
koefisien positif mneunjukkan bahwa CR berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan
ROA sebesar 1, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikan sebesar 30,5, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
5. FS memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu sebsar -5,457. Nilai
koefisien negatif mneunjukkan bahwa FS berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan
FS sebesar 1x, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami penurunan sebesar 54,57, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F