Pengaruh Fumigan CH Pengaruh Fumigan CH

2.5.4. Kelemahan Pemakaian Sistim Penguapan

1. Membutuhkan waktu lama. 2. Membutuhkan peralatan yang banyak. 3. Biaya relatif tinggi. 4. Tidak dapat dilakukan dalam ruang yang sempit.

2.6. Pengaruh Fumigan CH

3 Br terhadap Tikus, Manusia dan Lingkungan 2.6.1. Pengaruh Fumigan CH 3 Br terhadap Tikus Menurut SK Ditjen PPM PLP Depkes R.I Nomor 716 Tahun 1990, dalam pelaksanaan fumigasi kapal dengan fumigan HCN dan CH 3 Br harus diperhitungkan bahan dosis yang digunakan dengan masa kontak exposure. Pada keadaan tertentu seperti tingginya infestasi tikus, kontruksi kapal yang memungkinkan banyak tempat bersarang bagi tikus, adanya bahan-bahan material dalam ruangan kapal, maka dosis harus ditentukan dan disesuaikan agar pengaruh fumigan terhadap tikus lebih efektif dan tepat sasaran sehingga dapat mematikan tikus.

2.6.2. Pengaruh Fumigan CH

3 Br terhadap Manusia Pengaruh CH 3 Br terhadap manusia dapat terserap melalui kulit, bila kulit kontak dengan CH 3 Br dalam bentuk cair dapat menimbulkan gelembung pada kulit seperti luka bakar. Sepatu ataupun pakaian yang tidak terkena ataupun yang terkena fumigan harus segera diganti dan segera membilas diri dengan air yang mengalir Depkes RI, 1990. Jufrihadi : Efektivitas Fumigan Metil Bromida CH3Br Untuk Pemberantasan Tikus Di Kapal Dengan Menggunakan Sistem Manual Dan Sistem Penguapan Di Pelabuhan Tanjung Pinang Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 Sedangkan tanda-tanda keracunan CH 3 Br biasanya agak lambat yaitu antara setengah jam sampai dengan satu jam setelah pemaparan dengan fumigan tersebut. Adapun tanda-tanda keracunan oleh CH 3 Br, yaitu: 1. Lelah dan lemah yang luar biasa disertai dengan perasaan mengantuk. 2. Mata berkunang-kunang, pandangan nanar. 3. Sakit kepala, pusing, mual, muntah dan sakit perut. 4. Iritasi pada mata dan iritasi saluran nafas. 5. Tremor gemetaran. 6. Otot bergerak-gerak. 7. Kejang epileptik, oedema paru dengan batuk disertai sputum berbusa. 8. Koma, kegagalan respirasi dan dapat mengakibatkan kematian. Menurut Hoyle dan Roowe, yang dikutip oleh Ginting 2002 bahwa manusia tidak dapat terus menerus kontak dengan CH 3 Br pada dosis lebih dari 20 ppm, kontak dengan CH 3 Br selama beberapa jam pada 100 – 200 ppm menyebabkan keadaan gawat dan dapat menyebabkan kematian. Ini merupakan treshold limit selama 8 jam tiap hari, kontak hanya diperbolehkan sekali dalam seminggu dengan batas toleransi yaitu: 1. 7 jam pada 100 ppm. 2. 1 jam pada 200 ppm. 3. 5 menit pada 1.000 ppm. Bila terdapat 5 mg CH 3 Br dalam darah adalah merupakan suatu indikasi bahwa telah terpapar CH 3 Br dan untuk tindakan bila terjadi kontak dengan kulit Jufrihadi : Efektivitas Fumigan Metil Bromida CH3Br Untuk Pemberantasan Tikus Di Kapal Dengan Menggunakan Sistem Manual Dan Sistem Penguapan Di Pelabuhan Tanjung Pinang Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 adalah melakukan pembilasan dengan air mengalir secara berulang-ulang agar tidak menimbulkan luka dan penggelembungan pada kulit korban. Hal ini untuk antisipasi sebelum dilakukan pertolongan di rumah sakit Depkes RI, 1990.

2.6.3. Pengaruh Fumigan CH