BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang konsumsi makanan cepat saji yang dilihat dari frekuensi makan dan
jenis makanan yang paling sering dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran USU dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.1. Pengetahuan Mahasiswa tentang Konsumsi Makanan Cepat Saji
Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang konsumsi makanan cepat saji yaitu sebanyak 86,3.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, dimana sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga Notoatmodjo, 2003. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa responden sudah mengetahui berbagai macam tentang
makanan cepat saji. Dalam hal ini mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik disebabkan karena latar belakang pendidikan mahasiswa adalah di bidang
kesehatan dan sudah banyaknya sumber informasi mengenai makanan cepat saji. Seperti penjelasan Bloom yang dikutip oleh Notoadmodjo 2003, bahwa
pengetahuan adalah dengan mengetahui situasi dan rangsangan yang dapat mempermudah terjadinya perilaku seseorang sehingga dengan keadaan pengetahuan
mahasiswa yang baik kemungkinan dapat mendorong mahasiswa untuk dapat
memilih dan melihat jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa rata-rata mahasiswa telah memiliki pengetahuan yang baik mengenai konsumsi makanan cepat saji. Para
Universitas Sumatera Utara
mahasiswa mengetahui pengertian makanan cepat saji, jenis-jenis makanan cepat saji, apakah makanan cepat saji baik untuk kesehatan, dampak mengonsumsi makanan
cepat saji secara terus-menerus, cara mengatasi dampak makanan cepat saji, contoh makanan yang menyebabkan obesitas, ciri-ciri makanan cepat saji yang mengandung
bahan pengawet. Konsumsi makanan cepat saji telah menjadi bagian dari perilaku sebagian
anak sekolah dan remaja di luar rumah di berbagai kota, termasuk pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Jenis makanan siap santap yang berasal dari negara barat
seperti KFC, hamburger, pizza, dan berbagai jenis fast food sering dianggap sebagai lambang kehidupan modern oleh para remaja. Padahal makanan cepat saji
mempunyai kandungan tinggi kalori, karbohidrat dan lemak, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan obesitas Mudjianto, 1993.
Menurut Sediaoetama 2002, tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku memilih makanan, yang menentukan mudah
tidaknya seseorang memahami manfaat kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
5.2. Sikap Mahasiswa tentang Konsumsi Makanan Cepat Saji