terus menggali potensi sumber-sumber PAD agar dapat meningkatkan hasil pendapatan daerah khususnya PAD.
2. Analisis tingkat pertumbuhan pendapatan dan belanja operasional
Dalam menganalisis pertumbuhan pendapatan daerah dan belanja operasional dengan menggunaakan formula sebagai berikut :
∆ X =
t t
t
X X
X
1 1
− −
− X 100 …………………………………… 3 – 1
di mana : ∆ X = Rasio pertumbuhan realisasi pendapatan atau belanja operasional
Xt = Jumlah pendapatan atau belanja operasional
Xt-i = Jumlah pendapatan atau belanja operasional tahun sebelumnya Dengan menggunakan formula diatas dihasilkan pertumbuhan pendapatan daerah dan
belanja operasional dapat dilihat dalam tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 4.4
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan dan Belanja Operasional Provinsi Sumatera Utara
2005 – 2009
Tahun Anggaran Pertumbuhan
Pendapatan Belanja Operasional
2005 2006
2007 20,62
16,8 8,97
19,28
Universitas Sumatera Utara
2008 2009
20,10 0,41
27,16 22,29
Sumber : Lampiran 4
Dari tabel 4.4 di atas dapat dianalisis tingkat pertumbuhan penerimaaan di mana pada tiga tahun awal penelitian mengalami peningkatan sebesar 20,62 dan 16,8 serta 20,10 kemudian
mengalami penurunan yang sangat drastis pada akhir penelitian yaitu 0,41 persen. Tingkat pertumbuhan belanja operasional, di mana pada 3 tahun penelitian mengalami kenaikan sebesar
8,97 persen kemudian meningkat lagi sebesar 19,28 persen dan kemudian meningkat lagi sebesar 27,16 persen, dan pada akhir tahun penelitian turun kembali sebesar 22,29 persen.
3. Efisiensi pengelolaan dilihat dari sisi belanja
Untuk menganalisis tingkat efisiensi formula hitungannya adalah rasio pendapatan daerah dengan belanja operasional, di mana semakin kecil rasionya maka semakin efisien pengelolaan
keuangan tersebut. Belanja operasional
Efisiensi = x 100 ………………………… 3-2
Pendapatan
Dengan menggunakan rumus di atas dapat diketahui tingkat efisiensi sebagaimana pada tabel berikut 4.5
4. Efektivitas pengelolaan dilihat dari sisi pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Dalam menganalisis tingkat efektivitas maka formula hitungannya adalah rasio perbandingan antara realisasi pendapatan dengan target pendapatan. Di mana semakin besar rasio
yang didapat semakin efektif.
Realisasi pendapatan Efektivitas = x 100
Target Pendapatan
Dengan menggunakan rumus di atas dapat diketahui tingkat efektivitas sebagaimana pada table 4.5
Tabel 4.5 Kinerja Pengelolaan Keuangan Provinsi Sumatera Utara
2005-2009 dalam persen
Rasio 2005
2006 2007
2008 2009
Rata-Rata
BelanjaOperasional Efisiensi = x 100
Pendapatan 54
48,8 49,9
52,8 64,8
58,06 Realisasi Pendapatan
Efektivitas = x 100 Target Pendapatan
105 104
105 101,5
96,8 102,46
Sumber: Lampiran 5 dan lampiran 6 Dari tabel diatas dapat kita lihat tingkat efisiensi dan efektivitas dari pengelolaan
keuangan pemerintah daerah dimana pada tingkat efisiensi berkisar antara 48,8 persen sampai dengan 64,8 persen dan rata-rata selama penelitian adalah 58,06 persen. Berdasarkan hasil ini
dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara tergolong sangat efisien.
Universitas Sumatera Utara
Dan kita juga dapat melihat tingkat efektivitas dari pengelolaan keuangan pemerintahan daerah berkisar antara 96,8 persen 105 persen. Dengan rata-rata selama tahun penelitian 102,46
persen hal ini menunjukkan bahwa hamper selalu melampaui target. Maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan di Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara sangat efektif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan