4.6. Tabulasi Silang Pengetahuan terhadap Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Tabulasi silang antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi makanan
cepat saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9. Tabulasi Silang Pengetahuan Responden terhadap Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji di Fakultas Kedokteran USU Tahun
2011
Pengetahuan Responden
Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Jumlah Sangat
sering Sering
Jarang n
n n
n
Sedang 4
30,8 2
15,4 7
53,8 13
100,0 Baik
32 39,0 30
36,6 20
24,4 82
100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mahasiswa Fakultas
Kedokteran USU yang memiliki pengetahuan baik mengenai makanan cepat saji cenderung memiliki frekuensi konsumsi makanan cepat saji yang sangat sering,
dimana dari 82 orang mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik, ada 39,0 mengonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi 2-7 kali dalam seminggu..
Mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang sedang masih memiliki frekuensi konsumsi makanan cepat saji yang jarang, dimana dari 13 orang responden, ada
53,8 mengonsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi 3-4 kali dalam sebulan.
Universitas Sumatera Utara
4.7. Tabulasi Silang Sikap terhadap Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Tabulasi silang antara sikap dengan konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.10 di
bawah ini. Tabel 4.10. Tabulasi Silang Sikap Responden terhadap Frekuensi Konsumsi
Makanan Cepat Saji di Fakultas Kedokteran USU Tahun 2011 Sikap Responden
Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Jumlah Sangat
sering Sering
Jarang n
n n
n
Sedang 11 30,6
10 27,8
15 41,7
36 100,0
Baik 25 42,4
22 37,3
12 20,3
59 100,0
Berdasarkan tabel tabulasi silang sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran USU terhadap frekuensi konsumsi makanan cepat saji, dapat dilihat bahwa dari 59
orang responden yang memiliki sikap dengan kategori baik, ada 42,4 memiliki frekuensi konsumsi makanan cepat saji sangat sering yaitu 2-7 kali seminggu..
Mahasiswa yang memiliki kategori sikap sedang memiliki frekuensi konsumsi makanan cepat saji jarang, dimana dari 36 mahasiswa, ada 41,7 yang frekuensi
konsumsi makanan cepat saji 3-4 kali sebulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang konsumsi makanan cepat saji yang dilihat dari frekuensi makan dan
jenis makanan yang paling sering dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.1. Pengetahuan Mahasiswa tentang Konsumsi Makanan Cepat Saji
Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang konsumsi makanan cepat saji yaitu sebanyak 86,3.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, dimana sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga Notoatmodjo, 2003. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa responden sudah mengetahui berbagai macam tentang
makanan cepat saji. Dalam hal ini mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik disebabkan karena latar belakang pendidikan mahasiswa adalah di bidang
kesehatan dan sudah banyaknya sumber informasi mengenai makanan cepat saji. Seperti penjelasan Bloom yang dikutip oleh Notoadmodjo 2003, bahwa
pengetahuan adalah dengan mengetahui situasi dan rangsangan yang dapat mempermudah terjadinya perilaku seseorang sehingga dengan keadaan pengetahuan
mahasiswa yang baik kemungkinan dapat mendorong mahasiswa untuk dapat
memilih dan melihat jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa rata-rata mahasiswa telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai konsumsi makanan cepat saji. Para
Universitas Sumatera Utara