57
BAB III ALASAN PERCERAIAN DALAM MASYARAKAT BATAK TOBA
YANG BERAGAMA KRISTEN
A. Gambaran Umum Desa Martoba Bius Tolping
Data monografi Desa Martoba Bius Tolping terdiri dari 3 tiga dusun, yaitu:
1. Dusun I = Dusun Tolping
2. Dusun II = Dusun Janji Martahan
3. Dusun III = Dusun Batu-Batu Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir Jumlah penduduk menurut Kartu Keluarga KK sebanyak: 436 KK. Yang
mana terbagi atas: 1. Dusun I
: LK = 349 Pr = 388
Jumlah = 737 jiwa 2. Dusun II
: LK = 173 Pr = 214
Jumlah = 387 jiwa 3. Dusun III : LK = 272
Pr = 272 Jumlah = 544 jiwa
Jumlah : LK = 749
Pr = 874 Jumlah = 1.668 jiwa
Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir
Desa Martoba terletak di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang beribu kota kabupaten di Pangururan. Luas Desa Martahan terbagi atas:
Universitas Sumatera Utara
58
1. Dusun I = Dusun Tolping
: 750 Ha 2. Dusun II
= Dusun Janji Martahan : 1.950 Ha
3. Dusun III = Dusun Batu-Batu : 1.900 Ha
Jumlah luas keseluruhan : 4.600 Ha
Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir
Batas Desa Martoba terdiri dari: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Simanindo
2. Sebelah Selatan bersebelahan dengan Sangkal Desa Ambarita 3. Sebelah Timur bersebelahan dengan Danau Toba
4. Sebelah Barat bersebelahan dengan Kecamatan Ronggur Ni Huta Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir Masyarakat Desa Martoba terdiri bagi atas 2 umat, yaitu:
1. Umat Kristen, yaitu: -
Protestan : 1.169 Jiwa
- Katolik
: 474 Jiwa
2. Umat Islam sebanyak: 26 Jiwa Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir Masyarakat Desa Martoba mata pencahariannya adalah:
1. Petani : 376 KK
2. Nelayan : 32 KK
Universitas Sumatera Utara
59
3. PNS : 22 KK
4. Pengusaha :
6 KK Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir Lahan di Desa Martoba terbagi atas:
1. 30 Hutan Rakyat 2. 40 Lahan Kosong
3. 30 Perkampungan dan lahan pertanian Sumber Data: Kantor Kepala Desa Martoba Bius Tolping, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir Sejarah dari nama Desa Martoba adalah singkatan dari Martahan, Tolping dan
Batu-Batu dimana pada saat penggabungan desa pada tahun 1994. Sebelum Tahun 1994 Nama Desa Martoba adalah Bius Tolping.
Data mengenai perceraian yang pernah terjadi secara adat Batak Toba di Desa Martoba pernah terjadi sekitar tahun 1980 dan selanjutnya tidak pernah lagi terjadi
perceraian secara adat Batak Toba. Sebab terjadinya perceraian secara Adat batak Toba sekitar tahun 1980 tersebut adalah karena pihak perempuan istri yang
meninggalkan suaminya. Akibat dari perceraian secara adat Batak Toba tersebut pihak istri atau kerabat dari si istri dikenakan denda berupa denda pengembalian
sebahagian dari uang sinamot yang pernah diterima keluarga dari pihak keluarga si suami.
91
Menurut beliau juga kemungkinan ada terjadi pisah bagi suami istri tetapi
91
Hasil wawancara dengan J. Silalahi, selaku kepala Desa Martoba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir pada tanggal 18 Juni 2011 pada pukul 17.30 Wib di Kantor Kepala Desa Martoba.
Universitas Sumatera Utara
60
tidak terdaftar di Kantor Kepala Desa Martoba, hal ini diakibatkan karena kemungkinan suami istri tersebut tidak pernah melakukan perkawinan di Gereja atau
dilakukan secara adat Batak Toba. Hal ini mengakibatkan perkawinan mereka tidak sah secara agama, hukum nasional maupun secara adat Batak Toba.
92
Dengan demikian, tidak terjadinya perceraian secara adat Batak Toba di Desa Martoba dikarenakan telah semakin berkurangnya pemahaman tentang adat Batak
Toba atau sudah semakin hilangnya pemakaian adat Batak Toba pada dan masuknya agama dan penggunaan hukum nasional menjadi salah satu penyebab tidak pernah
terjadi perceraian secara adat Batak Toba.
B. Alasan dan Syarat Perceraian Secara Adat Batak Toba Yang Beragama Kristen di Desa Martoba Siallagan Tolping
1. Alasan perceraian pada masyarakat Batak Toba yang beragama Kristen
Alasan perceraian pada masyarakat Batak Toba yang beragama Kristen dapat dilihat beberapa faktor, yaitu:
a Karena faktor ekonomi Subjek perceraian adalah subjek paling sulit dalam seluruh hukum
perkawinan Batak Toba khususnya yang beragama Kristen di Desa Martoba Siallagan Tolping. Karena keinginan suami maupun istri memainkan peranan,
sedangkan parboru ikut campur, lingkaran kerabat mereka menanggung
92
Hasil wawancara dengan J. Silalahi, selaku kepala Desa Martoba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir pada tanggal 18 Juni 2011 pada pukul 17.30 Wib di Kantor Kepala Desa Martoba.
Universitas Sumatera Utara