Proses Pembuatan Kertas Pengertian Pulp

atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau.

2.1.2 Proses Pembuatan Kertas

Proses pembuatan kertas dapat dilakukan dengan mengubah bahan baku serat menjadi pulp, dan kertas. Urutan proses pembuatannya adalah : Persiapan bahan baku, pembuatan pulp secara kimia, semikimia, dan mekanik, pemutihan bleaching, pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas. Proses yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses pengeringan kertas Kasdim, 2008. Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu pulp. Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur kayu pulp menjadi kertas siap pakai Kasdim,2008.

2.2.3 Pengertian Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat kayu maupun non kayu melalui berbagai proses pembuatannya mekanis, semikimia, kimia. Pulp terdiri dari serat - serat selulosa dan hemiselulosa sebagai bahan baku kertas. Proses pembuatan pulp di antaranya dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal di antaranya PGW Pine Groundwood, SGW Semi Groundwood. Proses semi kimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini di antaranya CTMP Chemi Thermo Mechanical Pulping dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil di antara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak lignin, ekstraktif, dan mineral Sugesty, 1998. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Metode Pembuatan Pulp