BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengaturan Lembaga Dana Pensiun di Indonesia, istilah dana pensiun
sebagai badan hukum mulai dikenal setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Undang-Undang
tersebut merupakan dasar penyelenggaraan program pensiun bagi karyawanperusahaan. Sebelum adanya Undang-Undang tersebut,
dasar penyelenggaraan program pensiun adalah Arbeiderfonsend Ordonantie Nomor 377 Tahun 1926. Undang-Undang Nomor 11
Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menyebutkan bahwa dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Undang-undang ini mengatur hal-hal penting lain seperti jenis-jenis dana pensiun yaitu dana pensiun
pemberi kerja dan dana pensiun lembaga keuangan, pembentukan dan pengesahan dana pensiun, hak peserta kepengurusan dana pensiun,
kekayaan dana pensiun, pembubaran dan penyelesaian dana pensiun. Secara khusus dibahas mengenai jenis-jenis dana pensiun dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 yang membahas tentang tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja, Peraturan Pemerintah Nomor 77
Tahun 1992 yang membahas tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengawasan terhadap Lembaga Dana Pensiun sebelum
diundangkannya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, dilakukan oleh Bapepam-LK. Bapepam-LK bertugas
melaksanakan pengawasan dan pengaturan terhadap Lembaga Dana Pensiun. Pengawasan dan pengaturan tersebut dilakukan dengan cara
Bapepam-LK melaksanakan kebijakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, perumusan standar,norma, pedoman kriteria dan
prosedur, memberikan bimbingan teknis dan evaluasi. 3.
Pengawasan terhadap Lembaga Dana Pensiun setelah diundangkannya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
maka Lembaga Dana Pensiun yang sebelum nya diawasi oleh Bapepam-LK setelah Undang-Undang OJK berlaku efektif maka
fungsi pengawasan dan pengaturan akan beralih kepada OJK. Hal ini juga dapat terlihat dalam isi pasal 6 huruf c, OJK melaksanakan tugas
pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya. OJK melaksanakan pengawasan dan pengaturan dengan cara menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan, mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh kepala eksekutif, melakukakan pengawasan,
pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain. Serta seperangkat peraturan yang dibuat oleh Bapepam-LK akan
beralih dan tetap dapat dijalankan oleh OJK sampai OJK membuat suatu perubahan dan peraturan yang baru.
Universitas Sumatera Utara
B. Saran