Tinjauan Proyek DESKRIPSI PROYEK

Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik • World music merupakan istilah yang digunakan untuk musik yang dibuat dengan cara traditional dan dibuat di luar dunia Anglo-Saxon. Yang termasuk World music diantaranya : reggae, crossover Bhangra, musik cretan, dan sebagainya. • New Age merupakan musik yang berkembang dari gabungan berbagai jenis musik seperti jazz, rock, klasik, dan sebagainya. Jenis musik ini juga merupakan musik yang tercipta melalui coba-coba. Contoh musikini diantaranya merupakan musik Indie. Selain berbagai jenis musik diatas, Indonesia mengenal jenis musik Dangdut yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur music India terutama dari penggunaan tabla dan Arab pada cengkok dan harmonisasi. Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music 22 .

II.3. Tinjauan Proyek

Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek, lokasi proyek, kegiatan pemakai dan pengunjung, dan studi banding. 22 www.wikipedia.com

II.3.1 Deskripsi Proyek

Pada proyek ini berjudul Museum Musik Tradisional dan Modern di Medan, yang merupakan Proyek dengan fungsi sebagai pusat pameran, penelitian, pusat informasi tentang dunia Musik Indonesia. Museum ini harus memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari daerah lainnya. Kekhasan Museum Musik Tradisional dan Modern di Medan ini dilihat dari koleksi alat musik traditional yang hanya membahas alat musik traditional Etnis Sumatera Utara, dan koleksi yang berhubungan dengan musik modern di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan, persyaratan dan kriteria lokasi, kriteria desain tapak, analisa pemilihan lokasi, pemilihan lokasi, dan deskripsi lokasi.

II.3.2 Lokasi

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:

II.3.2.1. Kondisi Lingkungan

WPP Cakupan Kecamatan Pusat Pengembangan Sasaran Peruntukkan A 1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan C 1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas Aksara Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan D 1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan Tabel 2.1 Potensi pengembangan wilayah kota Medan 23 Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik E 1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec. Medan Tuntungan Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan Untuk mendirikan suatu museum, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut: III.3.2.2. Persyaratan Dan Kriteria Lokasi • Lokasi museum harus strategis. Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah dijangkau oleh umum dengan modal transportasi apapun dan pejalan kaki. • Lokasi museum harus sehat yang berarti:  Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi udara.  lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait kelembaban udara, kelembaban udara harus mencapai kenetralan antara 55-65. Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi museum, yaitu :  Peruntukan lahan untuk fungsi museum harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan.  Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan konteksrual visual sejarah dan lain-lain.  Kemudahan pencapaianaksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan.  Dekat dengan jalan utama kedari pemukiman.  Berdekatan dengan ruang terbuka umum misal taman kota, untuk kejelasan orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan related use seperti karnaval, dan lain-lain.  Berdekatan dengan fasilitas kesenian, budaya, serta tempat wisata lainnya. Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik  Berdekatan dengan fasilitas penunjang seperti hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan lain-lain.  Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan.  Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan lain-lain.  Berdekatan dengan pergerakanperpindahan publik. Menurut Brian Hall dalam The Manual of Planning, masalah penyelesaian tapak harus mengikuti kriteria-kriteria tapak utama, yaitu:

II.3.2.3. Kriteria Desain Tapak

• Kriteria tapak untuk kepedulian atas koleksi, meliputi faktor-faktor sebagai berikut:  Keamanan  Fisik dinding yang tidak dapat dimasuki dengan mudah, setiap bukaan untuk entrance, pencahayaan atau ventilasi, harus terkontrol.  Pintu keluar masuk dibatasi dan dijaga, termasuk untuk pengelola.  Tersedia pintu keluar darurat.  Alaram yang dihubungkan dengan pos sekuriti bangunan.  Perlindungan terhadap bahaya kebakaran.  Lingkungan  Lingkungan aman dan tertata baik  Konservasi  Sebaiknya tidak berada pada daerah dengan tingkat polusi tinggi, karena akan membuat biaya operasinal dan maintance menjadi mahal untuk pengkondisian dan penyaringan udara.  Ruang Ekspansi perluasan  Lahan cukup luas untuk pengembangan secara horizontal.  Taman untuk ekspansi pada masa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan koleksi museum.  Loading Area  Tersedia ruang untuk trolymobil barang misalnya 15 m, dan cukup untuk manuver kendaraan tersebut.  Tersedia juga loading area untuk restoran atau retail. Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik  Ruang Luar  Courtyard atau taman patung sebagai titik awal tempat istirahat bagi pengunjung, dapat juga untuk ruang pamerterbuka • Kriteria tapak untuk akses publik, meliputi faktor-faktor sebagai berikut:  Pencapaian  Kemudahan pencapaian oleh kendaraan pribadi atau angkutan umum dan tersedia juga jalur pejalan kaki  Parkir  Tersedia parkir untuk pengunjung, pengelola dan servis.  Dapat memanfaatkan lahan parkir umum apabila jumlah pengunjung melebihi kapasitas.  Mudahnya mengenal entrance, jalan keluar, tersedia parkir beratap,kanopi.  Kemudahan Dilihat visibility  Sebaiknya tapak berada dekat simpangsudut jalan utama daripada di tengah- tengah blok bangunan, agar dapat menjadi issue untuk menarik donor dan dana masyarakat.  Dapat menimbulkan image, memberi image, memberi impresi besaragung misalnya dengan sedikit bukaan, ataupun image komersial.  Sinergi Dengan Institusi Lain  Berdekatan dengan institusi senibudaya, teater, restoran, dan atraksi lainnya.  Umumnya museum menghidupimengelola sendiri dengan menyediakan sarana penjualan makanan dan servis lainnya yang berhubungan.  Ketentuan Khusus  Tanda penunjuk arah jelas terlihat  Tersedia parkir khusus untuk penyandang cacat, yaitu dekat dengan pintu utama.  Jalan ke bangunan dengan memakai ramp.  Penataan titik penurunan antara tapak dengan jalan. Museum Musik Tradisional dan Modern di Medan yang direncanakan berlokasi di kawasan Jl. Prof, HM Yamin, dan berada di Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.

II.3.2.4. Analisa Pemilihan Lokasi

Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Kawasan tersebut dalam rencana RUTRK kota Medan termasuk daerah pusat kota yang termasuk WPP D yang diperuntukkan bagi daerah pendidikan, rekreasi, perumahan, dan perdagangan. A. Alternatif 1

II.3.2.5. Pemilihan Lokasi

Lokasi Museum musik sebagai sarana edukasi dan rekreatif lebih baik berada di daerah dekat dengan pusat pendidikan, serta dekat denagn daerah perhotelan, dimana museum musik juga berfungsi untuk memberikan edukasi tentang sejarah musik Indonesia kepada masyarakat yang berasal dari luar daerah. Adapun lokasi alternatif Museum adalah : Lokasi berada di Jl. Prof, HM Yamin dengan luas lahan ± 2 Ha terletak di Kecamatan Medan Timur. Berdekatan dengan Universitas Nomensen, SMA Negri 11, Lembaga Musik, Gelanggang remaja, Taman Budaya, Hotel Grand Angkasa, dan Hotel JW. Marriot. WPP D Pusat BisnisCBD, pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan WPP E Perumahan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota. WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan WPP C Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan,rekr easi, dan perdagangan Gambar 2.3 Gambar Peta Kota Medan dan WPP Gambar 2.4 Peta alternatif 1 Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik B. Alternatif 2 Loksi berada di Jalan Sudirman dengan luas lahan ± 1,9 Ha terletak di kecamatan Medan Polonia. Berdekatan dengan Hotel Polonia Medan, Sekolah Harapan Medan, dan Sekolah Santo Imanuel Medan, serta berada di depan Taman A.Yani Medan. C. Alternatif 3 Lokasi berada di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Rahmad, dengan luas ± 2 Ha terletak di Kecamatan Medan Maimun. Kriteria Lokasi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Luas lahan 1 2 Ha 2 1.9 Ha 3 2 Ha Tingkatan Jalan 3 Jalan Arteri Primer 3 Jalan Arteri Primer 3 Jalan Arteri Primer Pencapaian ke Lokasi 3 Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum 3 Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum 3 Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum Jangkauan terhadap Struktur kota 3 Berada dipusat kota dan merupakan daerah pengembangan pendidikan, kesehatan, pemukiman, perdagangan 3 Berada dipusat kota dan merupakan daerah pengembangan pendidikan, kesehatan, pemukiman, dan perkantoran. 1 Berada diperkotaan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan merupakan daerah pengembangan perdagangan dan rekreasi Fungsi Pendukung sekitar lokasi 3 Pertokoan, kantor, plaza, 3 Perkantoran ,hotel, 3 Pertokoan, sarana Gambar 2.5 Peta alternatif 2 Gambar 2.6 Peta alternatif 3 Tabel 2.2 perbandingan lokasi alternatif site Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik hotel, pendidikan, sarana pariwisata lainnya. pendidikan, sarana pariwisata lainnya , pemukiman mewah . pariwisata lainnya, kantor, perhotelan RUTRK Pengembangan Perdagangan dan Rekreasi 3 Sesuai 1 Kurang Sesuai 3 Sesuai Fungsi eksisting 3 Pertokoanruko 2 Rumah Tinggal , bangunan kolonial 3 Pertokoanruko Kontur Realtif datar Realtif datar Realtif datar Pengenalan Entrance 2  Baik  Berada di persimpangan jalan 3  Baik  Berada pada pertemuan jalan . 1  Sulit  Berada di persimpangan jalan Total Nilai 21 20 20 Peringkat 1 2 2 Keterangan : 3 : Baik sekali 1 : Cukup 2 : Baik 0 : Kurang  Kasus Proyek : Museum Musik Tradisional dan Modern di Medan

II.3.2.6. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

 Status Proyek : Fiktif  Pemilik Proyek : Pihak Pemerintah  Lokasi Tapak : Jln. Prof, HM Yamin, Kecamatan Medan Timur Kotamadya Medan o Batas Utara : Jln. Perintis Kemerdekaan Jln. Olah Data Primer o Batas Timur : Jln. Sutomo o Batas Selatan : Jln. Prof, HM Yamin o Batas Barat : Jln. Timor Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik  Luas Lahan : + 2 Ha + 20.000 m 2  Kontur : Datar  KDB : 60  KLB : 3-5 lantai  GSB o Jln. Perintis Kemerdekaan : 12 meter o Jln. HM Yamin : 12 meter o Jln. Sutomo : 12 meter o Jln. Timor : 5 meter  Bangunan Eksisting : Ruko, Rumah Penduduk, Perkantoran  Potensi Lahan : o Terletak dipusat kota o Berada pada kawasan pendidikan dan pariwisata o Transportasi lancar dan baik o Luas site mendukung + o Memiliki jalur utilitas yang baik. 2 Ha Pembahasan kegiatan pemakai dan pengunjung meliputi managemen koleksi, skema aktivitas pemakai, dan program keburuhan ruang

II.3.3. Kegiatan Pemakai dan Pengunjung

Managemen koleksi merupakan kegiatan pengurus museum yang memegang peran penting dalam kegiatan pemakai dan pengunjung museum.

II.3.3.1 Manajemen Koleksi

Diagram 2.4 Diagram Koleksi Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Skema aktivitas pemakai terdirri dari pengelola, karyawan, pengunjung, dan servis. Berikut ini adalah skema aktivitas pemakai bangunan museum musik :

II.3.3.2 Skema aktivitas Pemakai

• Pengelola dan Karyawan • Pengunjung • Servis Pembahasan program kebutuhan ruang meliputi fasilitas yang dibutuhkan, kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan, pembagian ruang berdasarkan tujuan proyek, dan klasifikasi koleksi.

II.3.3.3 Program Kebutuhan Ruang

Datang Parkir Pengunjung Entrance Loket dan Penitipan Barang penelitian Edutainment Pulang Istirahat Servis Parkir Servis Entrance Loading Dock Regristrasi Bangunan Ruang Teknis SideServis Entrance Datang Parkir Pengelola Entrance penelitian Loker Karyawan Pulang Edutainment Administrasi Kantor Pengelola Istirahat Diagram 2.6 Skema Aktivitas Pengunjung Diagram 2.7 Skema Aktivitas Servis Diagram 2.5 Skema Aktivitas Pengelolapengunjung Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik

II.3.3.3.1 Fasilitas yang dibutuhkan .

A. Ruang Penerimaan

• Ruang loket • Ruang penitipan barang • Lobi penerima • Lobi VIP

B. Galeri dan EksebisiRuang Pamer

• Ruang pamer permanen • Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik • Ruang Hall of Fame • Ruang Serbagunaauditorium

C. Ruang Audiovisual

• Music Cinema • Ruang Audio + headset • Recording room • Perpustakaan

D. Ruang Pengelola

• R. Kepala Museum • R. Wakil Kepala Museum • Hall Ruang Tamu • R. Tata Usaha • R. Presentasi • R. Studio Koleksi • R. Kepegawaian • R. Rapat • R. Bagian Keuangan • R. Bagian Ilmiah dan Kependidikan • R. Loker Karyawan

E. Ruang Pendukung Galeri dan EksebisiRuang Pamer

• Ruang kurator • Gudang

F. Utilitas dan Service

• Janitor • R. Genset • R. AHU • Tangga Darurat • R. Pompa • R. CCTV Tabel 2.3 Fasilitas museum musik Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik • Trafo • Toilet • Kafetaria • Dapur • Souvenir Shop • Mushola+Wudhu • Operator PABX Sound

II.3.3.3.2 Pembagian Ruang Berdasarkan Tujuan Proyek.

Tujuan Jenis Ruang Penelitian • Perpustakaan • Ruang Pameran Menyampaikan Informasi • Perpustakaan • Music Cinema • Ruang pamer permanen • Ruang Serba guna • Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik • Ruang Hall of Fame Edukasi • Perpustakaan • Ruang pamer permanen • Ruang pamer temporer • Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik Edutainment • Music Cinema • Auditorium Entertainment • Ruang Audiovisual • Ruang pameran Wisata • Music Cinema • Ruang pamer permanen • Ruang pamer pengenalan Sejarah Musik • Ruang Hall of Fame Wadah Sosialisasi • Cafetaria • Music Club Tabel 2.4 Pembagian ruang berdasarkan tujuan proyek Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik • Experience Music Project Frank O. Gehry II.3.4. Studi Banding Gambar 2.7 exterior Experience Music Project Bangunan Experience Music Project, didesain oleh Frank O. Gehry, merupakan sebuah gabungan antara exhibisi, teknologi, media, dan aktivitas yang mengkombinasikan museum traditional, suatu lembaga peneliti seni, tempat pertunjukan dan atraksi populer lainnya. Bangunan ini terletak di 5 th Avenue yang berdekatan dengan space needle di pusat kota Seattle. Bangunan ini merupakan fasilitas yang dibangun untuk merayakan kreativitas dan inovasi dari budaya musik bangsa Amerika. EMP mempresentasikan kesempatan masyarakat untuk mengeksplorasikan sejarah dan tradisi musik, turut serta dalam proses pembuatan musik, dan mempelajari rahasia dari komposisi dan performa musik yang baik. Bagian pameran dan program publik diperlihatkan dengan puzzle melayang berbentuk tiga dimensi yang terbentuk dari enam element, yang mana setiap bagian memiliki bentuk tersendiri, dan sesuai dengan keseluruhan. The Sky Church, merupakan sebuah konsep yang terinspirasi oleh Jimi Hendrix yang merepresentasikan semua masyarakat bersatu didalam kekuatan, dan kenyamanan musik. Lab Suara memberikan kesempatan untuk membuat dan mengilustrasikan hubungan antara musik, teknologi, dan manusia. The artist’s Journey memberikan sejarah kehidupan artist. Dan juga terdapat perpustakaan yang merupakan Gambar 2.8 Pintu masuk EMP Gambar 2.9 interior atrium EMP Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik archieve multimedia yang berisi koleksi EMP dan sumber informasi terhadap servis yang ada di lokasi maupun secara on-line. Di dalam bangunan EMP terdapat ruang science fiction hall of fame yang merupakan ruang yang berfungsi untuk menghargai hasil kerja keras para tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk science fiction. Selain itu juga terdapat ruang lab suara yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk membuat, mengilustrasikan hubungan antara musik, teknologi, dan manusia. Di dalam lab suara terdapat alat musik paling modern dan teknologi suara yang paling mutakhir. Di ruang lab suara ini terdapat panduan multimedia yang membantu pengunjung untuk mengeksplorasi peralatan musik. Di dalam lab suara ini terdapat studio rekaman, dimana pengunjung dapat merekam sendiri CD yang telah mereka hasilkan. Selain itu juga terdapat ruang interaktif teknologi audio yang mengajarkan kepada pengunjung proses perekaman suara, dsb. EMP tidak hanya berfungsi sebagai museum musik, akan tetapi secara tidak langsung juga merupakan sebuah pusat edukasi musik. Hal tersebut terlihat dari program yang ditawarkan oleh bangunan ini berupa pengetahuan sejarah yang disampaikan secara oral pada waktu tertentu oleh legenda musik yang dilakukan pada event tertentu. Selain itu juga pengunjung dapat mencoba untuk menjadi bagian dari suatu band musik dan belajar untuk bermain band. Juga terdapat segmentasi khusus untuk anak-anak berupa Spinkids station. Pada segmentasi ini, merupakan tempat untuk membina kreativitas anak dalam hal bermain musik, dan menambah kemampuan anak dalam mengeksplorasi musik. • Rock and Roll Hall of Fame Gambar 2.10 Interior main lobby EMP Gambar 2.11 Interior galeri EMP Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Rock and Roll Hall of Fame merupakan sebuah museum di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, dibangun untuk menyimpan sejarah dari beberapa artist paling terkenal dan berpengaruh, produser, dan orang-orang yang berpengaruh didalam dunia industri musik terutama rock and roll. Museum ini mendokumentasikan seluruh sejarah dari Rock and Roll. Didalam bangunan ini terdapat Hall of Fame yang terletak di tempat khusus di dalam inti museum. Terdapat tujuh lantai bangunan di dalam bangunan ini. Pada tingkat pertama hingga tingkat ke lima merupakan tempat pameran permanen dan tidak permanen berisi sejarah dari musik Rock and Roll. Pada Lantai enam dan tujuh merupakan tempat pameran non permanent, dimana memamerkan artist masa sekarang. • Bayernhof Music Museum Bayernhof Music Museum terletak di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Bayernhof Music Museum dibangun oleh Charles B. Brown III, seorang pendiri perusahaan manufaktur di Pittsburgh. Pada awalnya bangunan ini merupakan rumah tempat tinggal Charles B. Brown III. Pada tahun 2004, Charles B. Brown III mengalih fungsikan bangunan ini menjadi museum. Gambar 2.14 Interior Galeri Rock and Roll Hall of Fame Gambar 2.15 exterior piazza Rock and Roll Hall of Fame Gambar 2.12 Exterior Rock and Roll Hall of Fame Gambar 2.13 Exterior Rock and Roll Hall of Fame malam h i Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Museum Bayernhof Music Museum memiliki berbagai koleksi instrumen musik dari abad ke XIX dan abad ke XX. Museum ini lebih mengutamakan fungsi untuk memamerkan instrumen musik dibandingkan pertunjukan musik. • National Music Museum National Music Museum merupakan pusat studi terhadap sejarah instrumen musik di Amerika Serikat, dan merupakan museum instrumen musik di Amerika Serikat. National Music Museum NMM terletak di kota Vermillion, South Dakota, USA. Museum ini dibangun pada tahun 1973. NMM telah diakreditasi oleh American Association of Museum, dan mendapat sebutan sebagai “ A Landmark of American Music “ oleh National Music Council. NMM memiliki koleksi-koleksi yang terkenal, dimana diantaranya termasuk 13.500 alat musik dari Amerika, Eropa, dan instrumen musik dari luar kebudayaan Barat yang berasal dari semua kebudayaan dan semua masa. NMM memiliki koleksi alat musik bersejarah yang selamat oleh waktu. NMM dikunjungi oleh jutaan pengunjung setiap tahunnya dari berbagai negara bagian Amerika Serikat, dan International. Gambar 2.16 interior galeri Bayernhof Music Museum Gambar 2.17 interior galeri Bayernhof Music Museum Gambar 2.18 exterior Bayernhof music museum Gambar 2.19 exterior National music museum Gambar 2.20 Exterior National Music Museum Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik Experience Music Project EMP Rock and Roll Hall of Fame Bayernhof Music Museum National Music Museum Arsitek Frank O. Gehry I.M.Pei - - Gaya Bangunan Modern Electic Modern Ecletic Klasik Benda yang dipamerkan Peralatan musik, sejarah musik, segala sesuatu yang berhubungan dengan musisi, maupun komposer Peralatan musik, sejarah musik, segala benda yang berhubungan dengan musisi, maupun komposer Peralatan musik Peralatan musik Media Pameran Display alat musik, poster musisi, ambient sound, dsb Display alat musik, poster musisi, ambient sound, dsb Display alat musik Display alat musik Fasilitas Tambahan Sound Lab, Hall of Fame, dsb Sound Lab, Hall of Fame, dsb - - Auditorium ya ya tidak ya Tabel 2.5 Perbandingan contoh museum musik Universitas Sumatera Utara Daniel Ricardo Turnip 040406053 Arsitektur Ikonik

Bab III ELABORASI TEMA