Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
IV.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site
Sirkulasi Kenderaan IV.2.1. Analisa Sirkulasi
Keterangan Jalan dengan kepadatan Tinggi
Jalan dengan kepadatan Sedang
A.
Prof. HM Yamin
B.
Sutomo
C.
Jln Timor
Jalan Prof. HM Yamin merupakan jalur terpadat pada kawasan ini
tetapi hanya memiliki satu arah pergerakan kendaraan dengan lebar
jalan ± 20 m. kepadatan terjadi pada saat-saat tertentu.
Jalan Sutomo memiliki lebar jalan ±20 m. kepadatan pada jalan ini
relative sedang karena merupakan jalur sekunder dan hanya satu arah
jalurnya. Jalan Timor memiliki lebar jalan
10 m dengan kepadatan relatif rendah dan merupakan jalan
lingkungan yang sering dijadikan jalur alternatif.
B
A C
Gambar 4.10 analisa Sirkulasi Kendaraan
Tabel 4.1 keadaan jalan eksisting sekitar site
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar 4.11 analisa sirkulasi pejalan kaki Tabel 4.2 keterangan analisa sirkulasi pejalan kaki
Keterangan
Jalur Pedestrian pada Jln Prof. HM Yamin memiliki intensitas yang sedang, kebanyakan dilalui oleh pelajar, maupun mahasiswa. Trotoar kurang terdefinisi dengan baik, dan cenderung
terhalangi oleh papan iklan, maupun pohon.
Jalur Pedestrian pada Jln Sutomo memiliki intensitas yang sedang, akan tetapi lebar trotoar cukup lebar mencapai 3 meter, walaupun material trotoar terlihat kurang terawat.
Jalur Pedestrian pada Jln Timor, kurang terdefinisi dengan baik, walaupun jarang dilalui oleh pejalan kaki.
Tabel 1
Tanggapan: •
Jalan Prof. HM Yamin dijadikan sebagai tempat untuk mengakses kenderaan kedalam site. Hal ini untuk memudahkan akses menuju site karena jalur ini
merupakan jalur arteri primer. •
Jalan Sutomo dan Jalan Timor dijadikan akses untuk kebutuhan servis karena jalan Timor, dan jalan Sutomo memiliki kepadatan yang relatif kecil.
Tanggapan: •
Jalur Pedestrian pada Jln Prof. HM Yamin diperlebar agar dapat menampung pejalan kaki yang berpotensial dari bangunan sekitar menuju bangunan pada site.
• Jalur Pedestrian pada Jln Sutomo diperlebar agar dapat menampung pejalan kaki yang
berpotensial dari bangunan sekitar menuju bangunan pada site. •
Jalur Pedestrian pada Jln Timor disediakan agar lebih terdefinisi dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
IV.2.2. Analisa Pencapaian
Gambar 4.12 analisa pencapaian ke site
Tabel 4.3 keterangan analisa pencapaian ke site
Keterangan
Pencapaian yang diakses melalaui Jalan Perintis Kemrdekaan Pencapaian yang diakses melalui Jalan Timor
Pencapaian yang diakses melalaui Jalan Gaharu Pencapaian yang dapat diakses melalui Jalan Prof. H.M Yamin.
Pencapaian yang dapat diakses melalui Jalan Sutomo yang memiliki satu arah
Pencapaian menuju lokasi proyek dapat dicapai dengan beragam modal transportasi yang ada di kota Medan baik melalui angkutan pribadai maupun angkutan umum.
Lokasi site terhadap pusat Kota Medan yang berada di Lapangan Merdeka hanya dapat ditempuh ± 5 menit dengan kendaraan, dan sekitar ± 20 menit dengan berjalan kaki. Sirkulasi pada jalur di lokasi umumnya memiliki satu arah
dan memiliki jalur alternative untuk maneuver sehingga ada kemudahan untuk mencapai lokasi
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
Analisa Pencapaian terhadap inti kota
Tabel 4.4 analisa pencapaian terhadap inti kota
WPP Cakupan Kecamatan
Inti Kota Pencapaian
A 2.
Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan
3. Kec. Medan Labuhan Belawan
Pencapaian dapat diakses melalui Jalan arteri kota primer dan dapat
ditempuh dari inti pengembangan kota menuju lokasi selama ± 1 jam.
B Kec. Medan Deli
Tanjung Mulia
Dari pusat pengembangan kota menuju lokasi dapat ditempuh
selama ± 45 menit. C
7. Kec. Medan Timur
8. Kec. Medan perjuangan
9. Kec. Medan Tembung
10. Kec. Medan Area
11. Kec. Medan Denai
12. Kec. Medan
Amplas Aksara
Pencapaian dapat diakses dari pusat pengembangan kota yaitu Aksara
menuju lokasi dapat ditempuh selama ± 15 menit. Sedangkan dari
lokasi terjauh yaitu Kecamatan Medan Amplas menempuh waktu
selama ± 30 menit. D
6. Kec. Medan Johor
7. Kec. Medan Kota
8. Kec. Medan Baru
9. Kec. Medan Maimoon
10. Kec. Medan
Polonia Inti Kota
Pencapaian dapat diakses dari inti kota yaitu kawasan Kantor Walikota
Medan dapat ditempuh ± 5 menit, sedangkan dari kawasan terjauh
yaitu Kec. Medan Johor ditempuh selama ± 20 menit.
E 6.
Kec. Medan Barat 7.
Kec. Medan Petisah 8.
Kec. Medan Sunggal 9.
Kec. Medan Selayang 10.
Kec. Medan Tuntungan
Sei Sikambing
Pencapaian dapat diakses melalui jalur arteri kota primer melalui Jalan
Gatot Subroto dan Jalan Lingkar pendukungnnya ditempuh selama ±
20 menit. sedangkan dari titik terjauh yaitu Kec. Medan Tuntungan
ditempuh selama ± 30 menit.
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
Angkutan umum yang tersedia di Kota Medan terdiri dari beberapa moda transportasi, akan tetapi angkutan umum yang sering digunakan penduduk Medan untuk menunjang aktivitas
mereka yang umum digunakan adalah angkutan kota atau sering disebut angkot. Angkot yang ada di Kota Medan dibedakan berdasarkan nomor angkutan, jenisnya perusahaan angkutan
umum, dan trayeknya. Angkutan umum yang biasanya melalui Jalan : Perin
Tabel 4.5 jenis angkutan kota yang melewati site
erdekaam beragam dari jenis, nomor, serta trayeknya.
No. Angkutan Jenis
Trayek
103 Medan Rahayu
Pancur Batu-Unimed 104
Medan Rahayu Simalingkar-Pancing
62 KPUM
RS. Adam Malik-Unimed 46
KPUM Tanjung Anom-Tembung
54 Medan Rahayu
Kuala Bekala-Mandala 11
KPUM Padang Bulan-Sentis
Penempatan Entarance Berdasarkan Analisa Pencapaian:
Gambar 4.13 penempatan entrance berdasarkan analisa pencapaian Tabel 4.6 keterangan penempatan entrance berdasarkan analisa pencapaian
Keterangan
Titik A berada pada jalan arteri kota primer yaitu JL. Prof H.M Yamin yang mudah dilalui dari berbagai penjuru Kota Medan. Selain itu angkutan umum banyak melalui jalan pada titik ini.
dilihat dari segi view sangat mendukung. Titik B berhadapan pada Jalan Sutomo yang relatif Ramai dilalui oleh kendaraan. Dilihat dari
View ke luar sangat tidak sesuai karena merupakan daerah perbengkelan dan pemukiman yang kurang tertata dari segi tata bangunannya.
Titik C berhadapan dengan Jalan Timor yang menghadap samping Gedung Kampus HKBP, kelas jalannya merupakan jalan lingkungan yang dapat digunakan sebagai side entrance atau servis
entrance.
Tanggapan : Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa titik A dapat dijadikan entrance utama Gedung Museum Musik Tradisional dan Modern di Medan.
A
A C
B
C B
A
B
C
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
View ke luar IV.2.3. Analisa View
Gambar 4.14 analisa view ke luar site Tabel 4.7 keterangan analisa view ke luar site
View dari dalam ke luar bangunan dari posisi ini
cukup baik yang menghadap bangunan
perkantoran, rumah penduduk, showroom,
yang di depannya terdapat hijauan.
Pada posisi ini view keluar kurang bagus
karena merupakanh deretan bangunan
dengan fungsi perbengkelan,
pemukiman yang kurang teratur tata
bangunannya. Pada titik ini view yang
dapa dilihat keluar adalah adalah gedung
samping Kampus HKBP Nomensen, sehingga
view yang terlihat kurang baik.
Pada titk ini view yang dapat dilihat keluar adalah
Gedung kampus HKBP NOmmensen yang
memiliki arsitektur kolonial.
+ -
+ -
D
A B
C
A D
C B
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
View ke Dalam
Gambar 4.15 analisa view ke dalam site
Gambar 4.16 konsep view vertikal
+ +
+ +
-
+
Tanggapan analisa view ke luar site : •
Pada titik A memiliki view yg baik sehingga pada sisi di letakkan main entrance. Perlu pengolahan site karen sebagai main entrance.
• Pada titik B, dan C meminimalkan bukaan dan tepat dijadikan area side entrance.
• Pada titik D view-nya kurang baik, sehingga tepat diletakkan zona pendukung seperti laboratorium
penelitian. Tanggapan analisa view ke dalam site :
• Secara umum fasade bangunan pada sisi A,B,C didesain semenarik mungkin .
•
Jarak antara bangunan dan pejalan kaki mengikuti panduan gambar view vertikal dimana
X Y
A B
C D
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
IV.2.4. Analisa Vegetasi dan Matahari
Tabel 4.8 keterangan vegetasi sekitar site
Vegetasi sekitar Site :
Tanggapan:
•
Vegetasi atau pepohonan pada loksi eksisting sangat baik dan sangat sesuai sebagai peneduh dan mengurangi polusi udara akibat padatnya lalulintas.
•
Vegetasi eksisting dapat mengurangi teriknya sinar matahari.
•
Sisi bangunan yang di sebelah timur-barat harus lebih kecil dimensinya untuk mengurangi bidang penyerapan panas matahari.
•
Pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami lebih dominan pada areal penidikan, dan atrium utama.
Gambar 4.17 analisa vegetasi dan matahari
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
IV.2.5. Analisa Kebisingan
Tabel 4.9 Keterangan analisa kebisingan
Gambar Keterangan
Kebisingan dari simpang jalan Prof. HM Yamin dan jalan Sutomo disebabkan oleh intensitas kenderaan yang
cukup tinggi.
Kebisingan jalan Sutomo disebabkan oleh intensitas kenderaan yang cukup tinggi.
Kebisingan dari jalan Timor disebabkan oleh kegiatan kendaraan yg relatif rendah di bandingkan areal A, dan
B..
Intensitas kebisingan dari kampus HKBP Nommensen cukup rendah, hal ini karena aktifitas areal
diperuntukkan sebagai areal pendidikan.
Gambar 74 penanganan kebisi
A
C B
D
Tanggapan : Pada bagian site yang menghadap sumber kebisingan diberikan buffer misalnya tanaman.
Peletakan bangunan agak menjauhi sumber kebisingan juga dapat dilakukan. Selain itu kebisingan dapat juga diatasi dengan penggunaan material dan penerapan konsep akustik ruangan yang baik. Secara
keseluruhan, penanganan kebisingan dapat dilakukan dengan konsep pengendalian kebisingan. Penempatan auditorium diposisikan pada sisi yang menjauh dari kebisingan.
Gambar 4.18 analisa kebisingan
A C
D B
Universitas Sumatera Utara
Daniel Ricardo Turnip 040406053
Arsitektur Ikonik
IV.3. Analisa Bangunan