masing-masing perpustakaan pada umum nya berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan karakteristik masyarakat yang dilayani.
b. Pengadaan bahan pustaka didasrkan atas peraturan tertulis yang merupakan
kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan oleh penanggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung”.
2.6 Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan atau processing bahan pustaka adalah bahan pustaka yang ada di perpustakaan perguruan tinggi harus sesuai dengan kebutuhan setiap program studi yang ada
di perguruan tinggi tempat perpustakaan itu berada, sehingga koleksi tersebut dapat dipergunakan untuk membantu pengguna dalam proses belajar mengajar.
Perpustakaan perguruan tinggi akan dapat memenuhi fungsinya dengan baik bila jenis dan mutu bahan yang disediakan baik pula. Kumpulan bahan pustaka yang terdapat di
perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan. Menurut Sutarno NS 2006: 179, “Pengolahan atau processing adalah pekerjaan yang
diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan”.
2.6.1 Katalogisasi
Katalogisasi adalah sarana untuk menemubalikkan suatu bahan perpustakaan dari
suatu koleksi perpustakaan.
Menurut Siahaan 2013: 4-5, “ Katalogisasi adalah proses pengolahan data-data bibliografi yang terdapat dalam suatu bahan pustaka menjadi catalog”.
Selanjutnya dinyatakan bahwa katalogisasi terbagi atas 2, yaitu: 1.
Katalogisasi Deskriptif Katalogisasi deskriptif adalah kegiatan mencatat identitas setiap bahan pustaka yang diperlukan
untuk dapat memberikan gambaran tentang bahan pustaka yang bersangkutan.Tujuan katalogisasi
deskriptif adalah untuk mengemukakanmendeskripsikan bahan pustaka secara
fisik seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama penerbit, jumlah halaman, dan lain-lain. Hasil identifikasi bahan pustaka tersebut lazim disebut dengan istilah deskripsi bibliografi yang
memberikan sajian ringkas untuk membedakan satu bahan pustaka dari bahan pustaka lain. 2.
Katalogisasi Subjek Katalogisasi subjek adalah proses katalogisasi yang berhubungan dengan penentuan
subjek bahan pustaka termasuk di dalamnya klassifikasi dan penentuan tajuk subjek. Kegiatan katalogisasi subjekpengindeksan subjek meliputi 2 tahap pekerjaan, yaitu:
a. Analisis subjek
Universitas Sumatera Utara
35
b. Penerjemahan unsure-unsur itu ke dalam salah satu bahasa indeks.
Sedangkan menurut Hunter yang dikutip oleh Hasugian 2009: 150, menyatakan bahwa Katalog adalah “ Suatu daftar dari, dan indeks ke, suatu koleksi buku dan bahan perpustakaan
lainnya. Dengan catalog pengguna akan lebih mudah menemukan suatu bahan perpustakaan yang tersedia dan juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui dimana suatu bahan
perpustakaan bisa ditemukan”. Kartu-kartu katalog yang dibuat dapat terdiri atas:
a. Katalog pengarang
b. Katalog judul
c. Katalog subjek
d. Katalog klasifikasi
Contoh Katalog Perpustakaan Unsur-unsur Informasi pada Entri Katalog Kartu
Gambar 1.5: Katalog Perpustakaan
Sumber: Hasugian 2009: 153 2.6.2 Klasifikasi
Klasifikasi merupakan kegiatan untuk mengelompokkan subjek bahan pustaka yang sesuai dengan nomor kelas bahan pustaka. Klasifikasi yang dikenal adalah dengan
menggunakan system DDC Dewey Decimal Classification , UDC Universal Decimal Classification , LCC Library of Congress Classification , dan lain-lain.
Menurut Philip 1992: 51, “ Kegunaan system klasifikasi ada dua yaitu: 1.
Sistem klasifikasi khusus di pakai untuk memberikan nomor panggil yang menyatakan letak suara karya di rak.
612.6 Cra
Crawley, Lawrence Q. C
Reproduction sex and preparation for marriage Lawrence Q. Crawley and J.R. Clarke.—3
rd
.ed.—Oxford: Clarendon Press.1986 464 p.:illus.: 23 cm
Bib. : pada setiap bab Ind. : p.453-464
ISBN: 0-19-857639-0 1.REPRODUCTION 2.SEX 3.MARRIAGE
I. Clarke, J.R. II. Judul
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem klasifikasi untuk menjelaskan isi serta menentukan nomor panggil”.
Sedangkan menurut Richardson yang dikutip oleh Sutarno NS 2006: 180, Klasifikasi adalah berdasarkan kesamaan dan ketidaksamaan. Berdasarkan pemilihan
tersebut, koleksi yang memiliki kesamaan isi dikelompokkan untuk ditempatkan di suatu tempat, selanjutnya mengklassifikasi adalah kegiatan menganalisis bahan pustaka
dan menentukan notasi yang mewakili subjek bahan pustaka dengan menggunakan sistem klasifikasi tertentu. Selanjutnya dinyatakan bahwa klasifikasi terdiri atas :
a. Klasifikasi sederhana
Yaitu klasifikasi yang notasinya ditenntukan maksimal 5 angka, biasanya untuk perpustakaan yang relative kecil atau terbatas jumlah koleksinya.
b. Klasifikasi kompleks
Yaitu klasifikasi yang notasinya mewakili isi bahan pustaka secara spesifik dan setepat mungkin.
Menurut Darmono 2001: 101, menyatakan bahwa dalam klasifikasi Dewey Decimal Classification DDC ada sepuluh nomor kelas utama, yaitu:
000 Karya Umum 100 Filsafat dan Psikologi
200 Agama 300 Ilmu-ilmu Sosial
400 Bahasa 500 Sains Murni
600 Ilmu Terapan Teknologi 700 Kesenian, Hiburan, Olahraga
800Kesusasteraan 900 Sejarah, Geografi
DDC disebut Klasifikasi Sistem Desimal, karena pembagian notasi dalam
persepulahan yang terdiri dari kelas utama, divisi, seksi dan sub seksi. Contoh sistem notasi berdasarkan decimal :
700 Art
720 Architecture
722 Ancient and Oriental Architecture
722.1 Chinese, Japanese, Korean 722.11
Chinese 722.12
Japanese 722.13
Korean Sumber: Siregar 2014: 60
2.6.3 Pelabelan