Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.
USU Repository © 2009
gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore Hutapea, 1994.
2.1.8 Morfologi Tumbuhan
Tumbuhan sentul mempunyai pohon dengan tinggi berkisar 30 m. Batang tegak, bulat, berkayu, kasar, bercabang, coklat kotor.
Daun majemuk, lonjong, berseling, panjang 12-20 cm, lebar 9-14 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal membulat, pertulangan menyirip, permukaan halus,
mengkilat, tangkai bulat, panjang 5-7 cm, hijau. Bunga majemuk, berbentuk malai, berambut diketiak daun, menggantung, panjang 12-26 cm, tangkai pendek,
putik empat sampai lima, putih, mahkota panjang 6-8 cm, kuning kehijauan. Buahnya bulat, berambut dengan diameter 5-6 cm dan berwarna kuning.
Biji berbentuk bulat dan coklat Hutapea, 1994.
2.2 Metode Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simplisia
yang diekstrak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat, karbohidrat, protein dll. Senyawa aktif yang
terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam minyak atsiri, alkaloida, flavonoida dll Ditjen POM, 2000.
A. Cara Dingin
Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.
USU Repository © 2009
1. Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur ruangan kamar. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu terus-
menerus. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah
dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya. 2.
Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
sempurna yang umum dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi
sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak, terus-menerus sampai diperoleh perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
B. Cara Panas
1. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan
dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses
ekstraksi sempurna. 2.
Sokletasi
Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.
USU Repository © 2009
Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu
dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
3. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan adanya pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu secara
umum dilakukan pada temperatur 40-50
o
C. 4.
Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit. 5.
Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama
≥ 30
o
C dan temperatur sampai titik didih air.
2.3 Kandungan Kimia Tumbuhan