Kubusimbelang merupakan salah satu desa dengan penduduknya mayoritas melakukan usahatani tanaman jeruk siam serta salah satu penghasil jeruk siam
terbesar di Kabupaten Karo dengan produksi jeruk tahun 2009 mencapai 3.840 ton Badan Pusat Statistik, 2011.
Daerah penelitian ini ditentukan secara Purposive Sampling atau sengaja, berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan pertimbangan bahwa Kecamatan
Tigapanah merupakan salah satu daerah sentra pengembangan usahatani jeruk siam dan Desa Kubusimbelang memiliki jumlah petani yang cukup banyak
melakukan usahatani jeruk siam.
3.2 Metode Penelitian Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah dari anggota sampel secara keseluruhan yang melakukan usahatani jeruk di Desa Kubusimbelang, Kecamatan
Tigapanah, Kabupaten Karo. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling yaitu
dengan menggolongkan populasi dalam golongan atau strata menurut kriteria tertentu. Pembagian strata ini ditetapkan dengan terlebih dahulu membagi petani
atas 2 strata berdasarkan umur tanaman yang baru menghasilkan dan yang sudah lama menghasilkan. Adapun tanaman jeruk siam yang baru menghasilkan dengan
umur tanaman 14 tahun dan tanaman jeruk siam yang sudah lama menghasilkan dengan umur ≥ 14 tahun. Dari jumlah populasi akan diambil sampel sebanyak 60
orang, dimana sampel tanaman jeruk siam yang baru menghasilkan sebanyak 30 orang, dan sampel tanaman jeruk siam yang sudah lama menghasilkan sebanyak
30 orang. Karena dengan sampel tersebut sudah cukup untuk mengetahui tingkat
perbandingan antara tanaman jeruk siam yang baru menghasilkan dan tanaman jeruk siam yang sudah lama menghasilkan. Jumlah sampel yang diambil dapat
dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Penentuan Pengambilan Sampel Penelitian No
Umur Tanaman Tahun Pengambilan Sampel
1 Baru Menghasilkan 14
30 2
Lama Menghasilkan ≥ 14 30
Total 60
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari petani
jeruk melalui wawancara dan kuesioner. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, dapat melalui kantor kecamatan, Badan Pusat Statistik,
Dinas Pertanian dan dapat melalui literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data Untuk hipotesis 1
dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan mengamati perkembangan usahatani jeruk siam selama 5 tahun
terakhir di daerah penelitian.
Untuk hipotesis 2 dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif
yaitu dengan mengamati karakteristik petani jeruk siam yang meliputi umur, pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, dan jumlah tanggungan keluarga.
Untuk hipotesis 3 dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda, yaitu dengan menganalisis pengaruh biaya input bibit, pupuk, pestisida,tenaga kerja, dan peralatan terhadap output pendapatan usahatani
jeruk siam yang baru menghasilkan dengan usahatani jeruk siam yang sudah lama
menghasilkan
Secara sistematis dapat ditulis :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Dimana : Y
= Pendapatan jeruk siam Rpha a
= Nilai konstanta b
= Koefisien regresi e
= Variabel kesalahan X
1
= Biaya bibit RpBatang X
2
= Biaya pupukRpKg X
3
= Biaya pestisidaRpKg X
4
= Upah tenaga kerja RpHKP X
5
= Biaya peralatan Rp
Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit
a. Koefisien Determinasi