Hasil Simulasi uji tekan statik aksial

4.1.4.2. Hasil Simulasi uji tekan statik aksial

Sifat-sifat polymeric foam diperkuat serat TKKS yang diperoleh dari hasil uji tekan diinput ke dalam kotak dialog Isotropic Material Properties yang ditunjukkan pada Gambar 4.16. Bila dipilih salah satu dari material-material tersebut maka kotak dialog untuk materialakan terisi. Karena material komposit yang diinginkan tidak terdapat pada daftar, maka sifat-sifat mekanik material polymericfoam dapat kita tulis di kotak dialog secara manual. Data yang dibutuhkan untuk simulasi seperti modulus elastisitas, massa jenis, dan poisson ratio harus diisikan ke dalam kotak dialog . Ukuran material polymericfoam ketika dimodelkan dengan software AutoCAD dibuat dalam satuan milimeter, sehingga data yang dimasukkan dalam satuan millimeter. • Young’s Modulus, E = 15,57 Mpa • Tegangan maksimum = 2,1004 MPa • Massa = 50,24 gr • Mass density, ρ = 0.610 -6 kgmm 3 t d V 4 1 2 1 1 π = 3 2 1 9 . 82792 75 9 . 1103 mm mm mm V = = Sehingga massa jenis , ρ ρ = 3 6 3 10 6 , 9 . 82792 0524 , mm kg mm kg V m − = = Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16. Input Sifat-sifat Material Beban tekan statik aksial yang diberikan adalah beban maksimum yang diperoleh pada saat pengujian. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan maksimum tekan statik untuk polymeric foam yang diperkuat serat TKKS adalah 2,1004 MPa. Input nilai beban tekan tersebut ke dalam menu ANSYS Rel. 5.4 dapat dilihat pada Gambar 4.17. Gambar 4.17.Input Nilai Beban Tekan Statik Aksial Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisa dapat ditampilkan contour plot penjalaran tegangan yang terdistribusi pada model spesimen yang diberikan. Distribusi tegangan yang merupakan respon uji tekan statik aksial akan disajikan pada Gambar 4.18 s.d. 4.21. Gambar 4.18. Distribusi Tegangan Normal Arah X Spesimen Uji Statik Aksial Dari Gambar. 4.18 dapat dilihat bahwa polymeric foam yang diperkuat serat TKKSmemberikan respon tegangan normal hampir di sepanjang sumbu aksis.Distribusi tegangan tidak merata di seluruh bagian spesimen uji.Tegangan maksimum terjadi di bagian dasar dan terus menyebar di sepanjang sumbu aksis spesimen uji. Besarnya tegangan normal maksimum arah X sekitar 0,336 MPa tegangan tekan. Ini menandakan bahwa salah satu penyebab kerusakan spesimen uji di sepanjang sumbu aksis arah vertikal adalah akibat tegangan normal arah X. BerdasarkanGambar4.19 dapat dilihat bahwa polymeric foam yang diperkuat serat TKKS memberikan respon distribusi tegangan normal arah Y lebih kecil dibandingkan dengan tegangan normal arah X. Tegangan normal maksimum arah Y sekitar 0,332 MPa tegangan tekan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19. Distribusi Tegangan Normal Arah Y Spesimen Uji Tekan Statik Aksial Gambar 4.20 menunjukkan tegangan normal arah Z tersebar lebih acak, yaitu di bagian puncak dan dasar spesimen uji. Hasil simulasi distribusi tegangan normal arah Z juga tersebar di sepanjang aksis sentroid spesimen uji. Universitas Sumatera Utara Gambar.4.20. Distribusi Tegangan Normal Arah Z Spesimen Uji Tekan Statik Aksial. Tegangan normal maksimum arah Z sekitar -2,347 MPa tegangan tekan.Kegagalan dapat berawal dari puncak spesimen yang terus menjalar hingga bagian dasar spesimen uji. Gambar 4.21 menyajikan distribusi tegangan Von Mises.Secara keseluruhan tegangan maksimum lebih banyak terjadi di dasar spesimen uji dimana spesimen ditumpu. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.21.Tegangan Von Mises Spesimen Uji Tekan Statik Aksial Distribusi tegangan Von Mises lebih mendekati hasil yang diperoleh dari pengujian.Tegangan terdistribusi di beberapa lokasi secara acak. Ini menandakan bahwa kegagalan spesimen uji akan berawal dari titik yang berbeda. Tegangan maksimum yang diperoleh sekitar 4,593 MPa. Perbandingan model retakpatah hasil simulasi numerik dan pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.21.model retak patah cenderung menunjukkan pola yang sama. Retakpatah yang ditimbulkan akibat kegagalan spesimen bersifat acak namun cenderung berada di daerah tertentu sesuai arah pembebanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22.Perbandingan model retakpatah hasil simulasi dan eksperimen Respon tegangan yang terjadi pada daerah ini terihat adanya perbedaan baik besarnya respon maupun bentuk gelombang penjalarannya.Pada beban tekan statik aksialterjadi fenomena penjalaran tegangan, gelombang tegangan dapat berpropagasi dan terefleksi pada batas bebas menuju arah beban.Gelombang dapat bertubrukan sesamanya dan membentuk daerah pemusatan tegangan yang mampu merusak struktur. Perlu dicatat bahwa pada kasus ini tegangan yang dilihat dari hasil pengimpakan adalah tegangan diatas dari load mesin uji tekan statik pada respon polymeric foam yang diperkuat serat TKKS.Tegangan maksimum atau pada batas hancur spesimen didapat dari hasil simulasi melalui software Ansys Rel. 5.4 pada vonmises stress sebesar 4,593 MPa pada arah beban. Sedangkan tegangan normal dalam arah sumbu X sebesar 0,336 MPa, tegangan normal dalam arah sumbu Y sebesar 0,332 MPa, dan tegangan normal dalam arah sumbu Z Simulasi Ansys Eksperimen Universitas Sumatera Utara sebesar -2,347 MPa. Ini dapat diamati bahwa kegagalan dapat berawal dari puncak spesimen yang terus menjalar atau terjadi pergeseran hingga bagian dasar spesimen uji. Dapat disimpulkan bahwa material yang berbahan polymeric foam diperkuat serat TKKS dapat diamati dari experimental dan hasil simulasi. Didapat tegangan maksimum pada experimental sebesar 2,1004 MPa sedangkan hasil simulasi menggunakan Ansys Rel. 5.4 menunjukkan tegangan normal pada arah X= 0,336 MPa, arah Y= 0,322 MPa, arah Z= -2,347 MPa dan secara keseluruhan pada VonMises Stress = 4,593 MPa. Maka, nilai simulasi ini mendekati pada nilai experimental.Sehingga pengujian material polymeric foam diperkuat serat TKKS ini dapat teruji dan tidak terlepas dari sifat – sifat unggul komposit yaitu ringan, kuat, serta tahan terhadap korosi. Material komposit TKKS ini dapat menjadi acuan dan alternatif baru nantinya dalam pembuatan suatu produk dimasa akan datang seperti bumper mobil, papan partikel dan lain-lain karena penggunaan serat alami ini dilakukan seiring dengan majunya exploitasi dalam kehidupan sehari – hari. Karena material komposit ini dapat diperbarui dan didaur ulang.

4.2.4.3. Simulasi MaterialPolymeric Foam diperkuat Serat TKKS Akibat Beban Tekan Statik Brazilian

Dokumen yang terkait

Desain Struktur dan Pembuatan Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Beban Impak dan Tekan

0 61 99

Analisa Struktur Parking Bumper Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik Menggunakan Ansys Rel. 5.4

3 50 94

Respon Polymeric Foam Yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Tekan Statik Dan Impak (Simulasi Numerik)

1 52 178

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Cover

0 0 20

Pengembanganmodel Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Terhadap Beban Impak Jatuh Bebas Abstract

0 0 2

Pengembangan Model Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Beban Impak Bebas

0 0 21

Pengembangan Model Dan Analisa Respon Parking Bumper Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Beban Impak Bebas

0 0 20

Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 24

Analisa Respon Parking Bumper Redesain Dari Bahan Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Akibat Beban Tekan Statik

0 0 19