Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

3.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alfa reliabilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan yang dipakai adalah cronbach alfa, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alfa 0,60 Ghozali, 2005. Hasil pengujian reliabilitas variabel dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel Cronbach’s Alpha 1 Pendapatan 0.713 2 Modal 0.685 3 Jam Berdagang 0.791 4 Pengalaman Berdagang 1.000 Sumber Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Setelah dilakukan pengujian, diketahui hasil pengujian reliabilitas variabel pendapatan, modal, jam berdagang, pengalaman berdagang nilai reliabilitasnya di atas 0,6 atau dengan kata lain cronbach’s alphanya 0,6 maka variabel – variabel tersebut dinyatakan reliabilitas.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

3.4.2.1 Uji Multikolinieritas

Universitas Sumatera Utara Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal. Variabel Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Kriteria pengambilan keputusan : Tolerance Value 0,1 atau VIF 10 maka terjadi multikolinieritas. Tolerance Value 0,1 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Gozali, ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastis, antara lain : a. Dengan cara melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya : 1 jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, meleber, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas, dan 2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi sebagai berikut : vi Xt Ut + + = β α c. Uji Park Park mengemukakan metode bahwa variance 2 σ merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: β α σ Xi i = 2 Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi : vi Xi Ln i Ln + + = β α σ 2 Karena s 2 umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan menggunakan Ut sebagai proksi, sehingga persamaan menjadi : vi Xi Ln i LnU + + = β α 2 Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Uji Kesesuaian