mengatakan bahwa ketika memberikan soal harian kadang-kadang membuat soal sendiri tetapi belum memuat dimensi kognitif mulai dari
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta. Beliau sudah membuat soal yang ada kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari dalam bentuk soal cerita untuk memecahkan masalah. Bu Ana juga membuat indikator dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar terlebih dahulu, tetapi tidak membuat kisi-kisi soal dan tidak melakukan uji validasi dan reliabilitas terhadap soal.
Kesulitannya adalah sulit untuk mengukur proses kognitif dan beliau juga sulit membuat kisi-kisi soal. Bu Ana membutuhkan prototipe soal
matematika yang sudah dikatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh, dan indeks kesukaran.
Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa ketiga guru sekolah dasar tersebut sudah membuat soal evaluasi pembelajaran
sendiri. Soal yang dibuat belum menerapkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar. Guru membutuhkan soal-soal yang
valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh, dan indeks kesukaran.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan wawancara, kuesioner, dan tes.
c. Desain Produk
Desain yang dikembangkan adalah tes hasil belajar mengenai materi jarak, waktu, dan kecepatan. Peneliti membuat desain produk diawali
dengan membuat tabel spesifikasi produk. Peneliti membuat spesifikasi produk diawali dengan menentukan SK dan KD. Standar
kompetensi yang dipilih adalah SK 2 menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalah dan
kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang diambil KD 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan
kecepatan. Tabel spesifikasi produk dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 96.
d. Validasi Desain
Peneliti menggunakan validasi isi melalui expert judgement. Peneliti meminta bantuan oleh 5 ahli. Ahli matematika, ahli evaluasi
pembelajaran, ahli bahasa, guru kelas V SD Kanisius Kadirojo dan guru kelas V SD Negeri Denggung. Hasil validasi dari para ahli dapat
dilihat pada lampiran 5 halaman 122. Kategori skor dapat dilihat pada tabel 3.4 halaman 50. Hasil validasi dari kelima ahli adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Penilaian Validator No.
Validator Skor
Kategori
1 Dosen Matematika
2,9 Baik
2 Dosen Bahasa
3,7 Sangat Baik
3 Dosen Evaluasi Pembelajaran 3,5
Sangat Baik 4
Guru SD K Kadirojo 3,2
Baik 5
Guru SD N Denggung 3,2
Baik
e. Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi terhadap kisi-kisi soal yang telah divalidasi. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan saran dari para ahli. Ahli
matematika mengatakan bahwa perlu adanya perbaikan pada estimasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesulitan. Ahli bahasa mengatakan bahwa soal terlalu sukar dari segi bahasa dan pemahaman siswa. Instruksi yang diberikan harus lebih
jelas sehingga siswa dapat mengerjakan sesuai dengan instruksi soal. Ahli evaluasi pembelajaran mengatakan untuk menghindari kata
penghubung di awal kalimat. Peneliti juga perlu memperhatikan pilihan jawaban yang disajikan. Pilihan jawaban yang disajikan belum
urut sesuai abjad. Pilihan jawaban yang disajikan mudah ditebak sehingga siswa akan mudah menebak jawaban yang dianggap benar.
Ahli yang keempat adalah guru SD N Denggung, mengatakan bahwa ada beberapa soal yang ditulis dalam estimasi sedang tetapi ternyata
sukar. Ahli yang kelima adalah guru SD K Kadirojo, menyarankan
untuk menggunakan kalimat yang efektif pada penulisan soal. f.
Uji coba Produk
Peneliti melakukan uji coba produk di SD N Condongcatur pada hari Sabtu, 14 November 2015 pada kelas VA dan VB. Soal dibagi menjadi
dua tipe yaitu tipe A dan tipe B yang masing-masing berisi 25 soal. Siswa mengerjakan 25 soal selama 2JP. Soal tipe A dan soal tipe B
dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7 halaman 137 – 142 .
g. Revisi Produk