ekplisit kebolehan istri mengajukan cerai gugat apabila suami tidak bisa memberikan keturunan karena impoten. Tapi pada faktanya putusan cerai gugat
karena alasan suami mengalami impoten terjadi di pengadilan agama. Hal ini yang ingin penulis telusuri lebih dalam tentang bagaimana hakim mengambil
pertimbangan keputusan dalam putusan cerai gugat karena alasan suami mengalami impoten”
Dari rumusan di atas penulis dapat merinci dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana persfektif fiqih mengatur tentang perceraian dengan alasan
impoten ? 2.
Bagaimana perspektif hukum positif mengatur tentang perceraian dengan alasan impoten?
3. Apakah yang menjadi alasan hakim dalam mengambil keputusan pada perkara
tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dengan merujuk pada pembahasan diatas maka penelitian bertujuan 1.
Memahami bagaimana fiqh mengatur terhadap Impotensi sebagai alasan perceraian.
2. Memahami bagaimana hukum positif mengatur terhadap Impotensi sebagai
alasan perceraian. 3.
Menahami alasan hakim dalam memutuskan perkara tersebut
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a.
Bagi penulis menambah wawasan pengetahuan tentang arti pentingnya pernikahan dan memahami perkembangan hukum islam dan hukum positif
dibidang perkawinan b.
Bagi masyarakat umum menambah wawasan dalam memahami serta lebih mengerti tentang masalah perkawinan, terutama masalah perceraian
c. Bagi fakultas memberikan sumbangan kepustakaan dalam rangka
pengembangan akademis.
Untuk menemukan pembahasan dalam penulisan skripsi ini penulis menelaah litelature yang sudah membahas tentang judul yang akan penulis
kemukakan dalam penulisan skripsi :
+
, - +
+
+
Perbedaan skripsi-skripsi diatas dengan skripsi yang akan penulis bahas adalah dalam skripsi ini yang ingin penulis bahas dan teliti khusus perceraian
akibat tidak mempunyai keturunan. Yang menjadi pembahasan antara lain: 1.
Cerai gugat yang dilayangkan isteri dikarenakan sang suami mengalami impotensi atau tidak dapat memberikan keturunan.
2. Skripsi ini menganalisis putusan pengadilan agama, yang secara tidak
langsung menganalisa putusan hakim yang menyelesaikan perkara cerai
Gugat akibat tidak mempunyai keturunan.
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Sedangkan pernikahan dalam Kompilasi
Hukum Islam dijelaskan yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqon gholidhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
, .
,
+ +
+ +
1
6
Lexi. J. Moleong Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004
a. Study Lapangan Field Research untuk memperoleh informasi yang
akurat dan obyektif dari tempat penelitian baik dengan observasi langsung maupun dengan menggunakan data-data dalam bentuk resmi
dari lembaga pengadilan. Sedangkan tempat penelitian adalah Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
b. Study Pustaka Library Research yaitu metode pengumpulan data yang
dipergunakan bersama-sama
metode lain
seperti wawancara,
pengamatan observasi dan kuesioner.
7
Pada tahapan ini penulis mencari landasan teoritis dari rumusan masalah yang ada dan studi
kepustakaan merupakan separuh dari keseluruhan aktivitas penelitian.
8
pencarian literatur secara umum dengan buku-buku, seminar-seminar ataupun media elektronik yang menunjang pembahasan penulis.
a. Data primer
Data primer yaitu bahan pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah yang baru atau mutakhir, ataupun pengertian baru tentang fakta yang
7
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek., h. 50.
8
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta, PT. Raja grafindo Persada, 2003 Cet. Ke. 6, h. 113.
diketahui maupun mengenai suatu gagasan.
9
Diantaranya adalah buku, seminar, laporan penelitian, majalah, disertasi dan seterusnya. Data
tersebut di dapatkan dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan berupa putusan cerai gugat, dan Wawancara terhadap Hakim.
Data sekunder adalah bahan pustaka yang berisikan informasi tentang bahan primer.
10
Dengan jalan mengadakan studi kepustakaan atas dokumen-dokumen, dokumen-dokumen yang dimaksud adalah Al-Quran,
Hadis, buku-buku ilmiah, Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, UUPA undang-undang peradilan Agama No 3 Tahun 2006
Tentang Perubahan atas Undang-undang No 7 tahun 1989 tentang peradilan Agama, KHI, serta dokumen lainnya.
,
Pengumpulan data dalam penelitian ini di lakukan dengan cara : a.
Menganalisis terhadap putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan. b.
Interview atau wawancara yaitu metode yang dianggap sebagai metode yang paling efektif dalam pengumpulan data primer di lapangan.
11
9
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peranan dan Penggunaan Perpustakaan Di dalam Penelitian Hukum
, Jakarta, Pusat Dokumentasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986 h.34.
10
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peranan dan Penggunaan Perpustakaan Di dalam Penelitian Hukum
, h. 35.
Yaitu penulis mengadakan dialog langsung dengan responden dalam hal ini adalah hakim, panitra ataupun pihak yang berperkara di Pengadilan
Agama Jakarta Selatan.
c.
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis data dimana penulis menjabarkan data-data
yang diperoleh dari hasil penelitian. Sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis sesuai dengan
tujuan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini.
12
d.
Dalam penyusunan metode penulisan, semua berpedoman pada prinsip- prinsip yang telah diatur dan dibukukan dalam buku pedoman penulisan
skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
G. Sistematika Penulisan