1,5-Difenilkarbazida DiPC Spektrofotometri Studi Pemanfaatan Arang Aktif Serbuk Biji Salak (Salacca Edilus Reinw) Sebagai Adsorben Cr (VI) Dalam Limbah Cair Elektroplating

industri dapat berada dalam bentuk krom III dan krom VI yang mempunyai sifat berbeda. Krom III esensial bagi mamalia untuk metabolisme gula, ptotein, dan lemak. Senyawanya lebih stabil di air serta sifat racunnya tidak terlalu besar. Berbeda dengan krom VI karena bersifat sangat oksidatif. Batas maksimum kromVI yang diperbolehkan dalam air sehat 0,05 mgL sedangkan dalam air limbah 0,1 mgL.Raja,S.2006

2.4. 1,5-Difenilkarbazida DiPC

1,5-Difenilkarbazida merupakan suatu molekul dengan dengan rumus C 13 H 14 N 4 O yang memiliki berat molekul 242,28 grmol. senyawa ini sering digunakan pada penentuan logam kromium IV dari suatu larutan dimana akan dibentuk suatu molekul kompleks dengan kromium tersebut. struktur dari senyawa ini adalah sebagai berikut ; Gambar 2.3 1,5-Difenilkarbazida Kompleks kromium difenilkarbazida dibentuk oleh molekul Cr IV dengan reagen pengompleks 1,5-difenilkarbazida. Kompleks ini memiliki warna ungu dengan menyerap sinar panjang gelombang 540 nm. Eka,R.2008

2.5. Spektrofotometri

Universitas Sumatera Utara Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber- sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi, untuk larutan sampel atau blanko ataupun pembanding Khopkar, 2002. 2.5.1. Spektrofotometri UV dan Sinar Tampak 2.5.1.1. Cara Kerja dan Prinsip Spektrofotometri Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm - 650 nm 650 nm – 1100 nm agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan menggunakan tombol dark- current. Pilih yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan “nol” galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel Khopkar, 2002 Universitas Sumatera Utara Prinsip dari spektrofotometri sinar tampak yaitu apabila radiasi dilewatkan melalui larutan berwarna dengan panjang gelombang tertentu, sebagian radiasi akan diserap diabsorpsi secara selektif dan radiasi lainnya dilewatkan transmisi. Besarnya kemampuan molekul-molekul zat terlarut untuk mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang tertentu dikenal dengan istilah absorbansi A, yang setara dengan nilai konsentrasi larutan tersebut dan panjang berkas cahaya yang dilalui biasanya 1 cm dalam spektrofotometri ke suatu poin dimana persentase jumlah cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi diukur dengan phototube. Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementerSumber: Vogel, 1994 Tipe instrumen spektrofotometri UV-Visibel dapat dikelompokkan menjadi: a. Spektrofotometer berkas tunggal single beam Cahaya polikromatik dari sumber yang difokuskan pada celah masuk dari sebuah monokromator, yang selektif mengirimkan berkas sempit dari cahaya. Cahaya ini kemudian melewati daerah sampel menuju detektor. Absorbansi sampel ditentukan dengan mengukur intensitas cahaya mencapai detektor tanpa sampel kosong dan membandingkannya dengan intensitas cahaya yang mencapai detektor setelah melewati sampel. b. Spektrofotometer berkas ganda double-beam Dalam spektrofotometer berkas tunggal yang biasa, kuvet kosong dan sampel diukur secara berurutan, dengan jarak waktu beberapa detik untuk pengukuran panjang gelombang tunggal dan sampai beberapa menit untuk pengukuran spektrum penuh Universitas Sumatera Utara dengan alat yang biasa. Lintasan cahaya dapat mengakibatkan kesalahan yang penting selama jarak waktu yang lama. Spektrofotometer berkas ganda dikembangkan untuk mengimbangi perubahan-perubahan dalam intensitas lampu antara pengukuran pada kuvet yang kosong dan kuvet sampel. Dalam bentuk ini, sebuah pemotong ditempatkan pada jalur optik, dekat sumber cahaya. Tombol Pemotong jalur cahaya berada diantara jalur optik referensi dan jalur optik sampel ke detektor. Ini berputar pada kecepatan yang sesuai dengan pengaturan berganti dari kuvet yang kosong dan kuvet sampel terjadi beberapa kali per detik, kemudian memperbaiki intensitas cahaya dari perubahan menengah dan masa panjang Owen, T. 1996.

2.5.1.2. Instrumentasi Spektrofotometri UV dan Sinar Tampak Visible

Spektrofotometer sinar tampak terdiri dari: 1. Sumber cahaya Sumber cahaya digunakan untuk memberikan cahaya yang akan dilewatkan kedalam sampel. Sumber radiasi ultra violet yang kebanyakan digunakan adalah lampu hidrogen dan lampu deuterium. Yang terdiri dari sepasang elektroda yang terselubung dalam tabung gas dan diisi dengan gas hidrogen dan deuterium yang bertekanan rendah. Sumber radiasi ultraviolet lain adalah lampu xenon, tetapi tidak sestabil lampu hidrogen. Universitas Sumatera Utara 2. Monokromator Dalam spektrometer, radiasi yang polikromatik yang harus diubah menjadi radiasi monokromatik. Ada dua jenis alat yang digunakan untuk mengurai radiasi polikromatik menjadi monokromatik yaitu penyaring dan monokromator. Penyaring dibuat dari benda khusus yang hanya meneruskan radiasi pada daerah panjang gelombang tertentu dan penyerap radiasi dari panjang gelombang yang lain. Monokromator merupakan serangkaian alat optik yang mengurai radiasi polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektifpanjang gelombang-gelombang tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut menjadi jalur-jalur yang sangat sempit Sastrohamidjojo, H. 2001. 3. Sel atau kuvet Kuvet atau sel merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari pemakaiannya kuvet ada dua macam yang permanen terbuat dari bahan gelas leburan dan silika atau kuvet disposable untuk satu kali pemakaian yang terbuat dari Teflon atau plastik. Ditinjau dari bahan yang dipakai membuat kuvet, ada dua macam yaitu: kuvet dari leburan silika kuarsa dan kuvet dari gelas. 4. Detektor Detektor merupakan salah satu bagian dari spektrofotometri UV-Vis yang paling penting oleh sebab itu kualitas detektor akan menentukan kualitas spektrofotometer UV-Vis. Fungsi detektor didalam spektrofotometer adalah mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektronik Mulja, 1995. 2.6. Hukum Dasar Spektrofotometri 2.6.1. Hukum Lambert