Total Pendapatan daerah 1906372005
2299465426 2685787992
3225853374 3212558704
Sumber : Laporan Realisasi APDB Sumatera Utara, Tahun 2005-2009data diolah Melihat struktur pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara, yang paling besar berasal
dari Pendapatan Asli Daerah, di mana pada tahun 2005 sebesar Rp 1,3 trilyun meningkat menjadi Rp 2,01 trilyun pada tahun 2009, kemudian diikuti Sumbangan dan Bantuan yang
mengalami perubahan dari tahun 2005 yang awalnya tidak ada sampai dengan 2006 mengalami perubahan di tahun 2007 yaitu sebesar 18 triliun dan menurun di tahun 2009 yaitu sebesar 263
miliar , sementara Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak pada tahun 2005 melampaui pendapatan yang berasal dari sumbangan dan bantuan yaitu sebesar Rp 581 milyar tetapi pada tahun 2006
mengalami penurunan yaitu sebesar 412 miliar. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah selama tahun pengamatan mengalami penurunan pada tahun 2007, hal ini disebabkan masih dianutnya
Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 di mana seluruh pungutan pajak dan retribusi yang bertentangan dengan undang-undang tersebut tidak dipungut lagi. Sebagai konsekuensinya
adalah beberapa ayat pendapatan dari pajak daerah dan retribusi daerah yang potensial dan menjadi andalan dalam pendapatan PAD menjadi hilang.
b. Perkembangan pajak daerah.
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat perkembangan pajak daerah dimana pada tahun awal penelitian sebesar Rp 1,30 triliun namun mengalami peningkatan pada 3 tahun berikutnya yaitu
pada tahun 2006 sebesar 1,36, 2007 sebesar 1,54 triliun dan 2008 sebesar 2,01 triliun akan tetapi pada akgir tahun penelitian menurun 1,8 triliun. Untuk pajak daerah merupakan penyumbang
terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Universitas Sumatera Utara
c. Perkembangan retribusi daerah.
Apabila dilihat dari tahun awal penelitian yaitu tahun 2005, pendapatan retribusi sebesar Rp 18 milyar dan mengalami penurunan secara drastis pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 11
milyar, dan pada akhir tahun penelitian meningkat lagi menjadi sebesar Rp 29,4 milyar.
d. Perkembangan belanja daerah
Dari sisi belanja daerah terdiri dari belanja operasional dan belanja modal, di mana belanja operasional tersebut digunakan untuk pembiayaan aparat pemerintah daerah dan tidak
menambah asset atau kekayaan daerah terdiri dari : a sisa kurang perhitungan anggaran tahun lalu,
b urusan umum pemerintahan c pekerjaan umum,
d lalu lintas daratsungai, e kesehatan umum
f pendidikan dan kebudayaan, g sosial, perumahan dan tenaga kerja,
h pertanian, perumahan, perkebunan peternakan, perikanan, koperasi dan pertanahan, i perindustrian dan pertambangan,
j angsuran pinjamanutang dan bunga, k pensiunan dan bantuan,
l ganjaran subsidi dan sumbangan, m belanja yang tidak termasuk bagian lain dan
Universitas Sumatera Utara
n belanja tidak tersangka. Untuk mengetahui perbandingan realisasi belanja operasional terhadap realisasi belanja
daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana dalam tabel tersebut dapat dilihat proporsi alokasi belanja operasional dibandingkan belanja pembangunan seperti terlihat di tabel 4.2 sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Perbandingan Realisasi Belanja Operasional Terhadap Total Belanja
Provinsi Sumatera Utara dari tahun anggaran 2005 – 2009 dalam ribuan rupiah
TAHUN TOTAL BELANJA
BELANJA OPERASIONAL PERSENTASE
1 2
2:: 1 2005
1338476660 1030880056
77 2006
1651845779 1123446346
68 2007
2026383013 1340249248
66 2008
2284013871 1704273207
74,6 2009
2788510535 2084173484
74,7
Sumber : Nota Perhitungan APBD Sumatera Utara, Tahun 2005-2009 data diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa belanja operasional menerima alokasi yang lebih besar dibandingkan dengan belanja pembangunan, dimana terendah pada tahun anggaran 2007 yaitu sebesar
66 persen dan tertinggi pada tahun anggaran 2005 yaitu sebesar 77 persen, pada tahun ini dipengaruhi oleh adanya proyek-proyek pembangunan yang ditunda karena krisis moneter. Kemudian proporsinya
kembali menurun pada 2 tahun berikutnya dan kembali meningkat pada 2 tahun akhir penelitian yaitu sebesar 74,6 persen dan 74,7 persen, dimana rata-rata selama tahun penelitian 72,06 persen.
Universitas Sumatera Utara
B. Analisis Data 1. Analisis Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah dari Sisi Pendapatan