Kandungan Kimia Tumbuhan TINJAUAN PUSTAKA

Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009. USU Repository © 2009 Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. 3. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan adanya pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 o C. 4. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 o C selama waktu tertentu 15-20 menit. 5. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥ 30 o C dan temperatur sampai titik didih air.

2.3 Kandungan Kimia Tumbuhan

1. Flavonoida Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar, mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi C 6 -C 3 -C 6 , yaitu dua cincin aromatis yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Kerangka Dasar Flavonoida Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009. USU Repository © 2009 Flavonoida sering terdapat sebagai glikosida. Flavonoida merupakan kandungan khas tumbuhan hijau yang terdapat pada bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah buni dan biji. Flavonoida bersifat polar karena mengandung sejumlah hidroksil yang tak tersulih atau suatu gula. Markham, 1988. 2. Alkaloida Alkaloida merupakan senyawa bersifat basa, mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai sistem dari sistem siklik. Alkaloida biasanya tanwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tapi hanya sedikit yang berupa cairan misalnya nikotina pada suhu kamar. Sebagai basa alkaloida biasanya diekstraksi dari tumbuhan dengan pelarut alkohol yang bersifat asam lemah, kemudian diendapkan dengan ammonia pekat Harbone, 1987. 3. Tanin Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh. Secara kimia terdapat dua jenis tanin yaitu tanin terkondensasi hampir terdapat semesta didalam paku- pakuan dan gymnospermae, serta tersebar luas dalam angiospermae terutama pada tumbuhan berkayu. Tanin terhidrolisis, penyebarannya terbatas pada tumbuhan Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009. USU Repository © 2009 berkeping dua. Tetapi kedua jenis tanin itu dijumpai bersamaan dalam tumbuhan yang sama seperti yang terjadi pada kulit dan daun ek, Quercus. Sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan kaerna rasanya yang sepat. Salah satu fungsi utama tanin dalam tumbuhan ialah sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan Harbone, 1987. 4. Glikosida Glikosida merupakan senyawa organik yang terdiri dari glikon bagian gula dan aglikon bagian bukan gula. Glikosida dibagi atas 4 tipe berdasarkan atom penghubung glikon dan aglikon, yaitu: 1. O-Glikosida, jika glikon dan aglikon dihubungkan oleh atom O. senyawa ini paling umum terdapat dalam tumbuhan. Contoh: salicin. 2. S-Glikosida, jika glikon dan aglikon dihubungkan oleh atom S. Contoh: sinigrin. 3. N-Glikosida, jika glikon dan aglikon dihubungkan oleh atom N. Contoh: vicine, krotonosida. 4. C-Glikosida, jika glikon dan aglikon dihubungkan oleh atom C. contoh: aloin. Fransworth, 1966. 5 Saponin Saponin adalah glikosida triterpenoid dan sterol. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya dalam membentuk busa dan menghemolisis darah. Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Beberapa Jenis Kulit Jeruk

38 290 135

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana Dan Etilasetat Serta Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata)

4 76 89

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Metanol Dan Fraksi Kloroform Daun Sirsak (Annona muricata L.)

7 59 72

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun dari Dua Varietas Sirih (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi

5 61 101

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

7 76 83

Kajian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Buah Sotul (Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merr.). Terhadap Bakteri Patogen dan Perusak Makanan

0 4 71

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr.)

0 0 6

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kecapi (Sandoricum koetjape) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 92