Spesifikasi cangkang kapsul alginat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat 4.1.1 Viskositas larutan natrium alginat Viskositas larutan natrium alginat diukur dengan menggunakan viskometer Brookfield. Dari hasil pengukuran viskositas larutan alginat 80-120 cP yang tidak mengandung PEG 6000 diperoleh viskositas sebesar 14.250 Cp. Pada viskositas tersebut, larutan alginat mempunyai sifat alir dan kekentalan yang sesuai untuk dapat dicetak menjadi cangkang kapsul. Viskositas dihitung berdasarkan skala yang diperoleh dari alat dan dikalikan dengan faktor koreksi yang telah ditentukan sehingga diperoleh viskositas dalam sentipois yang dapat dilihat pada Lampiran 1 pada halaman 52.

4.1.2 Spesifikasi cangkang kapsul alginat

Pengukuran panjang, diameter, berat dan warna cangkang kapsul dilakukan untuk badan cangkang kapsul, tutup cangkang kapsul dan cangkang kapsul keseluruhan. Pengukuran ketebalan dilakukan terhadap badan dan tutup cangkang kapsul. Sedangkan pengukuran volume hanya dilakukan terhadap badan cangkang kapsul, karena umumnya bahan obat hanya diisikan ke dalam badan cangkang kapsul sebelum ditutup dengan tutup kapsul. Air yang digunakan untuk mengukur volume cangkang kapsul diisi sampai meniskus atas, air menyentuh ujung kapsul untuk mencegah kelebihan pembacaan volume cangkang kapsul. Universitas Sumatera Utara Cangkang kapsul yang dibuat merupakan cangkang kapsul dengan ukuran 1. Hal ini bisa dilihat dari spesifikasi cangkang kapsul alginat dengan konsentrasi natrium alginat 4,5 tanpa dan dengan penambahan PEG 6000 pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat pula dilihat spesifikasi cangkang kapsul standar ukuran No.1 menurut Pfizer inc pada Tabel 4.3. Tabel 4.1 Spesifikasi cangkang kapsul alginat dengan konsentrasi natrium alginat 4,5 tanpa penambahan PEG 6000 Tabel 4.2 Spesifikasi cangkang kapsul alginat dengan konsentrasi natrium alginat 4,5 dengan penambahan PEG 6000 No Spesifikasi Tutup Cangkang Badan Cangkang Cangkang Kapsul Keseluruhan 1 Panjang mm 9,40 16,30 19,80 2 Diameter mm 6,70 6,40 - 3 Tebal mm 0,09 0,09 0,09 4 Berat mg 25,10 26,90 54,80 5 Warna Putih Putih Putih 6 Volume ml - 0,40 - No Spesifikasi Tutup Cangkang Badan Cangkang Cangkang Kapsul Keseluruhan 1 Panjang mm 9,40 16,30 19,80 2 Diameter mm 6,70 6,40 - 3 Tebal mm 0,095 0,095 0,095 4 Berat mg 25,50 28,80 56,30 5 Warna Putih Putih Putih 6 Volume ml - 0,40 - Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Spesifikasi cangkang kapsul ukuran No.1 menurut Pfizer Inc. Capsugel Division Ukuran kapsul Tutup Kapsul Badan Kapsul Panjang Cangkang Kapsul Keseluruhan mm Panjang mm Diameter mm Panjang mm Diameter mm 9,78 6,91 16,61 6,63 19,40 Toleransi ± 0,46 ± 0,46 ± 0,46 ± 0,46 ± 0,30 4.2 Uji Pelepasan Natrium Diklofenak dalam Kapsul Alginat 4.2.1 Pengaruh penggunaan PEG 6000 pada cangkang kapsul alginat terhadap pelepasan natrium diklofenak dari kapsul alginat Profil disolusi natrium diklofenak dalam kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 dan tidak mengandung PEG 6000 dilakukan dengan medium pH berganti yaitu tahap asam pH 1,2 selama 2 jam 120 menit kemudian diganti dengan tahap basa pH 6,8 selama 2 jam 120 menit. Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 K u m u la tif Waktu menit tanpa penambahan PEG 2 penambahan PEG 2 Tahap asam pH 1,2 Tahap basa pH 6,8 Universitas Sumatera Utara Pelepasan natrium diklofenak dalam kapsul alginat yang tidak mengandung PEG 6000 dalam tahap asam pH 1,2 pada menit ke-5 sebanyak 0,08 sampai menit ke-120 sebanyak 9,73. Setelahnya dilakukan pergantian menjadi tahap basa pH 6,8 terlihat pada menit ke-120 terlepas sebayak 10,28 dan pada menit ke-135 terlihat kapsul mulai pecah dan pada menit ke- 165 45 menit dalam tahap basa terlepas sebanyak 54,54. Kemudian perlahan meningkat sampai pada menit ke-240 menit terlepas sebanyak 97,08. Sedangkan pelepasan natrium diklofenak dalam kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 dalam tahap asam pH 1,2 pada menit ke-5 tidak terlihat adanya pelepasan natrium diklofenak kemudian pada menit ke-120 terdapat pelepasan sebanyak 1,28. Setelah dilakukan pergantian menjadi tahap basa pH 6,8 terlihat pada menit ke-125 terlepas sebanyak 4,71 dan pada menit ke-135 terlihat kapsul mulai pecah dan pada menit ke-165 45 menit dalam tahap basa terlepas sebanyak 87,79. Kemudian perlahan meningkat sampai pada menit ke-240 terlepas sebanyak 99,86. Dari hasil disolusi dapat dilihat bahwa dalam medium lambung pH 1,2 baik cangkang kapsul yang mengandung PEG 6000 maupun yang tidak mengandung PEG 6000 kapsul tidak pecah. Hal ini disebabkan karena ion kalsium berikatan dengan asam guluronat sebesar 47,50 dari keseluruhan jumlah kalsium dalam kapsul yang menyebabkan kapsul alginat tidak pecah dalam cairan lambung buatan maupun cairan lambung karena sulit dilepaskan oleh asam guluronat tersebut Bangun, 2012 hal ini menunjukkan bahwa kapsul alginat dapat digunakan untuk pembuatan sediaan delayed release. Universitas Sumatera Utara Kemudian setelah pergantian medium usus buatan pH 6,8 selama 45 menit terlihat pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat yang tidak mengandung PEG 6000 hanya 54,54 tidak memenuhi persyaratan USP XXXII 2009 dengan syarat pelepasan tidak kurang dari 75. Sedangkan pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 di tahap basa pH 6,8 selama 45 menit sebesar 83,79 yang memenuhi persyaratan USP XXXII 2009. Dari perhitungan AUC didapatkan AUC persen kumulatif disolusi natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat yang tidak mengandung PEG 6000 adalah sebesar 7.712,38menit sedangkan pada pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 adalah sebesar 9.431,46menit. Dari pengujian statistik dengan metode independent T-Test dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 didapatkan adanya pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat. 4.2.2 Perbedaan profil disolusi natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dengan tablet salut enterik Voltaren ® Terlihat adanya perbedaan laju pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dengan tablet salut enterik Voltaren ® pada medium pH berganti. Pelepasan natrium diklofenak dari tablet salut enterik Voltaren ® pada tahap asam pH 1,2 pada menit ke-5 sebanyak 0 sampai menit ke-120 sebanyak 0,53. Setelahnya dilakukan pergantian menjadi tahap basa pH 6,8 terlihat pada menit ke-125 terlepas sebanyak 0,53 dan pada menit ke- 130 terlihat tablet mulai pecah dan pada menit ke-165 45 menit dalam tahap Universitas Sumatera Utara basa terlepas sebanyak 97,19. Kemudian perlahan meningkat sampai pada menit ke-240 menit terlepas sebanyak 99,89. Sedangkan pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat yang mengandung PEG 6000 pada tahap asam pH 1,2 pada menit ke-5 tidak terlihat adanya pelepasan natrium diklofenak kemudian pada menit ke-120 terdapat pelepasan sebanyak 1,27. Setelah dilakukan pergantian menjadi tahap basa pH 6,8 terlihat pada menit ke-125 terlepas sebanyak 3,17 dan pada menit ke-135 terlihat cangkang kapsul mulai pecah dan pada menit ke- 165 45 menit pada tahap basa terlepas sebanyak 87,78. Kemudian perlahan meningkat sampai pada menit ke-240 terlepas sebanyak 101,48. Setelah dilakukan uji statistik profil pelepasan natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dan tablet salut enterik Voltaren ® menggunakan metode independent T-Test dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan ada perbedaan antara pelepasan natrium diklofenak. Sehingga, diketahui bahwa laju pelepasan natrium diklofenak dari tablet salut enterik Voltaren ® lebih cepat dibandingkan laju pelepasan dari cangkang kapsul alginat. Perbedaan profil disolusi natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dengan tablet salut enterik Voltaren ® dapat dilihat pada Gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Perbedaan profil disolusi natrium diklofenak dari cangkang kapsul alginat dengan tablet salut enterik Voltaren ® 4.3 Uji Kesetimbangan Kandungan Uap Air 4.3.1 Pengaruh penambahan PEG 6000 terhadap kesetimbangan