Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dilakukan biasanya akan disepakati terlebih dahulu bagaimana cara pembayaran transaksi tersebut apakah secara tunai atau secara kredit. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai maka perusahaan akan langsung menerima kas namun apabila pembayaran dilakukan secara kredit maka perusahaan akan menerima piutang yang akan dicatat di neraca hingga saat penagihan berhasil memperoleh pembayaran kas Abdullah, 2005:137. Secara umum alasan perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit adalah untuk mendorong atau meningkatkan penjualan guna meningkatkan laba perusahaan Syahyunan, 2004:61. Lembaga keuangan bank maupun non bank selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam bidang kredit. Hal tersebut sesuai dengan pengertian bank yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, 2003:23. Lembaga keuangan non bank pun memberikan pelayanan dalam bidang kredit, kegiatan perkreditan tersebut dilakukan oleh pegadaian yang merupakan satu-satunya lembaga formal di Indonesia yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyaluran pinjaman atau kredit atas dasar hukum gadai. Tugas pokok memberikan uang pinjaman berdasarkan hukum gadai Kasmir, 2003:23. Kelembagaan pegadaian termasuk unik Sethyon, 2002:13. Keunikan ini tercermin dari produknya. Tidak ada lembaga kredit lain yang mau memberikan kredit Rp 5.000,-. Lembaga kredit lain pasti menganggap jumlah kredit itu tidak efisien. Disamping itu tidak ada lembaga kredit yang bisa menerima barang jaminan mulai dari kain, sarung, gerabah, barang elektronik, peralatan rumah tangga, dan barang bergerak lainnya. Penerimaaan barang jaminan seperti ini secara ekonomis kurang efisien karena memerlukan biaya investasi gudang yang besar dan pemeliharaan barang jaminan yang cukup melelahkan. Keunikan lainnya tercermin juga pada pelayanannya yang cepat dan manusiawi. Prosedurnya yang sangat sederhana tidak memerlukan administrasi yang menyulitkan. Kemudahan ini sengaja di kemas, disesuaikan dengan kondisi masyarakat kecil. Perhatiannya pada masyarakat kecil telah menjiwai segala aspek kebijakannya. Meskipun biaya kredit yang kecil jauh lebih besar, pegadaian tetap menetapkan tarif sewa modal yang lebih kecil daripada kredit yang lebih kecil. Disini tercermin bahwa pegadaian sebagai jembatan untuk membantu lapisan masyarakat yang kurang mampu. Pendapatan perusahaan sangat diperhitungkan mengingat pendapatan sebagai tolak ukur manajemen untuk mengambil keputusan apakah meneruskan usaha atau menghentikan usahanya. Pendapatan terbesar perum pegadaian adalah berasal dari kredit gadai. Pendapatan ini dapat dilihat dari banyaknya aktivitas kredit gadai yang disalurkan kepada masyarakat. Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan merupakan salah satu dari 17 cabang pegadaian yang ada di kota Medan. Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan ini sangat aktif menyalurkan dana kepada masyarakat. Dari tabel berikut ini dapat diketahui jumlah nasabah, jumlah kredit gadai yang disalurkan, serta jumlah laba yang diterima oleh Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari kredit gadai yang disalurkan. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah, Jumlah Kredit Gadai yang Disalurkan, serta Laba yang Diperoleh Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Tahun 2002-2006 TAHUN JUMLAH NASABAH KREDIT GADAI DISALURKAN Rp LABA Rp 2002 8.201 1.299.962.100 238.485.338 2003 6.326 1.816.391.424 249.690.452 2004 8.064 1.689.942.046 257.168.186 2005 14.506 2.166.347.662 303.557.924 2006 16.596 2.460.890.498 410.514.051 Sumber: Perum Pegadaian Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah nasabah Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan yang mempergunakan produk gadai dari tahun ke tahun mengalami peningkatan maupun penurunan dan dari tabel juga terlihat bahwa jumlah kredit gadai yang disalurkan Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan dari tahun ke tahun tidak selalu searah dengan laba yang diterima. Kegiatan perkreditan merupakan rangkaian kegiatan utama dari sebuah lembaga pembiayaan Dandawijaya, 2000:33. Tugas pokok suatu lembaga pembiayaan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali demikian peranan kredit gadai yang disalurkan sangat penting bagi perusahaan yang mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari operasi perkreditan dengan harapan semakin besar kredit yang disalurkan semakin besar pula margin laba yang diperoleh. Tabel 1.1 menunjukkan terdapatnya periode dimana terjadi penurunan jumlah kredit yang disalurkan tetapi terjadi peningkatan laba bagi perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut disertai pertimbangan akan pentingnya jumlah kredit gadai yang disalurkan kepada masyarakat maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan membuat judul “Pengaruh Jumlah Kredit Gadai yang Disalurkan Terhadap Laba Perum Pegadaian Cabang Padang Bulan Medan”.

B. Perumusan Masalah