Hukum Dasar Spektrofotometri 1. Hukum Lambert

2. Monokromator Dalam spektrometer, radiasi yang polikromatik yang harus diubah menjadi radiasi monokromatik. Ada dua jenis alat yang digunakan untuk mengurai radiasi polikromatik menjadi monokromatik yaitu penyaring dan monokromator. Penyaring dibuat dari benda khusus yang hanya meneruskan radiasi pada daerah panjang gelombang tertentu dan penyerap radiasi dari panjang gelombang yang lain. Monokromator merupakan serangkaian alat optik yang mengurai radiasi polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektifpanjang gelombang-gelombang tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut menjadi jalur-jalur yang sangat sempit Sastrohamidjojo, H. 2001. 3. Sel atau kuvet Kuvet atau sel merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari pemakaiannya kuvet ada dua macam yang permanen terbuat dari bahan gelas leburan dan silika atau kuvet disposable untuk satu kali pemakaian yang terbuat dari Teflon atau plastik. Ditinjau dari bahan yang dipakai membuat kuvet, ada dua macam yaitu: kuvet dari leburan silika kuarsa dan kuvet dari gelas. 4. Detektor Detektor merupakan salah satu bagian dari spektrofotometri UV-Vis yang paling penting oleh sebab itu kualitas detektor akan menentukan kualitas spektrofotometer UV-Vis. Fungsi detektor didalam spektrofotometer adalah mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektronik Mulja, 1995. 2.6. Hukum Dasar Spektrofotometri 2.6.1. Hukum Lambert Universitas Sumatera Utara Hukum ini menyatakan bahwa “bila cahaya monokromatik melewati medium menembus cahaya, laju berkurangnya intensitas cahaya”. Ini setara dengan menyatakan bahwa intensitas cahaya yang dipancarkan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya ketebalan medium. Hukum ini dapat dinyatakan oleh persamaan berikut: Dengan I adalah intensitas cahaya yang masuk dengan panjang gelombang, I ialah tebalnya medium, dan k adalah factor kesebandingan. Jika I = I, untuk l = mol maka akan diperoleh: In Atau dinyatakan dalam bentuk lain Tt = l e – kI 2 Dengan I ialah intensitas cahaya yang masuk yang jatuh pada suatu medium penyerapyang tebalnya 1. l ialah intensitas cahaya yang diteruskan, dan suatu tetapan untuk panjang gelombang dan medium yang digunakan. Dengan mengubah dasar logaritma diperoleh: It = I o 10 -4343kl = I o . 10 – KI 3 Dengan K = k2,302026, dan biasa disebut koefisien absorpsi. Koefisien absorpsi umumnya didefenisikan sebagai kebalikan dari ketebalan yang diperlukan untuk mengurangi cahaya menjadi l10 intensitasnya. Ini diturunkan dari persamaan 3 karena: It I o = 0,1 = 10 -Kl atau Kl = l dan K = I l Universitas Sumatera Utara Angka banding It I o adalah bagian dari cahaya masuk yang diteruskan oleh medium setebal I dan disebut transmitans T. kebalikan I o It adalah keburaman, dan absorbans A medium diberikan oleh: A = Log I o It 4

2.6.2. Hukum Beer

Pada hukum ini dijumpai hubungan yang sama antara transmisi dan ketebalan lapisan seperti yang ditemukan oleh Lambert antara transmisi dan ketebalan lapisan persamaan 2 yakni “intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier. Ini dapat ditulis dalam bentuk: It = I o e –k’c = l o . 10 -0,4343k’c = I o . 10 –Kc 5 Dengan c konsentrasi, dan k’ dan K’ tetapan. Penggabungan persamaan 3 dan 4 akan menghasilkan: Log I o I t = a c l 6 Inilah persamaan fundamental dari spektrofotometri, dan sering disebut sebagai hukum Lambert-Beer. Nilai a akan jelas bergantung pada cara menyatakan konsentrasi. Jika c dinyatakan mol dm 3 dan 1 dalam cm, maka a diberi lambang E dan disebut koefisien absorpsi molar atau absorptivitas molar. Nampaknya ada hubungan antara absorbans A, transmitans T dan koefisien absorpsi molar, karena A = E c l = log - log T Vogel, 1994. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN 3. AlatdanBahan 3.1. Alat - Neraca analitik Mettler PM 400 - GelasUkur Pyrex - Erlenmeyer Pyrex - Beaker Glass Fisher - Cawan porselin - Oven Fisher - Tanur Fisher - Spatula - Botol aquades - Kertas saring - LabuTakar Pyrex - Pipet Volume Pyrex - Maat Pipet Pyrex - Pipet tetes - BatangPengaduk - Ayakan 100 mesh Fisher - Magnetic Stirer - PenjepitTabung - Serbet - Hotplate - Bola karet - Spektrofotometer sinar tampak Spectronic 20 Milton Ray company Universitas Sumatera Utara

3.2. Bahan -