Tata Kelola Pemilihan Kepala Daerah

calon yang berisi sebanyak mungkin nama-nama wakil rakyat yang akan dipilih dalam pemilihan umum. Berbeda dengan sistem pemilihan presiden dimana yang digunakan adalah model second round past the post dengan batas minimal perolehan suara 50 plus satu untuk meraih kursi, jika tak ada calon dengan jumlah suara tersebut pada putaran pertama, digelar putaran kedua terhadap dua calon teratas dengan konsekuensi biaya menjadi sangat besar ;model penetapan kepala daerah terpilih yaitu dari sistem first past the post dengan batas minimal perolehan suara 25 . Sesuai dengan pasal 95 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005, bahwa apabila tidak terpenuhi lebih dari 50 dari jumlah suara sah, maka pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang memperoleh suara sah lebih dari 25 dari seluruh jumlah suara sah, maka pasangan calon yang memperoleh suara tersebar ditetapkan sebagai Calon Terpilih. 27 Tata kelola governance Pemilihan Kepala Daerah menyangkut berbagai aspek yang menentukan keberhasilan Pemilihan Kepala Daerah yaitu aspek kesiapan masyarakat pemilih, ketrampilan petugas lapangan, pendanaan, dan peraturan pemilihan. Good Pilkada Governance adalah Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara demokratik, dengan memberi peluang kepada para calon kepala daerah untuk berkompetisi secara jujur dan adil. Pemilihan Kepala Daerah harus bebas dari segala Dan prinsip yang dipakai dalam Pemilihan Kepala Daerah adalah prinsip Voluntary Voting, dimana massa pemilih menggunakan hak pilihnya secara sukarela.

I.5.4.4 Tata Kelola Pemilihan Kepala Daerah

27 KPU Kab. Karo, Proses Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Karo 2005, Kabanjahe, KPU Kab. Karo, 2006, hal. 24. Universitas Sumatera Utara bentuk kecurangan yang melibatkan penyelenggara pemilihan, mulai dari proses pencalonan, kampanye, sampai dengan pemungutan dan penghitungan suara. 28 Good Pemilihan Kepala Daerah governance setidaknya akan menghasilkan enam manfaat penting. Pemilihan Kepala Daerah berupaya menghasilkan kepala daerah yang lebih baik, lebih berkualitas, dan memiliki akseptabilitas politik yang tinggi serta derajat legitimasi yang kuat, karena kepala daerah terpilih mendapat mandat langsung dari rakyat. Penerimaan yang cukup luas dari masyarakat terhadap kepala daerah terpilih sesuai dengan prinsip mayoritas perlu agar kontroversi yang terjadi dalam pemilihan dapat dihindari. Pada gilirannya, pemilihan kepala daerah secara langsung akan menghasilkan Pemerintah Daerah yang lebih efektif dan efisien, karena legitimasi eksekutif menjadi cukup kuat, tidak gampang digoyang oleh legislatif. 29 1. Sebagai solusi terbaik atas segala kelemahan proses maupun hasil pemilihan kepala daerah secara tidak langsung lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagimana diatur di dalam Undang-Undang Otonomi Daerah No. 22 Tahun 1999. Pemilihan Kepala Daerah menjadi kebutuhan mendesak guna menutupi segala kelemahan dalam pemilihan Kepala Daerah pada masa lalu. Pemilihan Kepala Daerah bermanfaat untuk memperdalam dan memperkuat demokrasi lokal, baik pada lingkungan pemerintahan maupun lingkungan kemasyarakatan civil society. 2. Pemilihan Kepala Daerah akan menjadi penyeimbang arogansi lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selama ini seringkali mengklaim dirinya sebagai satu-satunya institusi pemegang mandat rakyat yang representatif. Dengan Pemilihan 28 Syamsul H. Tubani Op.cit., hal. x-xi. 29 Op.cit., hal. xiii-xiv Universitas Sumatera Utara Kepala Daerah akan memposisikan Kepala Daerah juga sebagai pemegang langsung mandat rakyat, yaitu untuk memerintah eksekutif. 3. Pemilihan Kepala Daerah akan menghasilkan kepala pemerintahan daerah memiliki legitimasi dan justifikasi yang kuat di mata rakyat. Kepala Daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah memiliki akuntabilitas publik langsung kepada masyarakat daerah selaku konstituennya, bukan seperti yang selama ini berlangsung yaitu kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dengan begitu, manuver politik para anggota dewan akan berkurang, termasuk segala perilaku bad politics-nya. 4. Pemilihan Kepala Daerah berpotensi menghasilkan Kepala Daerah yang lebih bermutu, karena pemilihan langsung berpeluang mendorong majunya calon dan menangnya calon Kepala Daerah yang kredibel dan akseptabel di mata masyarakat daerah, menguatkan derajat legitimasi dan posisi politik Kepala Daerah sebagai konsekuensi dari sistem pemilihan secara langsung oleh masyarakat. 5. Pemilihan Kepala Daerah berpotensi menghasilkan pemerintahan suatu daerah yang lebih stabil, produktif dan efektif. Tidak gampang digoyah oleh ulah politisi lokal, terhindar dari campur tangan berlebihan atau intervensi pemerintah pusat, tidak mudah dilanda krisis kepercayaan publik, dan berpeluang melayani masyarakat secara lebih baik. 6. Pemilihan Kepala Daerah berpotensi mengurangi praktek politik uang money politics yang merajalela dalam proses pemilihan Kepala Daerah tidak langsung I.5.4.5.Proses Pengajuan Bakal Calon Kepala Daerah Kabupaten Karo 2005 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Universitas Sumatera Utara bahwa partai politik atau gabungan partai politik dalam mengusulkan pasangan calon harus menggunakan ketentuan memperoleh sekurang-kurangnya 15 dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Karo hasil Pemilihan Umum 2004 yaitu 15 :100 x 35 = 5,25 yang dibulatkan menjadi 6 kursi, atau sekurang-kurangnya 15 dari perolehan jumlah suara sah dalam Pemilihan Umum 2004 atau 23.244 suara sah 30 Nama Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah . Pendaftaran Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Karo Tahun 2005dilaksanakan mulai dari 25 sd 31 Juli 2005 dengan komposisi pasangan calon yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Karo sebagai berikut TABEL 1 DAFTAR PASANGAN CALON BUPATIWAKIL BUPATI KABUPATEN KARO Jumlah Akumulasi Kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Karo Perolehan Suara Sah Partai Pengusul DJIDIN SEBAYANG dan Drs. HERMAN PERANGIN-ANGIN MM 6 Kursi PPDK, PDS, dan Partai PIB LAYARI SINUKABAN dan SURYAWATI Br SEBAYANG 6 Kursi Partai Golkar Drs. DAULAT DANIEL 24.983 Suara sah atau PBB, PPP, P. Demokrat, 30 30 KPU Kab. Karo, Proses Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Karo, 2005, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara SINULINGGA dan Ir. NELSON SITEPU 16,12 PKPI, P.PDI, PKPB, PKB, PKS Ir. ARIES EKLESIA SEBAYANG dan BADIKENITA SITEPU SE.M.Si 26.161 Suara sah atau 16,88 PNI-M, P Merdeka, PBSD, PNBK, P. PNUI, PSI, PPD, P.PELOPOR,PBR KENA UKUR SURBAKTI dan SITI AMINAH Br PERANGIN- ANGIN 11 Kursi PDI Perjuangan SINAR PERANGIN-ANGIN dan SURYA PERANGIN-ANGIN, SH 6 Kursi P. Patriot Pancasila dan PAN Sumber: KPU Kabupaten Karo Setelah seluruh berkas pasangan calon kembali diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Karo oleh para calon, Komisi Pemilihan Umum Karo kembali meneliti berkas , dan ternyata ada 1 orang calon Wakil Kepala Daerah tidak memenuhi syarat atas nama : Badikenita Br Sitepu SE, M,Si yang kemudian digantikan oleh Dr. Supredo Kembaren SpB. Pengundian nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati dilakukan pada tanggal 31 agustus 2005. Hasil undian pasangan nomor urut calon adalah sebagai berikut: 1. Drs. Daulat Daniel Sinulingga dan Ir. Nelson Sitepu. 2. Djidin Sebayang SH dan Drs. Herman perangin-angin. 3. Kena Ukur Surbakti dan Siti Aminah Perangin-angin SE. 4. Sinar Perangin-angin dan Surya Perangin-angin SH. 5. Ir. Aries Eklesia Sebayang dan Dr. Supredo Kembaren, SpB. 6. Layari Sinukaban dan Suryawaty Br Sebayang 31 31 Ibid, hal. 9 . Universitas Sumatera Utara Adapun program-program yang ditawarkan calon-calon tersebut kepada masyrakat adalah sebagai berikut: 1 Drs. Daulat Daniel Sinulingga dan Ir. Nelson Sitepu: 1. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. 2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pendidikan. 3. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. 4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana serta mutu pelayanan kesehatan masyarakat. 5. Meningkatkan ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup dalam setiap waktu. 6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi dasar. 7. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kebersihan lingkungan. 8. Menggali menggunakan teknologi tepat guna dalam pemanfaatan sumber daya alam secara optimal yang berwawasan lingkungan. 9. Membentuk tim asistensi penggunaan teknologi tepat guna sektor pertanian dan industri berbasis pertanian. 10. Membentuk kerjasama dengan propinsi di luar propinsin SumateraUtara dan sesama pemerintahan Kabupaten Kota dalam berbagai bidang dan sector seperti: Tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan, teknologi, perdagangan, kesehatan, pariwisata, kesehatan dan lain-lain yang diperlukan. 11. Membentuk kerjasama dalam rangka menyukseskan roda perekonomian dengan para pelaku usaha seperti: Kadin, PHRI, ASITA, BANK, Lembaga Keuangan non bank dalam upaya menumbuhkan suasana yang kondusif bagi perkembangan dunia usaha dan menarik minat investor ke daerah. Universitas Sumatera Utara 12. Membentuk kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian untuk meningkatkan IPTEK. 13. Meningkatkan pelaksanaan keselamatan kerja jamsostek, Astek, dan hak-hak normative pekerja agar dipenuhi perusahaan. 14. Peningkatan pengelolaan kualitas sarana dan prasarana pasar tradisional. 15. Meningkatkan kualitas jalan kabupaten menuju sentral produksi dan peningkatan serta mengmbangkan jalan usaha tani. 16. Bekerjasama dengan aparat keamanan meningkatkan sistem Kamtibmas dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat. 17. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk mengeliminir terjadinya penyimpangan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku KKN. 18.Memasukkan budaya Karo dalam kurikulum muatan local pada pendidikan dasar, dan pendidikan prasekolah. 2. Djidin Sebayang SH dan Drs. Herman perangin-angin. 1. Meningkatkan kualitas pegajar tingkat dasar dan menengah 2. Menigkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai 3. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perilaku hidup sehat 4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui sarana dan prasarana yang memadai 5. meningkatkan peranan koperasi, UKM dan pelaku usaha ekonomi perorangan untuk menunjang perekonomian masyarakat 6. Mengembangkan pemahaman terhadap sistem hidup yang demokratis Universitas Sumatera Utara 7. Memperbanyak dan mengintensifkan penggunaan alat atau mekanisme pertanian 8. hmelestarikan nilai-nilai budaya karo dengan tidak menutup diri terhadap budaya luar yang bersifat positif. 9. Meningkatkan peran serta masyarakat, tokoh agama, rohaniawan dalam pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan 10. Meningkatkan peranan kelompok tani 11. Pengolahan obyek kepariwisataan 12. Pembukaan obyek kepariwisataan untuk memperbanyak kedatangan turis 13. Melestarikan hutan lindung 14. Menanggulangi semakin luasnya lahan kritis 15. meningkatkan peranan koperasi 16. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan teknologi dan hasil pertanian 17. meningkatkan peran serta tokoh agama dan rohaniawan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan 18. mengembangkan secara optimal sumber daya kepariwisataan berwawasan lingkungan 3. Kena Ukur Surbakti dan Siti Aminah Perangin-angin SE 1. Meningkatkan kualitas pegajar tingkat dasar dan menengah 2. Menigkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai 3. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perilaku hidup sehat Universitas Sumatera Utara 4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui sarana dan prasarana yang memadai 5. meningkatkan peranan koperasi, UKM dan pelaku usaha ekonomi perorangan untuk menunjang perekonomian masyarakat 6. Mengembangkan pemahaman terhadap sistem hidup yang demokratis 7. Memperbanyak dan mengintensifkan penggunaan alat atau mekanisme pertanian 8. melestarikan nilai-nilai budaya karo dengan tidak menutup diri terhadap budaya luar yang bersifat positif. 9. Meningkatkan peran serta masyarakat, tokoh agama, rohaniawan dalam pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan 10. Meningkatkan peranan kelompok tani 11. Pengolahan obyek kepariwisataan 12. Pembukaan obyek kepariwisataan untuk memperbanyak kedatangan turis 13. Melestarikan hutan lindung 14. Menanggulangi semakin luasnya lahan kritis 15. meningkatkan peranan koperasi 16. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan teknologi dan hasil pertanian 17. meningkatkan peran serta tokoh agama dan rohaniawan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan 18. mengembangkan secara optimal sumber daya kepariwisataan berwawasan lingkungan . Universitas Sumatera Utara 4.Sinar Perangin-angin dan Surya Perangin-angin SH. 1. meningkatkan pengelolaan pasar tradisional 2. meningkakan pelayanan dan perlindungan sosial terhadap masyarakat penyandang keterbatasan sosial 3. membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat 4. meningkatkan keterampilan kerja masyarakat 5. melakukan penyaringan terhadap kemajuan dan pengaruh dari luar terhadap budaya karo 6. membuka peluang kerjasama dalam meningkatkan kualitas tenaga medis dan para medis 7. meningkatkan penggunaan kompensasi BBM 8. meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah 9. meningkatkan peluang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar daerah bahkan di luar negeri. 10. mencipakan suasana kondusif dalam kehidupan kenegaraan dan partisipasi masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance 11. meningkatkan fasilitas UKM oleh pelaku perbankan 12. meningkatkan arus kelancaran transportasi barang regional, nasional dan internasional 13. meningkatkan promosi pariwisatan dengan investor sing 14. memberantas jalur peyalahgunaan narkoba 15. menberantas peredaran obat palsu yang ada ditengah masyarakat Universitas Sumatera Utara 16. membuka lapangan kerja baru bagi pencari kerja 17. melaksanakan pengawasan terhadap pengaruh luar yang datang dari luar yang sifatnya negatif 18. meningkatkan pemahaman terhadap budaya karo 19. menciptakan iklim persaingan yang kompetitif terhadap daerah lain 5.Ir. Aries Eklesia Sebayang dan Dr. Supredo Kembaren, SpB.n 1. meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan 2. pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan 3. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta mutu pelayanan kesehatan 4. memberantas penyakit menular 5. meningkatkan ketersediaan obat dalam jumlah yang cukup dalam setiap waktu 6. meningkatkan kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi dasar 7. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kebersihan lingkungan 8. menggali dan menggunakan teknologi tepat guna dalam pemanfaatan sumber daya alam secara optimal yang berwawasan lingkungan 9. membentuk tim penggunaan teknologi tepat guna sektor pertanian dan industri berbasis pertanian 10. membentuk kerjasama dengan pemerintah di luar provinsi Sumut dalam berbagai sektor seperti tenaga kerja, pendidikan dan latihan, teknologi dan perdagangan, kesehatan, pariwisata 11. membentuk kerjasama dalam rangka mensukseskan roda perekonomian dengan para pelaku usaha Universitas Sumatera Utara 12. membentuk kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian untuk meningkatkan IPTEk 13. membentuk kerjasama dengan LSM, Organisasi kemasyarkatan dalam rangka meningkatkan pendidikan politik dan pemahaman terhadap nilai-nilai demokrasi serta wawasan kebangsaan 14. bekerjasama dengan aparat terkait untuk penuntasan masalah pestisida palsu, pupuk palsu dan obat-obatan palsu 15. memberdayakan tokoh agama dan rohaniawan sebagai mediator, perumus, aspirasi masyarakat dan penyebarluasan kebijakan pemerintah 16. menyelenggarakan latihan dan keterampilan kepada angkatan kerja untuk menjawab tuntutan peluang kerja, termasuk penyuluhan tentang peluang lapangan kerja 6. Layari Sinukaban dan Suryawaty Br Sebayang. 1. meningkatkan pelaksanaan keselamatan kerja jamsostek, astek, dan hak-hak normatif pekerja 2. mendorong dan mengembangkan usaha penginapan milik masyarakat di sektor objek wisata 3. mencegah perambahan hutan dan penebangan liar dalam kawasan hutan serta peningkatan pengelolaan koperasi menurut asas dan prinsip perkoperasian terutama asas open managemen 4. meningkatkan sumber daya manusia masyarakat 5. meningkatkan kualitas SDM pengelolaan koperasi 6. meningkatkan pengelolaan kualitas sarana dan prasarana pasar tradisional Universitas Sumatera Utara 7. meningkatkan kualits jalan menuju sentral produsi dan peningkatan serta mengembangkan jalan usaha tani 8. meningkatkan sarana dan prasarana serta pelayanan terhadap penyandang keterbatasn sosial 9. meningkatkan kerjasama dengan aparat kamanan dalam sistem kamtibmas dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat. 10. meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana kepariwisataan 11. meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pengelolaan pariwisata 12. meningkatkan kesadaran budaya wisata kepada masyarakat terutama masyarakat di sekitar obyek wisata 13. meningkatkan promosi pariwisata 14. membuat sebuah forum lembaga karo untuk wadah berkomunikasi 15. memasukkan budaya karo dalam kurikulum muatan lokal pada pendidikan dasar dan pendidikan prasekolah 16. meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk mengeliminir terjadinya penyimpangan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 17. mengembangkan secara optimal sumber daya kepariwisataan berwawasan lingkungan 18. melestarikan dan merehabilitasi lahan kritis Universitas Sumatera Utara

I.6. KERANGKA KONSEP

Dokumen yang terkait

Masyarakat Batak Toba Di Desa Serdang Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang (1954-1990)

1 145 88

Fungsi Camat Sebagai Kepala Wilayah Dan Kepala Pemerintahan Dalam Melaksanakan Tugas Yang Efektif Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

2 40 81

Rekrutmen Partai Politik Dalam Pencalonan Pemilu Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 (Studi Kasus : Partai Golongan Karya Dewan Pimpinan Daerah Sumatera Utara)

1 59 98

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Etnisitas dan Perilaku Pemilih (Studi Kasus: Persepsi Dan Preferensi Masyarakat Etnis Batak Toba Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung Kabupaten Karo Tahun 2010)

4 116 113

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung 2005 di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Batukarang Kecamatan Payung).

19 180 90

Etnisitas Dan Pilihan Kepala Daerah (Suatu Studi Penelitian Kemenangan Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir)

3 45 67

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

POLITIK ETNIS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2012

0 37 117