BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak dua dasawarsa ini, perbankan merupakan usaha yang mengalami kemajuan paling pesat dibandingkan usaha lainnya. Hal ini disebabkan
deregulasi yang dilakukan pemerintah mengenai perbankan pada tahun 1983, deregulasi ini sangat mempengaruhi pola dan strategi perbankan baik dari sisi
aktiva maupun pasiva perbankan itu sendiri. Situasi ini memaksa perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh
sumber-sumber dana baru. Dana merupakan persoalan yang paling utama k a r e n a t anpa adanya
dana, bank tidak akan berfungsi sebagaimana layaknya. Peran bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dalam bentuk kredit ataupun
dalam bentuk lainnya, bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kredit yang disalurkan oleh bank merupakan bagian terbesar dari asset yang
dimiliki bank, sehingga kegiatan perkreditan merupakan tulang punggung atau kegiatan utama bank. Dari neraca setiap bank umum dapat dilihat bahwa kredit
merupakan komponen aktiva terbesar dari seluruh jumlah aktiva yang dimiliki suatu bank. Oleh karena itu,pemerintah dan dunia perbankan harus menetapkan
kebijakan yang dapat mengatur keseimbangan perkreditan nasional. Seiring peningkatan jumlah bank, persaingan untuk menarik dana dari
masyarakat semakin meningkat. Semua bank berlomba menghimpun dana dari
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang nantinya akan disalurkan kembali kepada masyarakat bagi yang membutuhkan baik untuk tujuan produktif maupun konsumtif. Fungsi
intermediasi ini bukanlah hal mudah bagi perbankan, mulai dari aktivitas penghimpunan sampai penyaluran dana mengandung risiko sehingga perbankan
diharuskan untuk dapat menjaga keseimbangan antara pengelolaan risiko yang dihadapi dengan layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Pemberian kredit yang dilakukan bank mengandung risiko yaitu berupa tidak lancarnya pembayaran kembali kredit atau dengan kata lain Non Performing
Loan NPL yang akan memengaruhi kinerja bank.Salah satu upaya pemerintah untuk menghindari risiko kerugian karena kualitas kredit yang semakin memburuk
ialah melalui restruturisasi kredit. Kualitas kredit dinilai berdasarkan kolektibilitas, yang pada prinsipnya berdasarkan pada kontinuitas pembayaran
kembali oleh debitur. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.72PBI2005 tanggal 27 November 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif, kualitas kredit
dapat digolongkan menjadi lancar pass, perhatian khusus special mention, kurang lancar substandard, diragukan doubtfull, dan macet loss.
Fenomena yang terjadi pada tahun 2007-2008, adanya ancaman lonjakan angka kredit bermasalah NPL, baik yang berasal dari debitur korporasi maupun
debitur individual. Kondisi ini terutama mengancam bank-bank BUMN atau bank pembangunan daerah BPD karena penyelesaian NPL di kelompok bank-bank ini
terkendala masalah hukum. Salah satunya, ketentuan pencadangan provisi dan aturan yang melarang mereka memberikan potongan uang haircut untuk NPL
karena dianggap merugikan negara. NPL yang menumpuk dan menuntut
Universitas Sumatera Utara
pencadangan besar ini membuat bank-bank tersebut juga semakin tak leluasa berekspansi kredit.
Bank yang menjadi objek penelitian ini adalah PT.BNI Persero Tbk. yang memiliki tingkat NPL Non Performing Loan sebesar 4,9 pada tahun
2008 Inilah.com:2008. Tingkat NPL yang tinggi merupakan kendala bagi PT. BNI Tbk. untuk menyalurkan kreditnya pada calon debitur. Padahal pihak bank
telah melakukan selektifitas penilaian. Penilaian kelayakan pemberian kredit yang dilakukan oleh bank yang menjadi bahan penelitian ini melalui rasio keuangan
debitur. Selektifitas ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko terjadinya kredit macet yang akan berdampak pada profitabilitas bank.
Produk kredit PT. BNI Persero Tbk yang menjadi bahan penelitian penulis adalah Kredit Modal Kerja KMK Jangka Pendek. Penelitian ini
bermaksud untuk menjawab pengaruh nilai rasio keuangan yang dimiliki oleh debitur sebagai dasar penyaluran Kredit Modal Kerja KMK jangka pendek.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu cabang PT. BNI Persero Tbk yaitu cabang Sutomo, yang
merupakan pusat pemberian kredit pada PT.BNI Persero Tbk untuk wilayah
Medan. Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Debt to Total Asset Ratio,Quick Ratio, Net Profit Margin, Return On Investment Debitur Terhadap
Penyaluran Kredit Modal Kerja Pada PT.BNI Persero Tbk. Medan.”
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah