dengan sistem terbuka, dimana pengguna perpustakaan langsung memilih dan mengambil bahan yang diinginkannya dan dibaca di tempat yang telah disediakan tetapi tidak
dipinjamkan untuk dibawa pulang.kro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari buku kedalam bentuk mikro seperti mikro film dan mikro fice carik mikro.
2.4.1.5 Bahan Pandang Dengar Audio Visual
Bahan pandang dengar juga merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata
dan telinga. Oleh sebab itu bahan pandang dengar merupakan media pembawa pesan yang sangat kuat untuk bisa ditangkap oleh manusia.
Contoh : Video. Kaset, Piringan Hitam, Compact Disc-Read Only Memory Cd- ROM, VCD, Slide, Film.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa penyedian jenis koleksi memilki informasi yang berbeda-beda jika ditinjau dari macam informasi, bentuk dan cara penyajian,
cakupan isi, tingkat ketelitian, dan kemuktahirannya.
2.4.2 Pengembangan Koleksi
Kegiatan pengembangan koleksi merupakan salah satu sarana yang penting dalam suatu perpustakaan perguruan tinggi. Kegiatan kerja pengembangan koleksi mencakup
kegiatan memilih pustaka dan dilanjutkan dengan pengadaan pustaka. Kedua kegiatan memilih dan mengadakan pustaka harus dilaksanakan secara maksimal sehingga dapat
mewujudkan tujuan dan fungsi dari perguruan tinggi yaitu untuk berusaha menyediakan
informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna.
Menurut Magrill dan Corbin yang dikutip oleh Qalyubi2007: 77 “ Pengembangan koleksi merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan
pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan atau unit informasi”. Sedangkan Darmono 2001: 45 menyebutkan:“Pengembangan koleksi perpustakaan
mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka”.
Adapun prinsip-prinsip pengembangan koleksi menurut Darmono 2001: 49 adalah: 1.
Relevansi Artinya aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan program pendidikan yang
disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi kepada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan
bahan pustaka.
Universitas Sumatera Utara
25
1. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu
yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang
ditentukan. 2.
Kemuktahiran Disamping memperhatikan masalah kelengkapan, kemuktahiran sumber informasi
harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemuktahiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada
tahun terakhir, maka dilihat dari kemuktahiran dapat katakana mutakhir. 3.
Kerjasama Unusur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerjasama yang baik
dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan
koleksi seperti kepala perpustakaan, petugas perpustakaan atau pustakawan, guru, serta pihak yang mengadakan pembelian.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan koleksi adalah suatu usaha yang mencakup semua kegiatan kerja perpustakaan, yang bertugas untuk
mengembangkan koleksi yang telah ada di perpustakaan, terutama melalui aspek pemilihan dan evaluasi. Untuk mencapai sasaran, perpustakaan perlu meletakkan dasar-dasar kebijakan
pengembangan bahan pustaka.
2.5 Pengadaan Bahan Pustaka