Bakteri Rumen Rumen Sapi

6 Vitamin A mg Vitamin B mg 75 0,1 90 0,11 Vitamin C mg 62 69 Air g - 91,7 Sumber : Harjono dalam Ika Stia dan Yenni Maria Ulfa 2005 Dari tabel 2.1 di atas terlihat bahwa kubis banyak mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Kubis hijau memiliki keunggulan dalam komposisi gizi terhadap kubis putih. Nilai gizi yang dikandung oleh kubis bukan saja bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga dapat digunakan sebagai sumber hara bagi tanah bila diolah menjadi pupuk. Komposisi gizi seperti tertera dalam tabel 2.1 di atas dapat dimanfaatkan oleh bakteri pengurai dalam proses fermentasi. Proses fermentasi tersebut berlangsung secara spontan dalam lingkungan yang anaerobic Khumalawati dan Ulfa, 2000.

2.2. Rumen Sapi

Ternak ruminansia memiliki keunikan dalam hal saluran pencernaan nya disebabkan karena adanya perkembangan pada bagian lambung menjadi empat rongga yang saling berhubungan yaitu, rumen, reticulum, omasum dan abomasum. Tiga rongga pertama seringkali merupakan cirri khas ternak ruminansia dimana pada bagian rumen dan reticulum terdapat miliaran mikroorganisme yang aktif melakukan fermentasi pakan Soetanto, 2006.

2.2.1 Bakteri Rumen

Disebabkan karena adanya sebagian besar bakteri rumen berbentuk cocci kecil, morfologinya tidak dapat dipakai sebagai dasar klasifikasi untuk membedakan species. Sebagai gantinya bakteri rumen diklasifikasikan atas dasar macam substrat yang digunakan sebagai sumber energi utama yaitu: Universitas Sumatera Utara 7 a. Bakteri selulolitik Bakteri ini menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida β 1,4, selulosa dan dimer selobiosa. Sepanjang yang diketahui tak satupun hewan yang mampu memproduksi enzim selulosa sehingga pencernaan selulosa sangat tergantung pada bakteri yang terdapat di sepanjang saluran pencernaan. Beberapa bakteri selulolitik antara lain adalah Bacteriodes succinogenes, Ruminicoccus flavefaciens, Ruminicoccus albus, Cillobacterium cellulosolvens. b. Bakteri hemiselulolitik Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanaman. Mikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosa.. meskipun demikian ada beberapa species yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa. Contoh bakteri hemiselulosa antara lain; Butyrivibrio fibriosolven dan Bacteriodes ruminicola. c. Bakteri pemakai asam Beberapa jenis bakteri dalam rumen dapat menggunakan asam laktat meskipun jenis bakteri ini umumnya tidak terdapat dalam jumlah yang berarti. Beberapa jenis bakteri asam laktat yang dapat dijumpai dalam jumlah yang banyak setelah mendapatkan tambahan jumlah makanan butiran adalah Peptostreptococcus bacterium, Propioni bacterium, Selemonas lactilytica. d. Bakteri amilolitik Beberapa bakteri selulotik juga dapat memfermentasi pati, meskipun demikian beberapa jenis bakteri amilolitik tidak dapat menggunakanmemfermentasi selulosa. Bakteri amilolitik akan menjadi dominan dalam jumlahnya apabila makanan mengandung pati tinggi. Bacteri amilolitik yang terdapat dalam rumen antara lain, Bacteri amylophilus, Butyrivibrio fibriosolven dan Bacteriodes ruminicola. Universitas Sumatera Utara 8 Beberapa kelompok bakteri lain berdasarkan substratnya adalah kelompok bakteri pemakai gula, bakteri proteolitik, bakteri methanogenik, bakteri lipolitik, dan bakteri ureolitik.

2.2.2 Protozoa Rumen