Definisi Batasan Operasional Definisi dan Batasan Operasional

Total Tinggi nilai 3,0-4,0 EFE Menengah yang 2,99-2,0 diberi Rendah bobot 1,99-1,0 Gambar 3.1. Matriks Posisi SWOT Kuadran I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal Kuadran II : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal Kuadran III : Strategi turn around Kuadran IV : Strategi stabilitas Kuadran V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal atau stabilitas tidak ada perubahan terhadap laba Kuadran VI : Strategi divestasi Kuadran VII : Strategi diversifikasi konsentrik Kuadran VIII: Strategi diversifikasi konglomerat Kuadran IX : Strategi likuidasi atau bangkrut

3.5. Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1. Definisi

IV V VI VII VIII IX Universitas Sumatera Utara 1 Agribisnis buah-buahan adalah bisnis pemasaran komoditi hortikultura jenis buah-buahan baik produk lokal maupun impor yang dipasarkan di Kota Medan. 2 Pola perdagangan adalah saluran perdagangan pelaku usaha dagang buah- buahan yang sedang berlangsung. 3 Pola konsumsi adalah saluran perdagangan konsumen buah-buahan yang sedang berlangsung. 4 Buah lokal adalah buah-buahan yang diproduksi di wilayah Sumatera Utara. 5 Buah impor adalah buah-buahan yang masuk ke wilayah Sumatera Utara. 6 Analisis SWOT adalah analisis yang meliputi Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities peluang, dan Threats ancaman. 7 Analisis buah lokal adalah analisis yang melihat kapasitas buah lokal untuk memenuhi kebutuhan lokal dengan melihat jumlah produksi, kebutuhan lokal, ketersediaan lokal, dan tingkat konsumsi masyarakat Kota Medan. 8 Analisis buah impor adalah analisis yang melihat kapasitas dan intensitas buah impor yang masuk ke Kota Medan dan pemenuhan kekurangan kebutuhan masyarakat dengan melihat jumlah produksi buah impor yang masuk, ketersediaan buah impor, dan harga buah impor itu sendiri 9 Pelaku Usaha Agribisnis yang berdaya saing adalah pelaku rantai pemasaran buah-buahan lokal dalam menanggapi dan menyesuaikan usahanya dalam pasar yang terus berkembang terutama mengatasi masuknya buah impor ke Kota Medan.

3.5.2. Batasan Operasional

1 Daerah penelitian adalah di Kota Medan, Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 2 Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi buah lokal dan buah impor serta pedagang yang melakukan kegiatan jual beli buah impor dan buah lokal di daerah pasar tradisional di Kota Medan, Sumatera Utara. 3 Waktu penelitian adalah tahun 2013 Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN SAMPEL 4.1.Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Letak Geografis, Luas Wilayah, Batas, dan Iklim Kota Medan merupakan Ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota Medan terletak diantara 3 .27’- 3 .47’ LU dan 98 .35’- 98 .44’ BT. Kota Medan memiliki topografi datar dengan ketinggian 2,5 – 37,5 di atas permukaan laut dengan jenis tanah alluvial. Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dan merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai luas wilayah 265,10 Km 2 . Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura dan Sungai Deli. Adapun batas-batas Kota Medan adalah sebagai berikut; Bagian Utara berbatasan dengan Selat Malaka Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan memiliki iklim tropis dengan temperatur siang 31,3 C dan malam hari 24,1 C, rata-rata curah hujan perbulan 175,17 mm dengan rata-rata hari hujan 17,33 hhbulan. Kelembaban udara di wilayah ini 76-82, kecepatan angin rata-rata 0,57 msec sedangkan rata-rata total laju penguapannya tiap bulan 114,06 mm. Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Tata Guna Usaha