Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.
USU Repository © 2009
3.8 Pembuatan Air Rebusan Kulit Buah Sentul
Sebanyak 500 g kulit buah sentul segar yang telah dibersihkan, ditambahkan 500 ml air suling. Kemudian direbus. Perebusan dilakukan pertama
kali dengan api besar hingga mendidih. Selanjutnya dengan api kecil. Perebusan dihentikan sampai diperoleh air rebusan pekat sampai 50 ml konsentrasi 100
vv. Kemudian dibuat pengenceran dengan konsentrasi 500, 400, 300,200 dan 100 Dalimartha, 2002.
3.9 Pembiakan Bakteri 3.9.1 Pembuatan Stok Kultur Bakteri Staphylococcus aureus
Diambil satu koloni bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan jarum ose steril, lalu ditanamkan pada media Nutrient Agar miring dengan cara
menggores, setelah itu diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ± 1ºC selama 18- 24 jam. Untuk pembuatan stok kultur bakteri Escherichia coli dan Shigella
dysenteriae dilakukan cara yang sama seperti pada bakteri Staphylococcus aureus 3.9.1.
3.9.2 Penyiapan Inokulum Bakteri Staphylococcus aureus
Dari stok kultur Staphylococcus aureus yang telah tumbuh diambil dengan jarum ose steril lalu disuspensikan dalam tabung yang berisi 10 ml larutan natrium
klorida 0,9 sampai didapat kekeruhan suspensi bakteri sama dengan kekeruhan larutan standar Mc. Farland, berarti konsentrasi suspensi bakteri adalah 10
8
CFUml. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan memipet 0,1 ml suspensi bakteri 10
8
CFUml, dimasukkan ke dalam tabung steril dan ditambahkan larutan natrium klorida 0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok homogen. Dari sini
Lowysa Wanti Silaban : Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul Sandoricum Koetjape Burm. f. Merr Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro, 2009.
USU Repository © 2009
diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10
6
CFUml. Untuk penyiapan inokulum bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae dilakukan cara yang
sama seperti pada bakteri Staphylococcus aureus 3.9.2 3.10 Uji Aktivitas Antibakteri Air Rebusan dan Ekstrak Etanol Kulit Buah
Sentul 3.10.1 Pengujian Air Rebusan Kulit Buah Sentul Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus
Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, setelah itu dituang media Nutrient Agar sebanyak 20 ml dengan suhu 45-50ºC.
Selanjutnya cawan digoyang di atas permukaan meja, agar media dan suspensi bakteri tercampur rata. Pada media yang telah padat dilubangi dengan pencetak
lubang punch hole lalu diteteskan air rebusan kulit buah sentul, masing-masing sebanyak 0,1 ml dengan konsentrasi 500 vv, 400 vv, 300 vv, 200
vv, 100 vv, dan 50 vv, dibiarkan 15 menit, kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ± 1ºC selama 18-24 jam, setelah itu diukur diameter
daerah hambatan zona jernih pertumbuhan di sekitar pencadang dengan menggunakan jangka sorong. Untuk pengujian air rebusan kulit buah sentul
terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae dilakukan cara yang sama seperti pada bakteri Staphylococcus aureus 3.10.1.
3.10.2 Pengujian Ekstrak Etanol Kulit Buah Sentul Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus