Untuk hipotesis 3 dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda, yaitu dengan menganalisis pengaruh biaya input bibit, pupuk, pestisida,tenaga kerja, dan peralatan terhadap output pendapatan usahatani
jeruk siam yang baru menghasilkan dengan usahatani jeruk siam yang sudah lama
menghasilkan
Secara sistematis dapat ditulis :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Dimana : Y
= Pendapatan jeruk siam Rpha a
= Nilai konstanta b
= Koefisien regresi e
= Variabel kesalahan X
1
= Biaya bibit RpBatang X
2
= Biaya pupukRpKg X
3
= Biaya pestisidaRpKg X
4
= Upah tenaga kerja RpHKP X
5
= Biaya peralatan Rp
Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam bentuk , atau dengan
kata lain untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel atau lebih secara bersama-sama terhadap Y. Jika R
2
= 1, berarti besarnya persentase sumbangan X terhadap variasi Y secara bersama-sama adalah 100. Semakin dekat R
2
dengan satu, maka makin cocok garis regresi untuk meramalkan Y Firdaus, 2011.
b. Uji F
Uji F adalah uji secara menyeluruh simultan signifikansi pengaruh perubahan variabel independent terhadap variabel dependent. Artinya parameter X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak. Kriteria pengujian
Jika F hitung F tabel pada signifikansi α = 5 maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Jika F hitung ≥ F tabel pada signifikansi α = 5 maka Ho ditolak dan H
1
diterima. Jika Ho diterima artinya faktor-faktor X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Y pendapatan petani jeruk siam.
Jika H
1
diterima artinya faktor-faktor X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Y pendapatan petani jeruk siam.
c. Uji t
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara
parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5 Firdaus, 2011.
Kriteria pengujian : Jika t hitung t tabel pada signifikansi α = 5 maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Jika t hitung ≥ t tabel pada signifikansi α = 5 maka Ho ditolak dan H
1
diterima. Jika Ho diterima artinya tidak ada pengaruh faktor-faktor X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
secara parsial terhadap Y pendapatan petani jeruk siam. Jika H
1
diterima artinya ada pengaruh faktor-faktor X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
secara parsial terhadap Y pendapatan petani jeruk siam.
Untuk Hipotesis 4 dianalisis dengan menggunakan perbandingan analisis
pendapatan usahatani yang baru menghasilkan dengan yang sudah lama, secara matematis ditulis:
Pd = TR – TC
Dimana: Pd
= Pendapatan usahatani jeruk siam TR
= Total Revenue Total Penerimaan TC
= Total Cost Total Biaya Produksi
TR = Y.Py
Dimana : TR
= Total penerimaan Y
= Jumlah produksi Py
= Harga jual Soekartawi, 1995
Untuk hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan metode analisis kelayakan,
BC, NPV, IRR untuk melihat perbandingan tingkat kelayakan antara usahatani yang baru menghasilkan dengan usahatani yang sudah lama menghasilkan.
Secara sistematis dapat ditulis :
Net Benefit Cost Ratio Net BC
BC ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C
cost. Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B benefit.
Net
=
{∑
� �+� �
� �=�
} {∑
� �+� �
� �=�
}
Dimana : BC
= Benefit – cost ratio
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
t = Jangka waktu usahatani
Kriteria yang dipakai adalah suatu usahatani dikatakan memberikan manfaat net BC 1. Demikian pula sebaliknya, apabila net BC 1, maka usahatani jeruk siam
tidak layak dilaksanakan.
Net Present Value NPV
NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat suku bunga tertentu. Bila NPV 0, maka usahatani jeruk siam layak
dilak sanakan, dan sebaliknya apabila NPV ≤ 0 maka usahatani jeruk siam tidak layak
untuk dilaksanakan. NPV dapat di hitung melalui rumus :
Dimana : NPV = Net Present Value
n = Banyak kegiatan
t = Waktu
B = Benefit Manfaat
C = Cost Biaya
i = Tingkat bunga bank yang berlaku
��� = ∑ −
� + �
� �
�=�
Internal Rate of Return IRR
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Kriteria yang dipakai adalah apab
ila IRR ≥ suku bunga berlaku maka usahatani jeruk siam dikat
akan layak, tetapi apabila IRR ≤ suku bunga yang berlaku maka usahatani jeruk siam dikatakan tidak layak. Cara
menghitung IRR menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana : IRR = Tingkat Pengembalian Internal
t = Waktu
i = Tingkat bunga bank yang berlaku
PV
+
= Nilai sekarang positif PV
-
= Nilai sekarang Negatif Untuk menguji hipotesis komperatif digunakan Uji Mann Whitney, yang secara
sistematis ditulis :
� = � � + � � +
− �
� = � � + � � +
− �
Dimana : � = uji sampel pertama
� = uji sampel kedua � = jumlah sampel pertama
� = jumlah sampel kedua � = jumlah rangking pada sampel �
��� = �
�
+ � − �
�
. { ��
+
��
+
+ ��
−
}
� = jumlah rangking pada sampel
�
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional