Abdul Qadir Djaelani menjelaskan tentang bahaya porno pornografi, pornoaksi termasuk prostitusi, menurutnya merebaknya pornografi di dunia
merupakan pengembangan strategi barat untuk menghancurkan Islam.Ia juga menjelaskan perbedaan antara moral yang sekuler termasuk illustrasi hal zina,
homoseks, dll. Ia membuat solusinya walaupun tidak secara langsung, ia hanya memberikan suatu cara yakni dengan membendungnya dengan akhlak dan
peraturan dari pemerintah yang melarang pornografi.
36
Menurut Azimah Subagijo pornografi dan pornoaksi saat ini tengah menyebarluas dimana-mana. Tidak hanya di negara-negara liberal, tetapi juga di
negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu Indonesia. Pornografi memang suatu hal yang sangat kompleks, karena ini tidak berdiri sendiri, melainkan
kumpulan dari beberapa hal. Masalah tentang pornografi, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aksi-aksi kejahatan seksualitas yang terjadi belakangan ini.
Sebagian besar dari motifnya adalah akibat dari konsumsi pornografi, baik dari media apapun visual atau audio. Kurangnya ketegakan hukum dalam mengurus
hal ini membuat pornografi menjadi suatu masalah sosial yang besar dan semua ini akan menjadi bomerang bagi bangsa Indonesia baik cepat atau lambat.
C. Bentuk-bentuk dan Faktor Terjadi Prostitusi A. Prostitusi Anak
Pelacuran anak
adalah tindakan menawarkan pelayanan seorang anak untuk melakukan tindakan seksual demi uang atau bentuk imbalan lain dengan
36
Abdul Qadir Djaelani, Pornografi, pornaksi dan prostitusi. Rahabitha press. 2006
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
seseorang atau kepada siapapun.
37
Pada awalnya, anak-anak hanya bermaksud untuk sekedar mencari kesenangan, seperti masuk ke diskotek-diskotek yang
mulai banyak tersebar di kota Medan dan kota-kota lainnya. Lama-kelamaan anak menyatu dengan dunia tersebut dan mulai sulit melepaskan diri.Apalagi kalau
anak-anak terjebak di tangan germo, yang seringkali merangkap pacar si anak sendiri. Anak-anak ini selalu sulit keluar dari dunianya karena selalu dalam
pengawasan germo. Acapkali bila mereka akan keluar, mereka selalu mendapat perlakuan kekerasan. Beranjak dari persoalan ini maka Yayasan KKSP mulai
melakukan investigasi pada beberapa kawasan pelacuran seperti diskotek- diskotek, plaza-plaza, kafe dan juga di jalanan. Dari investigasi ini didapat bahwa
anak-anak yang dilacurkan ternyata tidak hanya berasal dari anak-anak jalanan, tetapi juga dari berbagai latar belakang, termasuk anak yang mengalami perkosaan
dari ayah tirinya, anak yang ditipu dari pulau Jawa untuk dipekerjakan di Sumatra, dan anak yang dendam pada laki-laki karena keperawanannya diambil oleh
pacarnya.
38
Eksploitasi seksual komersial anak ESKA merupakan bentuk paksaan
dan kekerasan terhadap anak dan sejumlah tenaga kerja paksa dan bentuk perbudakan modern. ESKA termasuk pelacuran anak, pornografi anak, pariwisata
seks anak dan bentuk lain dari transaksional seksual di mana seorang anak terlibat
37
http:id.wikipedia.orgwikiPelacuran_anakPelacuran Anak di Akses Pada Tanggal 30 Maret 2013
38
http:ipll.manoa.hawaii.eduindAJmodulesB7index.htm di Akses Pada Tanggal 9 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dalam kegiatan seksual untuk dapat memiliki kebutuhan utama yang terpenuhi, seperti makanan, tempat tinggal atau akses ke pendidikan.
39
Masalah anak yang menjadi korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak selanjutnya disebut ESKA adalah masalah yang amat kompleks, baik jumlah
anak yang dilibatkandieksploitasi, kemiskinan, masalah penyakit kelamin, masalah perlindungan anak, sampai pada penggunaan istilah dan cara pandang
yang semakin menyudutkan dan merugikan anak-anak. Penggunaan beberapa istilah dalam menyebut dan menjelaskan anak korban ESK, baik yang digunakan
oleh media massa cetak dan elektronik maupun masyarakat, ternyata sangat merugikan anak-anak. Peningkatan jumlah anak korban ESK di Indonesia mulai
teramati sejak tahun 1992, dan tampaknya kini telah mencapai tingkat yang merisaukan. Dari liputan media massa dan penelitian dapat disimpulkan bahwa
anak korban ESK, atau oleh media massa da n masayarakat menyebut “pelacuran
anak” terjadi di hampir dua pertiga wilayah Indonesia. Dari Sumatera hingga Irian Jaya, dari Sulawesi Utara hingga kepulauan Nusa Tenggara. Mereka dapat
ditemui mulai dari lokalisasi resmi hingga di hotel berbintang, taman, plaza, cafediskotik, jalanan tempat ABG Anak Baru Gede berkumpul, baik di kota
besar maupun kota kecil. Irwanto dkk 1999 merangkum laporan dari berbagai sumber disebutkan sebagai berikut. Di Sumatera, sekitar 500 anak usia 13-17
tahun tersedia di sebuah daerah pelacuran di Medan, Sumatera Utara. Sementara di Palembang, Sumatera Selatan terdapat sebuah tempat khusus yang diketahui
menawarkan ABG. Sementara Wagner dan Yatim 1997 yang melakukan
39
http:id.wikipedia.orgwikiEksploitasi_seksual_komersial_anakEksploitasi seksual
komersial anak , di Akses Pada Tanggal 9 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penelitian tentang seksualitas di pulau Batam, Melamporkan bahawa anak perempuan usia 13-15 tahun terlibat dalam industri seks.
40
Keberadaan prostitusi anak di berbagai wilayah terutama ditandai dengan munculnya istilah atau panggilan khusus yang menunjuk kepada mereka, seperti
ciblek, yang diambil dari nama sebuah burung kecil yang senang berkicau, menjadi kependekan dari cilik-cilik betah melek. Istilah ini yang awalnya populer
di Semarang menyebar ke berbagai kota di Jawa Tengah. Istilah lain, misalnya balak kosong, durian, cilikan, rendan, dan sebagainya.Sebuah analisis situasi yang
dilakukan oleh seorang aktivis Hak Anak yang juga pernah menjadi Komisioner Komnas HAM, Mohammad Farid 1998 memperkirakan jumlah anak yang
dilacurkan sekitar 30 dari keseluruhan PSK yang ada. Perkiraan ini didasarkan dengan memperhatikan berbagai faktor yang sering kali terlewatkan di dalam
melihat atau memperkirakan jumlah anak yang dilacurkan seperti seseorang yang sudah menikah di usia berapapun secara legal dan kultural tidak lagi dianggap
anak, keberadaan ABG yang seringkali luput dari perhitungan, dan dugaan terjadinya pemalsuan umur. Selain itu juga didasarkan dengan mencermati
informasi-informasi yang tersedia. Dengan mengacu kepada perkiraan dari Jones, Sulistyaningsih Hull bahwa jumlah seluruh PSK di Indonesia mencapai sekitar
140.000-230.000, maka Farid memperkirakan jumlah prostitusi anak di Indonesia mencapai angka 40.000
– 70.000.
41
40
http:majalahversi.comartikelanak-korban-eksploitasi-seksual-komersialAnak Korban Eksploitasi Seksual Komersial
di tulis oleh M. Ghufran H. Kordi K , di Akses Pada Tanggal 30 Maret 2013
41
http:odishalahuddin.wordpress.com20110117pelacuran-anakPelacuran Anak, di Akses Pada Tanggal 4 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ada banyak macam atau motif bisnis prostitusi yang selama ini melibatkan anak-anak yang masih bau kencur.
1. Prostitusi anak dengan sepengetahuan orang tuanya. Dalam kasus ini
orang tua mengetahui dan bahkan merestui bisnis prostitusi yang melibatkan anaknya. Pada umumnya ini terjadi pada keluarga yang
memang dibelit kemiskinan, lagi-lagi motif ekonomi. Terpaksa anak yang mestinya mereka jaga dan lindungi sebagai amanah Tuhan justru
mereka rusak sendiri. Ironis sekali memang dan ini sebuah fakta yang benar-benar terjadi di masyarakat kita.
2. Jenis prostitusi anak karena salah pergaulan. Prostitusi anak jenis ini
biasanya dilatarbelakangi oleh dorongan teman atau lingkungan pergaulan yang salah. Akibatnya seorang anak menjadi terjebak oleh
gaya hidup hedonism yang mengejar kesenangan hidup dan kemewahan. Seks bebas pun seolah menjadi gaya hidup bagi mereka
yang telah terjerumus jauh dalam lembah hedonism ini. Tanpa disadari lagi-lagi anak menjadi korban, korban atas zaman yang semakin gila
ini. 3.
Jenis prostitusi anak yang terselubung. Inilah yang amat sangat berbahaya. Prostitusi ini biasanya bermotifkan bisnis dan dilakukan
oleh orang-orang yang mungkin saja telah mati nuraninya. Jenis prostitusi anak ini biasanya telah terorganisir dengan baik, mulai dari
pencari mangsa, mucikari dan seterusnya. Banyak cara mereka halalkan demi melancarkan bisis haramnya ini. Mulai dari penipuan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
berkedok penawaran pekerjaan, hipnotis, iming-iming materi, hingga bahkan penculikan. Itulah beberapa jenis prostitusi anak secara umum
dan selebihnya masih banyak lagi motif yang lainnya.
42
Faktor-faktor Terjadi Prostitusi Pada Anak
Anak-anak yang menjadi korban, tidak hanya anak perempuan, tetapi juga anak laki-laki. Sebagian besar anak berasal dari dalam kota itu sendiri, dan masih
berstatus Pelajar. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi anak menjadi korban ESKA tidaklah tunggal. Satu faktor akan berhubungan dengan faktor-faktor
lainnya: a
Latar belakang keluarga tingkat ekonomi rendah, keluarga pecahbroken home, tidak ada perhatian dari orangtua, kekerasan
dalam rumah tangga, penelantaran, dan eksploitasi ekonomi b
Terpengaruh Lingkungan atau ajakan teman c
Diperdaya atau ditipu d
Gaya hidup konsumtif e
Untuk bertahan hidup.
43
Faktor lain yaitu penelantaran anak yang berkaitan dengan kemiskinan dan buta huruf. Akibat kemiskinan dan buta huruf, orangtua tidak mendaftarkan
kelahiran anaknya, atau si anak sendiri tidak mengetahui tanggal dan tahun
42
http:sosbud.kompasiana.com20110928prostitusi-anak-di-bawah-umur-semakin- menggeliat-399217.htmlProstitusi Anak di Bawah Umur Semakin Menggeliat di Akses Pada
Tanggal 9 April 2013
43
https:odishalahuddin.wordpress.com20120321situasi-eksploitasi-seksual-komersial- terhadap-anak-di-empat-kota-intisariSituasi Eksploitasi Seksual Komersial terhadap Anak di
Empat Kota , di tulis oleh Odi Salahuddin, di Akses Pada Tanggal 9 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
lahirnya.Pelacuran anak di jalanangelandangan merupakan contoh kasus semacam ini. Demikian pula, anak perempuan dari desa-desa miskin yang
direkrut untuk pelacuran tidak memiliki akta kelahiran atau tidak mengetahui tanggal dan tahun lahirnya. Pada akhirnya kondisi ini dimanfaatkan untuk
kepentingan pelaku eksploitasi anak. Kurangnya tertib administrasi dan pihak berwenang telah mengakibatkan usia anak mudah dipalsukan.
44
2. Prostitusi Dalam Keluarga
Menjadi PSK bagi perempuan adalah suatu keterpaksaan. Setiap perempuan yang akhirnya menjalani pekerjaan sebagai PSK pasti pernah menjadi
korban kekerasan, baik fisik, psikologi, maupun sosial ekonomi.Secara fisik, banyak PSK mengalami kekerasan di lingkungan keluarga atau sosial.Sedangkan
secara sosial ekonomi, perempuan selalu menjadi korban pemiskinan sistematis. Inilah yang kemudian menyebabkan perempuan terjun ke dunia prostitusi.
PSK.Pemiskinan yang menimpa para PSK tidak saja terjadi pada saat Ramadan atau menjelang Lebaran. Setia saat para PSK sebenarnya mengalami ketertindasan
ekonomi. Mereka tidak memiliki keahilian, pendidikan, dan kesempatan yang sama dengan masyarakat lain untuk mendapatkan kehidupan layak sebagaimana
warga Negara yang bermartabat. Karena mengalami ketergantungan ekonomi pada pekerjaannya sebagai PSK, para perempuan yang menjadi korban sistem ini
kemudian menyiasati kebutuhan ekonomi dengan segala cara demi bertahan hidup. Tak jarang, perempuan PSK justru menjadi tulang punggung keluarga yang
menghidupi seluruh anggota keluarganya, mulai dari anak, suami, orangtua,
44
http:majalahversi.comartikelanak-korban-eksploitasi-seksual-komersialAnak Korban Eksploitasi Seksual Komersial
, di Tulis OlehM. Ghufran H. Kordi K di Akses Pada Tanggal 9 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
hingga kakak-adiknya. Secara tidak langsung keluarga yang semestinya menjadi tempat berlindung anggotanya , justru menempatkan perempuan sebagai pihak
yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup keluarga. Ketika PSK memiliki masa lalu kelam karena pernah mengalami tindak kekerasan oleh pacar,
suami, atau orangtua, ia mengalami kekerasan dalam keluarganya yang sekarang karena harus menjalani prosfesi sebagai PSK untuk mencakupi kebutuhan
keluarga. Jika melihat sendiri kehidupan nyata bahwa banyak dari para pekerja seks itu terpaksa menjalani pekerjaannya sebagai PSK karena tekanan ekonomi.
45
Ada yang memang datang dari keluarga yang miskin, ada yang ditelantarkan suaminya sementara anak-anaknya harus tetap makan, ada yang
untuk membiayai pengobatan orang tuanya, ada juga yang terpaksa disetujui suaminya karena benar-benar hidup amat miskin.
46
Faktor-faktor terjadi prostitusi dalam keluarga 1. Faktor Ekonomi Sosial Budaya
Karena sulitnya mencari suatu pekerjaan yang baik dan halal sering orang mengambil jalan pintas alias menjadi PSK, itu suatu tindakan yang diambil
oleh karena faktor keterpaksaan, ekonomi keluarga yang pas-pasan yang serba kekurangan maka tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk membiayai
kebutuhan dirinya dan kebutuhan keluarga ditambah factor pendidikan yang minim maka satu-satunya jalan adalah menjadi PSK ditambah lagi sosial budaya
lingkungan tempat tinggalnya,mungkin banyak orang-orang tetangganya yang
45
http:lampung.tribunnews.com20110807psk-jadi-tulang-punggung-keluarga Di Tulis Oleh Titin kurnia PSK Jadi Tulang Punggung Keluarga di Akses Pada Tanggal 13 April
2013
46
http:repository.unhas.ac.id Di Akses Pada Tanggal 13 April 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengambil jalan ini, secara spontanitas akan sangat mempengaruhi kepada lingkungan sekitarnya.
47
2. Faktor Korban Penipuan dan Faktor Keluarga Terlilit Hutang
Faktor kedua adalah menjadi korban penipuan yang berkedok menawarkan suatu pekerjaan, tetapi pada akhirnya dipekerjakan menjadi PSK.
Faktor keluarga yang terjerat hutang atau bermasalah juga turut mendorong perempuan untuk terjun dalam dunia seks komersial. Semua faktor tersebut bisa
menjadi latar belakangseseorang menjadi PSK.
48
3. Faktor Broken Home
Istilah “broken home” biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orang tua tidak lagi peduli dengan situasi dan
keadaan keluarga di rumah.
49
Banyak PSK yang mengaku dia menjadi seperti ini karena kurangnya kasih sayang dari keluarganya, biasanya terjadi karena
perceraian sehingga anak merasa tidak diperhatikan lagi, belum lagi jika orang tua menikah lagi belum tentu ibubapak tiri baru sayang kepada kita bahkan justru
banyak yang bertindak otoriter dan sok ngatur.
50
Kehidupan keluarga yang kurang baik dapat memaksa seseorang remaja untuk melakukan hal-hal yang kurang baik
diluar rumah sebagai suatu pelampiasan baginya dan hal tersebut dapat
47
http:kesehatan.kompasiana.comseksologi20120313pekerja-seks-komersial-psk- 446560.html Di tulis oleh Irvan udin Pekerja Seks Komersial Di Akses Pada Tanggal 18 april
2013
48
http:rifkaanisa.blogdetik.comtagkekerasan Ditulis Oleh Sri Yulita Pramulia Panani Belenggu Kekerasan dan Diskriminasi pada PSK
Di Akses Pada Tanggal 18 April 2013
49
http:wahid07.wordpress.com20110427e-book Ditulis Oleh M. Wahid Nurrohman Di Akses Pada Tanggal 28 Juli 2013
50
http:id.shvoong.comlifestylefashion-and-beauty2353566-alasan-mengapa-wanita- mau-menjadi Di Akses Pada Tanggal 28 Juli 2013
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan mengajaknya kepada hal negatif termasuk menjadi seorang pekerja seks komersial.
51
4. Faktor Kekerasan Seksual
Penelitian menunjukkan banyak faktor penyebab seorang perenpuan menjadi pekerja seks komersial diantaranya adalah akibat kekerasan seksual
seperti perkosaan oleh bapak kandung, paman, guru dan sebagainya. Sehingga menimbulkan suatu rasa ‘terlanjur’ kepada diri perempuan tersebut yang
kemudian berakhir dengan menjadi seorang pekerja seks komersial karena perempuan tersebut sudah menganggap dirinya sebagai seseorang yang sudah
‘terlanjur’ kotor.
52
5. Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat, bisa jadi pemicu timbulnya PSK pelajar. Lingkungan yang bebas tidak memiliki malu serta kehidupan yang individual
cenderung melahirkan karakter pelajar yang negatif. Misalnya dilingkungan masyarakat muncul mafia-mafia penjualan manusia atau sindikat perdagangan
perempuan dan anak di bawah umur.
53
D. Prostitusi Sebagai Bisnis Dan Sistem Manajemen.