Manfaat dan Kerugian yang ditimbulkan eceng gondok Komposisi Kimia Eceng Gondok

Eceng gondok berkembang biak sangat cepat, baik secara vegetatif maupun generatif. Perkembang biakan secara vegetatif dapat melipat ganda dua kali dalam waktu 7-10 hari. Hasil penelitian Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Sumatera Utara di Danau Toba 2003 melaporkan bahwa satu batang eceng gondok dalam waktu 52 hari mampu berkembang seluas 7 m² Gunawan,2007. Eceng gondok pada pertumbuhan 6 bulan dapat mencapai bobot basah 125 tonha dan dalam 1 ha diperkirakan dapat tumbuh sebanyak 500 kghari Heyne 1987.

2.2.2. Manfaat dan Kerugian yang ditimbulkan eceng gondok

Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain: - Meningkatnya evapotranspirasi penguapan dan hilangnya air melalui daun- daun tanaman, karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat. - Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air DO: Dissolved Oxygens. - Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan. - Mengganggu lalu lintas transportasi air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya. - Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia. Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo 1977 yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium Cd, merkuri Hg, dan nikel Ni, masing- masing sebesar 1,35 mgg, 1,77 mgg, dan 1,16 mgg bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mgg, Hg 1,88 mgg dan Ni 0,35 mgg berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan 1986 menyimpulkan logam chrom Cr dapat diserap oleh eceng gondok Universitas Sumatera Utara secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida.

2.2.3. Komposisi Kimia Eceng Gondok

Komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara tempatnya tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam-logam berat, senyawa sulfida, selain itu mengandung protein lebih dari 11,5 dan mengandung selulosa yang lebih tinggi besar dari non selulosanya seperti lignin, abu, lemak, dan zat-zat lain. Adapun kandungan kimia eceng gondok terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Kandungan kimia eceng gondok kering Senyawa kimia Persentase Selulosa 64,51 Pentosa 15,61 Lignin 7,69 Silika 5,69 Abu 12 Sumber : www.brodes.multiply.com Universitas Sumatera Utara 2.3 NANAS 2.3.1. Klasifikasi Nanas