Pencahayaan Pencegah dan penanggulangan kebakaran Pembuangan Sampah

Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik - Penggunaan blower roof fan untuk mempercepat aliran udara. Kenyamanan thermal secara buatan dapat diperoleh dengan cara : - Penghawaan sistem AC Central - Penghawaan sistem AC Packege split

4. Pencahayaan

• Pencahayaan alami Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela. • Pencahayaan buatan Untuk ruang-ruang yang tertutup, dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light. Tabel. Pencahayaan Pencahayaan alami Pencahayaan buatan - Biaya murah - Pengaturan intensitas cahaya sulit - Bergantung terhadap iklim dan cuaca - Baik digunakan untuk ruangan dengan dimensi yang besar hall atau area publik - Biaya lebih mahal - Intensitas cahaya dapat diatur - Sudut pencahayaan dapat dikontrol - Baik digunakan untuk ruang-ruang khusus dan ruang dengan dimensi kecil Contoh pencahayaan pada museum dan galeri : Tabel.4.16 pencahayaan Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Gambar 4.19 contoh gambar pencahayaan dalam ruang galeri

5. Pencegah dan penanggulangan kebakaran

Sistem pemadam kebakaran terbagi atas tiga yaitu: 1. Pencegahan a. Deteksi asap b. Deteksi panas 2. Penanggulangan a. Fire hydrant : Melayani area seluas 500-800 m2 b. Fire extinguser : Melayani area seluas 200-250 m2 dengan jarak antara dua unit 20-25 m yang merupakan alat kebakaran portabel. c. Pilar hydrant : Diletakan di luar bangunan d. Sprinkler : Melayani area seluas 10-25 m2spinkler yang bekerja secara otomatis untuk memadamkan api sedini mungkin Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Penyelamatan dengan menggunakan tangga kebakaran. Syarat tangga kebakaran adalah: - Terbuat dari bahan tahan api - Terdapat penekanan asap - Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas - Radius penempatan kira-kira 40 m

6. Pembuangan Sampah

Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam museum seperti : 1. Area kerja pengelola berupa kertas-kertas bekas 2. Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan 3. Area logistik yaitu dapur Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah. Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah.

IV.4. Analisa Fungsional