Syarat Pembuatan Kompos Menentukan Kematangan Kompos Meningkatkan Kesuburan Tanah

12 Reaksi Nitrifikasi : 2NH 4 + + 3O 2 NO 2 - + 2H 2 O + 4H + + Energi 2NO 2 - + O 2 2NO 3 - + Energi Mul Yulyani Sutedjo, 2002

2.3.2. Syarat Pembuatan Kompos

a. Campuran kompos harus homogen agar kadar N dan kecepatan fermentasi dapat merata dan tetap. Oleh karena itu bahan mentah perlu dicacah hingga menjadi bagian-bagaian kecil. b. Temperatur awal harus tinggi untuk membunuh bakteri patogen, biji rumput rumputan, lalat dan telurnya, serta larva hama lain beserta penyakit cendawan yang terbawa ke dalam tumpukan. Nurheti Yuliarti, 2009. 2.3.3.Parameter yang dapat diamati sebagai petunjuk sempurnanya proses pengomposan sebagai berikut : 1. Selama proses pengomposan, dari hari pertama temperatur akan meningkat secara bertahap. Proses pengomposan dianggap selesai apabila temperatur kompos turun mendekati temperatur awal. Pengamatan ini dapat dilakukan setiap hari menggunakan termometer kaca. 2. Pengamatan terhadap penyusutan tumpukan kompos dilakukan pada akhir pengomposan untuk bahan lunak dan setiap minggu untuk bahan keras.

2.3.4 Menentukan Kematangan Kompos

Kompos dikatakan bagus dan Siap diaplikasikan jika tingkat kematangannya sempurna, dan bisa dilihat dari keadaan bentuk fisiknya, sebagai berikut : 1. Jika diraba, suhu tumpukan bahan yang dikomposkan sudah dingin, mendekati suhu ruang. 2. Tidak mengeluarkan bau busuk lagi. Universitas Sumatera Utara 13 3. Bentuk fisiknya sudah menyerupai tanah yang berwarna kehitaman. 4. Jika dilarutkan ke dalam air, kompos yang sudah matang tidak akan larut. 5. Strukturnya remah, tidak menggumpal. Simamora, Suhut dan Salundik. 2006. Meningkatkan Kualitas Kompos

2.3.5 Meningkatkan Kesuburan Tanah

Produksi tanaman akan terhalang jika unsur hara yang terkandung di dalam tanah kurang atau tidak seimbang, terutama di daerah yang kadar unsur haranya buruk atau tanahnya terlalu asam atau basa. Meningkatkan jumlah produksi komoditas pertanian di Indonesia dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas tanah yang sudah mulai menurun kesuburannya. Upaya yang dapat dilakukan untuk membatasi hilangnya unsur hara dan mengembalikan kesuburan tanah dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah organik, seperti limbah dari kandang peternakan, kotoran manusia, sisa tanaman atau sisa pengolahan tanaman. Hasil daur ulang limbah organik tersebut dikembalikan ke lahan baik secara langsung ataupun setelah diolah menjadi kompos atau difermentasikan. Dengan memanfaatkan pupuk organik tersebut, unsur hara dalam tanah akan bisa diperbaiki. Sehingga kehilangan unsur hara akibat terbawa air hujanleaching dapat diatasi. Pemupukan menggunakan kompos mengakibatkan tanah yang strukturnya ringan berpasir atau ringan menjadi lebih baik, daya ikat air menjadi lebih tinggi. Sementara itu,tanah yang berat tanah liat menjadi lebih optimal dalam mengikat air. Kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation KTK tanah dan dapat meningkatkan penyerapan unsur hara. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia di dalam tanah dan pupuk, serta akan diserap dengan rambut akar dalam bentuk ion. Tanah yang memiliki Universitas Sumatera Utara 14 kapasitas tukar kation KTK rendah hanya memiliki sedikit unsur hara di dalamnya yang dapat diserap tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro antara lain Nitrogen N, Fosfor P, Kalium K, Kalsium Ca, Magnesium Mg, dan Sulfur S. Sedangkan unsur hara mikro antara lain Zat besi Fe, Mangan Mn, Tembaga Cu, dan seng Zn. Komponen kompos yang semakin berpengaruh terhadap sifat kimia tanah adalah kandungan humusnya. Humus dalam kompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Humus yang menjadi asam humat dapat melarutkan zat besi dan aluminium sehingga posfat yang terikat besi dan alminium akan lepas dan dapat diserap oleh tanaman. Selain itu humus merupakan penyangga kation yang dapat mempertahankan unsur hara sebagai bahan makanan untuk tanaman. Kandungan kimia kompos terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.2. Analisa kimia kompos No Bahan Kadar 1 Nitrogen 1,33 2 P 2 O 5 0,83 3 K 2 O 0,36 4 Humus 53,70 5 Kalsium 5,61 6 Zat besi 2,1 7 Seng ppm 285 8 Timah ppm 575 9 Tembaga ppm 65 10 Kadmium ppm 5 11 pH 7,2 Sumber: Djuarnani, N., Kristian, Setiawan, B.S.2005. Kompos juga berfungsi sebagai pemasok makanan bagi organisme di dalam tanah seperti kapang, bakteri, actinomycetes, dan protozoa sehingga dapat meningkatkan dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik. http: www.kompos.go.id htmt. Universitas Sumatera Utara 15

2.4. Pupuk Organik Cair