itu, pemilihan umum juga terkait dengan peran serta masyarakat dalam memberikan dukungan suara kepada kandidat dan partai politik yang ada.
22
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati pengganti Undang- Undang No. 22 Tahun 1999 dan telah disahkan oleh presiden menjadi Undang-Undang
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sebagian isi Undang-Undang ini pasal
I.5.4 Pemilihan Kepala Daerah
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang diawali setelah diberlakukannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 merupakan langkah maju bagi proses demokratisasi
lokal di Indonesia. Melalui pelaksanaan otonomi daerah sebagai media untuk menyebarkan sistem demokrasi yang semakin disempurnakan, termasuk melalui
Pemilihan Kepala Daerah secara langsung diharapkan memacu tumbuhnya kekuatan yang pro demokrasi di daerah. Artinya melalui Pemilihan Kepala Daerah yang secara
langsung ini, akan lahir aktor-aktor demokrasi di daerah, yang kemudian diharapkan mampu melakukan gerakan-gerakan baru bagi perubahan.
I.5.4.1. Dasar Hukum dan Eksistensi Pemilihan Kepala Daerah
Perubahan mekanisme pemilihan presiden dan wakil presiden dari sistem perwakilan ke sistem pemilihan langsung merupakan suatu kemajuan signifikan bagi
perkembangan demokrasi di Indonesia yang sedang menjalani masa transisi demokrasi ini. Perubahan tersebut telah sepatutnya diikuti oleh perubahan yang sama pada sistem
politik lokal. Pemilihan Kepala Daerah merupakan momen politik yang telah diadakan serentak
semenjak bulan Juni 2005 sebagai ekses dari pemilihan presiden langsung untuk alasan penegakan demokrasi lokal di daerah.
22
Doni Hendrik, Ibid., Hal. 16.
Universitas Sumatera Utara
56 sampai dengan pasal 119 berisi prosedur dan mekanisme pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Dalam pembuatan Undang-Undang
ini, tidak merujuk kepada pasal 22E Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu yang digunakan sebagai rujukan utama adalah pasal
18, pasal 18A dan pasal 18B Undang-Undang Dasar 1945 mengenai pemerintahan daerah, karena menyangkut pemerintahan daerah, maka yang dijadikan rujukan adalah
pasal yang mengatakan kepala daerah dipilih secara demokratik, karena itu di dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 ini, pemilihan kepala daerah tidak dikategorikan
sebagai pemilu. Maka lebih lanjut mekanisme pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah diatur kembali di dalam sebuah
peraturan pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005. Pelaksana dari pemilihan kepala daerah langsung ini menurut Undang-Undang
No. 32 Tahun 2004 diberikan kewenangan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah, tidak saja merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pemilihan
kepala daerah tetapi juga diberi kewenangan menyusun semua tata cara yang berkaitan dengan tahap persiapan dan pelaksanaan dengan berpedoman kepada Peraturan
Pemerintah No. 6 Tahun 2005, akan tetapi pemberian wewenang kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah sama sekali tidak sedikit pun dikaitkan dengan Komisi
Pemilihan Umum Pusat yang menjadi induk Komisi Pemilihan Umum Daerah tersebut seperti yang terdapat di dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2003.
23
23
Ramlan Surbakti, Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Oleh Rakyat Merupakan bagian Dari Pemilihan Umum, dalam
http:www.kpu.go.idwacana, kamis 21 juni 2007
Universitas Sumatera Utara
I.5.4.2 Perangkat Regulasi dan Kelembagaan Pemilihan Kepala Daerah