diteliti, sehingga diperoleh landasan teori yang dapat mendukung analisis yang dilakukan nantinya. Penelitian lapangan dimaksudkan untuk menghimpun data dan informasi tersebut diperoleh dari Biro
Keuangan di provinsi Sumatera Utara.
Penelitian Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtut waktu time series meliputi data target dan realisasi penerimaan, belanja daerah dan target yang telah ditetapkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini dilakukan pada instansi yang berwenang
yaitu Biro Keuangan Provinsi Sumatera Utara.
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui efektivitas, efisiensi, pertumbuhan dan
hubungan keeratan antara realisasi penerimaan dan belanja daerah dalam proses pengelolaan keuangan daerah provinsi Sumatera Utara dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
1. Analisis struktur hubungan keuangan pusat dan daerah
Dari sisi penerimaan struktur hubungan keuangan pusat dan daerah dapat diketahui dengan menggunakan Derajat Desentralisasi Fiskal DDF. Di mana DDF antara pemerintah pusat dan daerah
dapat diukur dengan menghitung persentase rasio antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Penerimaan Daerah TPD. Sebagai perbandingan akan dianalisis Derajat Desentralisasi Perpajakan
Daerah DDP yaitu dengan menghitung persentase Bagi Hasil Pajak Pusat dan Bukan Pajak BHP terhadap Total Penerimaan Daerah. Kemudian menghitung persentase Sumbangan dan Bantuan
terhadap Total Penerimaan daerah. Untuk menghitung Derajat Desentralisasi Fiskal digunakan Formula sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
100 .
3 100
. 2
100 .
1
X TPD
B DB
X TPD
BHP DDP
X TPD
PAD DDF
= =
=
Keterangan : DDF
: Derajat Desentralisasi Fiskal, PAD
: Pendapatan Asli Daerah, TPD
: Total Penerimaan Daerah, DDP
: Derajat Desentralisasi Perpajakan Daerah, BHP
: Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, DB
: Derajat Bantuan dan Sumbangan, B
: Sumbangan dan Bantuan Pemerintah Pusat,
2. Analisis tingkat pertumbuhan
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan realisasi penerimaan dan belanja daerah dapat digunakan formula Widodo, 1990 : 36 :
∆ X =
t t
t
X X
X
1 1
− −
− X 100 …………………………….… 2-2
Universitas Sumatera Utara
di mana : ∆ X = Rasio pertumbuhan realisasi penerimaan atau belanja daerah
Xt = Jumlah penerimaan atau belanja daerah Xt-i = Jumlah penerimaan atau belanja daerah tahun sebelumnya.
3. Analisis Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara outputkeluaran dan inputmasukan sekunder, sedangkan analisis yang dilakukan terhadap pengelolaan keuangan daerah dengan belanja daerah
menggunakan ukuran tingkat efisiensi yaitu perbandingan antara realisasi pengeluaran anggaran rutin dengan pendapatanpenerimaan daerah dikalikan dengan seratus dalam bentuk persentase.
Belanja daerah Efisiensi = x 100 …………………….. 2-3
Penerimaan
Dengan mengetahui hasil perbandingan antara realisasi belanja daerah dan realisasi penerimaan dengan menggunakan ukuran efisiensi tersebut dapat dilakukan terhadap sistem
pengelolaan keuangan pemerintah daerah, dengan kriteria penilaian berdasarkan pada Kepmendagri No.690.900.327 tahun 1994 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan
yang disusun dalam tabel berikut ini : Tabel.3.1
Kriteria Kinerja Keuangan
Universitas Sumatera Utara
PERSENTASE KINERJA KEUANGAN KRITERIA
100 keatas 90 - 100
80 - 90 60 - 80
dibawah dari 60 Tidak efisien
Kurang efisien Cukup efisien
Efisien Sangat efisien
Sumber
:
Kepmendagri No.690.900.327 tahun 1994
.
4. Analisis Efektivitas