E. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Untuk keperluan ini, penulis melakukan penelitian pada kantor PT. Perkebunan Nusantara I Persero, Jl. Kebun Baru No. 86, Langsa,
Nangroe Aceh Darussalam.Waktu penelitian adalah selama bulan April-Juni 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum Perusahaan 1.
Historis Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara I Persero merupakan satu-satunya BUMN Perkebunan yang berada di Provinsi Pemerintah aceh, dibentuk dari hasil
Konsolidasi BUMN Perkebunan berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 6 tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996, yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian
Nomor 34 tanggal 11 Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil, SH di Jakarta, dengan modal dasar Perseroan sebesar Rp 400,- milyar dan yang sudah ditempatkan
dan disetor pemerintahs ebesar Rp 120,- milyar, kemudian telah dilakukan perubahan dengan Akta Nomor 6 tanggal 8 Oktober 2002 oleh Kantor Notaris
Sri Rahayu A. Prasetyo, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-20858 HT.01.04 tahun 2002
tanggal 25 Oktober 2002. Kemudian pada akhir tahun 2008, Anggaran Dasar PTPN I mengalami
perubahan sesuai akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor 7 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-80120.Ah.01.02 Tahun 2008, tanggal 31 Oktober 2008.
Pada tahun 2009 ini, PTPN I mengelola 17 tujuh belas kebun kerja unit,
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari :
KebunUnit Kerja Budi Daya
KebunUnit Kerja Budi Daya
1. Pulau Tiga - K. Sawit
10. Krueng Luas - K. Sawit
2. Kebun Lama - K. Sawit
11. Ujung Lamie - K. Sawit
3. Kebun Baru - K. Sawit
12. Batee Puteh - K. Sawit
4. Tualang Sawit - K. Sawit
13. PKS. Pulau Tiga - Pengolahan TBS
5. Cot Girek - K. Sawit
14. PKSPIS T. Seumantoh - Pengolahan TBS
6. Karang Inong - K. Sawit
15. PKS Cot Girek - Pengolahan TBS
7. JR. Utara - K. Sawit Karet
16. Kantor Pusat - Langsa
8. PKR. JR Utara - Pengolahan Karet SIR
- Kantor Penghubung - LO Medan
9. JR. Selatan - Karet Pengolahan RSS
- Kantor Penghubung - LO Jakarta
17. RS. Cut Meutia - Layanan Kesehatan
Untuk kebun karet eks KSO, dalam hal ini kebun Karang Inong dan JR. Selatan, pada tanggal 16 Oktober 2009 telah ditanda tangani kerjasama
pengelolaan antara PTPN I dengan PTPN III dan efektif mulai tanggal 1 Januari 2010 dengan jangka waktu 25 tahun kedepan.
Sedangkan kebun K. Sawit eks KSO sejak cut off date per tanggal 31 Agustus 2009, sejak tanggal 1 September 2009 sampai saat ini masih dikelola
sendiri. Kedepan pengelolaan kebun tersebut akan dikerjasamakan dengan PTPN IV dalam bentuk anak perusahaan.
2. Visi, Misi Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
2.1. Visi
Menjadikan PTPN I sebagai korporasi perkebunan yang tangguh dalam menghadapi persaingan global dan mampu memberikan kesejahteraan bagi
stakeholder.
2.2. Misi
- Meningkatkan pengelolaan perusahaan di bidang perkebunan dengan
mengusahakan 2 dua komoditi yaitu kelapa sawit dan karet secara efisien dan ekonomis, dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG.
- Menciptakan Value Creation untuk meningkatkan profitabilitas korporasi
secara berkesinambungan.
- Meningkatkan pengelolaan budi daya kelapa sawit dengan menggunakan
teknologi maju.
- Mengusahakan, memelihara dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
serta kepuasan pelanggan.
- Berpedoman dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius.
2.3. Good Corporate Governance GCG
Penerapan GCG dalam pengelolaan kegiatan usaha PTPN I masih dan terus dilaksanakan, karena penerapan ini merupakan satu proses dan struktur yang
digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka
panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan
Universitas Sumatera Utara
peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Pengelolaan perusahaan tetap berpegang pada penerapan prinsip-prinsip
good corporate governance yang meliputi :
- Transparansi, yaitu keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan
mengenai korporasi. -
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana korporasi bebas dari benturan
kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat. -
Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
- Pertanggungjawaban, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif. -
Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Pendirian Kegiatan Program PKBL
PTP. Nusantara I Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang membawa misi pemerintah sebagai salah satu katalisator
Universitas Sumatera Utara
penggerak perekonomian nasional disamping usaha yang dilakukan pihak swasta, koperasi dan semua unsur penggerak sistem ekonomi di Indonesia. Adapun tujuan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL adalah dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara
mendorong pelaku ekonomi tingkat menengah dan kecil agar tidak terjadi kesenjangan, sehingga diharapkan akan dapat tercipta kemitraan yang sehat
dengan Badan Usaha Milik Negara yang tujuan akhirnya untuk kemakmuran masyarakat.
Pada awalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983 telah diamanatkan kepada semua BUMN untuk dapat turut membantu pengembangan
usaha kecil dan sebagai tindak lanjutnya telah diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1232KMK.0131989 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembinaan Usaha Kecil oleh BUMN yang kemudian disusul dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni
1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK melalui pemanfaatan laba BUMN yang disempurnakan dengan No. 60KMK.0161996
tanggal 9 Pebruari 1996 tentang pereubahan pasal dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat
Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan dan Direktur Jenderal Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi Departemen
Koperasi dan PPK No. KEP. 1515BU1994 dan 02SKBPPKX1994 tanggal 14 Oktober 1994 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi melalui Pemanfaatan Dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian pelaksanaannya diubah dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan No. 266KMK.0161997 tanggal 11 Juni 1997 yang diikuti
dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Republik IndonesiaKepala Badan Pembinaan BUMN No. 197MPBUMN1999 tanggal 29 Juli
1999 tentang Pedoman Penentuan Kualitas dan Penghapusbukuan Write-Off Pinjaman Dana Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK dari
Bagian Laba Badan Usaha Milik BUMN, dan dilakukan perubahan kembali dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Republik Indonesia
No. Kep-216MPBUMN1999 tanggal 28 September 1999 tentang Pedoman Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. Dengan terjadinya pergantian nama
kementerian tersebut pelaksanaannya dikembalikan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994
tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK. Dengan pertimbangan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Bina Lingkungan perlu ditingkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaannya, maka Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Keputusan Menteri No. 236MBU2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Junto Surat Edaran
Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. SE-433MBU2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan dan
saat ini disebut dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Dalam rangka penyempurnaan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. 236MBU2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dan Bina
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri No. 05MBU2007 tanggal 27 April 2003
tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero
berdomisili di Jl. Kebun Baru Po Box 1 Langsa. Maksud dan tujuan didirikannya Unit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PTP. Nusantara I Persero adalah : 1.
Merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan Corporate Sosial Responsibility
CSR. Dengan pelaksanaan PKBL diharapkan hubungan dengan para stakeholders menjadi baik dan langgeng sehingga kelangsungan usaha
perusahaan dapat terjaga. 2.
Untuk meningkatkan taraf hidup pengusaha kecil, menegah dan koperasi yang pada gilirannya mampu mengurangi kesenjangan sosial dan sekaligus
dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
3. Untuk menciptakan hubungan saling menunjang antara PTP.
Nusantara I Persero dengan Dinas Koperasi dan UKM di dalam pelaksanaan penyaluran dana yang efektif dan dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat di lingkungan wilayah kerja perusahaan serta terwujudnya ekonomi kerakyatan tanpa mengabaikan peran usaha dari
perusahaan. 4.
Membantu masyarakat setempat yang berlokasi di sekitar perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5. Perbaikan SDM masyarakat di sekitar ps melalui Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan. Dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP.
Nusantara I Persero berpedoman kepada beberapa ketentuan : a.
Surat Peraturan Menteri BUMN No. PER-05MBU2007, tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan, dimana setiap BUMN Pembina diwajibkan untuk membuat Laporan Triwulan sebagai pertanggung jawaban keuangan
dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. b.
Surat Edaran Menterei Badan Usaha Milik Negara Nomor : SE- 433MBU2003, tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Program
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
196KMK.0161998 tanggal 24 Maret 1998 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
PKBL PTP. Nusantara I Persero beralamat di Kantor Pusat PTN I Persero Kota Langsa Propinsi Aceh. Komitmen Manajemen dalam mengelola
perusahaan juga memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial di wilayah operasi perusahaan. Hal tersebut menghindari image masyarakat badan
perusahaan bukan sebagai pencari keuntungan belaka tetapi juga memperhatikan lingkungan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.1 Kegiatan Utama
Urusan PKBL PTP. Nusantara I Persero telah mendukung Program Kemitraan sejak tahun 1989 dan sampai dengan tahun 2009 jumlah mitra binaan
sebanyak 1.104 unit usaha dalam bentuk pemberian pinjaman untuk modal kerja dan investasi berbagai kalangan usaha kecil meliputi :
- Sektor Industri
- Sektor Perdagangan
- Sektor Pertanian
- Sektor Peternakan
- Sektor Perikanan
- Sektor Jasa dan
- Sektor Lainnya
Selain bantuan tersebut di atas perusahaan juga membantu Kopontren,
Sekolah dan Perguruan Tinggi dalam bentuk pola perkebunan kelapa sawit yaitu
seluas ± 754 Ha tanaman kelapa sawit dimana manfaat bantuan tersebut untuk membiayai pesantren yang mendidik anak-anakguru yang berasal dari anak yatim
piatu yang tidak mampu yang terdapat di kabupaten-kabupaten Propinsi Aceh.
3.2. Program Kemitraan
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut dengan Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bgian laba BUMN dan setiap Badan Usaha Milik Negara wajib memenuhi
ketentuan ini. Sedangkan bagi Persero terbuka dapat melaksanakan program Kemitraan dengan berpedoman pada keputusan ini yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Sumber dana Program Kemitraan berasal dari :
• Penyisihan laba setelah pajak BUMN Pembina
• Jasa administrasi pinjamanmarginbagi hasil, bunga deposito danatau jasa
giro dari dana Program Kemitraan. •
Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain jika ada •
Penyaluran dana dari BUMN Pembina lain. Bentuk dan Status Bantuan dan Pembinaan
a. Pinjaman untuk modal kerja dan atau pembelian aset tetap dalam rangka
meningkatkan produksi dan penjualan. b.
Pinjaan khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka
pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan. c.
Beban Pembinaan 1
Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemasaran, promosi, dan hal lain yang menyangkut peningkatan produktifitas Mitra Binaan serta
untuk pengkajianpenelitian yang berkaitan dengan program Kemitraan.
Universitas Sumatera Utara
2 Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20 dua
puluh persen dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.
3 Beban pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk
kepentingan Mitra Binaan.
3.3. Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui
pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan Program Bina Lingkungan ini terdiri dari :
• Program Bina Lingkungan BUMN adalah program Bina Lingkungan yang
ditetapkan dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah usaha BUMN yang bersangkutan.
• Program Bina Lingkungan BUMN Peduli adalah program Bina
Lingkungan yang dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN Pembina dan pelaksanaannya ditetapkan serta dikoordinir oleh Menteri Negara
BUMN. Sumber Dana Bina Lingkungan berasal dari :
• Penyisihan laba setelah Pajak BUMN Pembina
• Hasil bunga deposito atau jasa giro dari dana program Bina Lingkungan
4. Wilayah Binaan
Penyaluran pinjaman Program Kemitraan dilaksanakan sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
wilayah kerja PTP. Nusantara I Persero meliputi Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Selatan
dengan kondisi dan karakterMitra Binaan yang sangat bervariasi serta latar belakang yang berbeda. Secara umum Mitra Binaan mempunyai berbagai permasalahan
karena Mitra Binaan merupakan usaha bisnis dalam kategori usaha mikrokecil.
5. Stuktur Organisasi
Struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL semula berada di Biro Perencanaan dan Pengembangan dan dialihkan ke
Bagian Umum sesuai Surat Keputusan Direksi No. 01.5PSKEP3132007 tanggal 29 September 2007 operasional atas pengawasan dan pembinaan di bawah
Direktur SDM dan Umum.
DIREKTUR UTAMA
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara I Persero
5.1. Susunan Pengurus
Agar tujuan pelaksanaan Program Kemitraan dapat tercapai seperti yang diinginkan, maka perlu dibentuk unit tersendiri yang bertugas khusus
melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau selanjutnya disebut sebagai unit PKBL dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan
secara keseluruhan dengan satuan gugus tugas sebagai berikut : a.
Unit PKBL sekurang-kurangnya melakukan fungsi pembinaan evaluasi, penyaluran, penagihan, pelatihan, monitoring, promosi dan
lainnya termasuk fungsi administrasi dan keuangan. DIREKTUR
SDM DAN UMUM
BAGIAN UMUM
URUSAN PKBL
BIDANG ADMKEU BIDANG PEMBINAAN
Universitas Sumatera Utara
b. Unit PKBL di Kantor Pusat dibentuk dengan memperhatikan jumlah
dana yang dikelola, luas wilayah binaan dan jumlah mitra binaan serta mempertimbangkan kondisi perusahaan, sedangkan bentuk pelaksanaan di
Kantor CabangPerwakilan disesuaikan dengan kebutuhan. c.
Unit PKBL bertanggungjawab langsung kepada Direksi Perusahaan yang ditetapkan dalam rapat Direksi, sedangkan Karyawan yang ditunjuk untuk
menagani unit PKBL memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan karyawan lain di BUMN pembina yang bersangkutan.
Struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
01.5SKEP3132007 dengan susunan sebagai berikut : -
Kepala Bagian Umum : H. Azhar Nasir, SH
- Kepala Urusan PKBL
: Drs. Yuan Helmi -
Staf Urusan Administrasi Keuangan : Sri Kemala, SE Perubahan Struktur Organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
PTP. Nusantara I Persero ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 01PSKEP4262009 dan No. 01.5SKEP3132009 sebagai berikut :
- Kepala Bagian Umum
: H. Azhar Nasir, SH -
Kepala Urusan PKBL : Usmansyah
- Staf Urusan Administrasi Keuangan : Drs. H. Wan Fadli, MBA
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Program kemitraan BUMN dengan usaha kecil, yang selanjutnya Program
Universitas Sumatera Utara
Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemempuan usaha kecil agar mampu menjadi tangguh dan mandiri melelui pemenpaatn dana dari bagian laba
perusahaan .Program Bina lingkungan yang selanjutnya disebut BL, adalah Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalai
pemanfatan dana bagian dari laba BUMN.Program ini terdiri dari Program BL BUMN Pembina dan Program BL BUMN Peduli. Program BL BUMN Pembina
adalah BL yang ditetapkan oleh dan ditetapkan oleh BUMN pembina diwilayah usaha BUMN yang bersangkutan sedangkan Program BL BUMN Peduli adalah
Program BL yang dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN pembina dan pelaksaannya ditetapkan serta dikordinator oleh Menteri Negara BUMN.
Sumber Dana Program Kemitraan: berasal dari
1. Penyisihan laba setelah pajak BUMN pembina sebesar 2,berdasarkan surat keputusan Menteri BUMN, Undang – undang Nomor 19 Tahun 2003 tantang
Badan Usaha Milik Negara. 2. Jasa administrasi pinjamanmarjinbagi hasil, bunga deposito danatau jasa
giro dari dana Program kemitraan. 3. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain jika ada.
4. Penyaluran dana dari BUMN pembina lain. Adapun beberapa Unit usaha Mitra Binaan yang dibina oleh PTPN I
Persero antara lain : 1. Usaha
: Warung Kembar
Universitas Sumatera Utara
Nama Pemilik : Amiruddin
Alamat Usaha : Desa Simpang VI Karang Baru Aceh Tamiang
Jenis Usaha : Pedagang Kelontong, berupa sembako
secara eceran Besar Pinjaman
: Rp. 10.000.000 Masa Pembinaan
: 2 Tahun, 2007 – 2009 Masa Jatuh Tempo Pinjaman
: 1 September 2009 Kualitas Pinjaman Berdasarkan
kriteria PKBL, PTPN I Persero : Lancar Agunan atau jaminan berupa
: BPKB Sepeda Motor dengan Nomor Polisi BL 5117 AL
Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha
: Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero usaha Warung Kembar
hanya beromset sekitar RP. 200.000 per hari.
Sedangkan sesudah mendapatkan Pinjaman PKBL PTPN I Persero Usaha Warung
Kembar beromset sekitar Rp. 600.000,- per hari dan perkembangan usaha dapat
dilihat bahwa persediaan barang dagangan di kios bertambah dan usaha Warung
Kembar telah Mempunyai 1 orang karyawan.
Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero
Terhadap PKBL PTPN I Persero
: Sangat baik 2. Usaha
: UD. RIZKI FIRMA SERVICE Nama Pemilik
: Ibrahim Alamat Usaha
: Jl. Kuala Simpang – Banda Aceh Km. 5
Universitas Sumatera Utara
No. 7 A Jenis Usaha
: Service Sepeda Motor Besar Pinjaman
: Rp. 17.775.500 Masa Pembinaan
: 2 Tahun, 2007 – 2009 Masa Jatuh Tempo Pinjaman
: 1 Maret 2009 Kualitas Pinjaman Berdasarkan
kriteria PKBL, PTPN I Persero : Lancar Agunan atau jaminan berupa
: Surat Akte Tanah beralamat di Desa Payad Kuala Simpang
Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha
: Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero usaha UD. Riski Firma
Service hanya
beromset sekitar
Rp. 150.000,- per hari. Sedangakan setelah mendapatkan pinjaman
PKBL PTPN I Persero UD . Riski Firma Service, beromset sekitar Rp. 900.000,-
per hari dan mempunyai 3 orang karyawan serta mempunyai 2 unit kompresor.
Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero
Terhadap PKBL PTPN I Persero
: Sangat memadai
Universitas Sumatera Utara
3. Usaha : UD. ANEKA
Nama Pemilik : Darmansyah
Alamat Usaha : Jl. Pasar Ikan No. 152 Kuala Simpang
Jenis Usaha : Pembuatan perabot rumah tangga
Besar Pinjaman : Rp. 23.610.000
Masa Pembinaan : 2 Tahun, 2007 – 2009
Masa Jatuh Tempo Pinjaman : 30 Januari 2009
Kualitas Pinjaman Berdasarkan kriteria PKBL, PTPN I Persero : Macet
Agunan atau jaminan berupa
: Surat Akte Tanah di Desa Paya Buyuk Kuala Simpang
Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha
: Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD.Aneka beromset
sekitar RP.15.000.000 per bulan dan mempunyai 3 orang karyawan.
Sedangkan setelah mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD Aneka tidak
dapat menjalankan usahanya, akibat keluarnya peraturan daerah tentang kayu
dan hasil hutan yang membatasi praktek Ilegal loging yang berakibat UD.Aneka
tidak mendapatkan bahan baku berupa kayu, hal ini merupakan penyebab tidak
terpenuhinya kewajibannya ke PKBL PTPN I Persero.
Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero
Terhadap PKBL PTPN I Persero
: Kurang baik
Universitas Sumatera Utara
4. Usaha : UD. Amanda
Nama Pemilik : Suprapto
Alamat Usaha : Desa Seunebok Baru Kecamatan Manyak
Payed Jenis Usaha
: Pembuatan roti, kue Besar Pinjaman
: Rp. 24.307.500 Masa Pembinaan
: 2 Tahun, 2006 – 2008 Masa Jatuh Tempo Pinjaman
: 10 Maret 2008 Kualitas Pinjaman Berdasarkan
kriteria PKBL, PTPN I Persero : Macet Agunan atau jaminan berupa
: Surat Akte Tanah di Desa Simpang Empat Karang Baru Kuala Simpang
Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha
: Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD .Amanda beromset
sekitar RP.400.000 per hari dan 2 orang karyawan, tetapi sejak terjadinya banjir
di daerah Aceh Tamiang pemilik usaha tidak dapat melanjutkan usahanya lagi
karena seluruh peralatan telah rusak dan hanyut terbawa arus banjir. Sejak saat
itu pemilik telah menutup usahanya menyebabkan tidak dapat mengembalikan
pinjaman PKBL PTPN I Persero.Banjir ini terjadi pada tahun 2006.
Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero
Terhadap PKBL PTPN I Persero
: Kurang baik
Universitas Sumatera Utara
Sumber Dana Program Bina Lingkungan
1. Penyisihan laba BUMN setelah laba setelah pajak sebesar 30 dari 2 dari Program Kemitraan 30 dari yang di atas berdasarkan surat keputusan
Mentri BUMN, Undang – undang nomor 19 tahun 2003. 2. Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan Bina
Lingkungan. Program ini bersifat suka rela tanpa mengharapkan pengembalian.Apabila
perusahan mengalami kerugian maka Program PKBL akan di bahas didalam RUPS PT Perkebunan Nusantara I Persero.
Pada kesempatan kali ini Peneliti menggunakan atau menganalisis data 5 tahun mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
Ukuran Keberhasilan Mitra binaan
Didalam Program Kemitaraan PT perkebunan Nusantara I Persero ukuran keberhasilan Mitra Binaan tergantung pada tingkat pengembalian
pinjaman Mitra Binaan tanpa melihat berhasil atau tidaknya Usaha yang di Bina, dapat dilihat pada Kualitas pinjaman pada halaman berikutnya.
Penyaluran Pinjaman
Pinjaman disalurkan melalui Program Kemitraan diarahkan kepada usaha kecil yang secar teknis perbankan belum memenuhi persyaratan untuk
memeperoleh pinjaman belum bankable. Di dalam Program Kemitraan PT Perkebunan Nusantara I Persero pada prinsipnya seluruh pemohon wajib
mendapat pinjaman,tetapi hal ini juga dipertimbangkan atas dana yang tersedia diperusahaan, ukuran atau indikator bagi si peminjam akan dilakukan beberapa
tahapan :
Universitas Sumatera Utara
1. Tahapan survai oleh Tim dari PTPN I Unit PKBL 2. Melihat karakter si pemohon oleh Tim dari PTPN I Unit PKBL
3. Melihat jaminan atau agunan bila perlu sesuai pinjaman dengan yang diajukan pemohon.
Pada prinsipnya keputusan permohonan berada pada Tim dari PTPN I unit PKBL, didalam Program kemitraan PTPN I Persero tidak ada yang gagal
atau di tolak hanya di berikan tahapan sesuai dengan urutan pendaftaran permohonan tetapi ada juga beberapa unit usaha yang di kembalikan
permohonannya misalnya; Karakteristik perusahan, dan tidak memenuhi syarat Administrasi.
Evaluasi yang dilakukan menilai layak atau tidaknya permohonan
Calon Mitra Binaan yang ingin mendapatkan pinjaman Program kemitraan untuk pengembangan usahanya, harus menyampaikan proposal kepada PTPN I
Persero pembina, atau BUMN penyalur atau lembga penyalur dengan melampirkan data sebagi berikut;
1. Nama dan alamat unit usaha.
2. Nama dan alamat pemilik unit usaha.
3. Bukti identitas diri pemilik.
4. Bidang usaha.
5. Izin usaha atau surat keterangandari pihak yang berwenag.
6. Data yang menunjukkan keadaan keuangan serta hasil usaha.
7. Rencana usaha dan kebutuhan dana.
Setelah dilakukan Evaluasi dan survey, maka PT Perkebunan Nusantara I
Universitas Sumatera Utara
Persero sebagai penyalur memberikan keputusan berdasarkan kreteria yang ditetapkan oleh Tim survey. Pinjaman Program Kemitraan PT Perkebunan
Nusantara I Persero selama 2 tahun. Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara I Persero dilakukan Oleh
Kementerian BUMN dapat dilihat pada halaman berikutnya.
2. Penyajian Laporan Keuangan
Pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL diselenggarakan secara terpisah dari kegiatan rutin PTP. Nusantara I Persero, dan
pembukuan PKBL terpisah dari Pembukuan PTP. Nusantara I Persero. Laporan keuangan PKBL disusun dengan menggunakan konsep harga
perolehan historical cost dan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Basis
akuntansi adalah dasar akrual accrual basis kecuali untuk penerimaan bunga pinjaman menggunakan dasar kas cash basis.Laporan Keuangan PKBL terdiri
dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Laporan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Posisi Keuangan menyajikan informasi yang menggambarkan posisi keuangan berupa aktiva, kewajiban dan aktiva bersih pada saat tertentu.
Laporan Aktivitas menyajikan informasi mengenai penerimaan dana, pendapatan, penyaluran dana dan pengeluaranbeban operasional, serta
kenaikanpenurunan aktiva bersih pada periode berjalan. Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus kas selama periode tertentu
Universitas Sumatera Utara
dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung.
3. Kas dan Setara Kas
Kas adalah saldo kas cash on hand dan atau rekening bankgiro pos yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau
tujuan lain. Setara kas adalah deposito atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan dapat menjadi kas dalam jumah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
4. Piutang Penyisihan Laba kepada BUMN
Piutang Penyisihan Laba kepada BUMN adalah penyisihan laba BUMN Pembina tahun lalu atau tahun sebelumnya yang belum dialokasikan BUMN
Pembina kepada unit PKBL.
5. Piutang Pinjaman Mitra Binaan
Piutang pinjaman mitra binaan disajikan dalam jumlah pokok pinjaman, piutang pinjaman bermasalah dan telah diusulkan untuk dihapuskan disajikan
sebagai aktiva lain-lain.Kualitas pinajaman ini digunakan sebagai acuan atau indikator didalam evaluasi kinerja Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara I
Persero
Kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
- Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu;
- Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok
dan atau bunga yang telah melampaui 30 tiga puluh hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo
pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; -
Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 seratus delapan
puluh hari dan belum melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang
telah disetujui bersama; -
Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh
puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui.
Pinjaman bermasalah :
a. Pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya namun tidak terpulihkan,
dikelompokkan dalam aktiva lain-lain dengan pos pinjaman bermasalah. b.
Terhadap pinjaman bermasalah sebagaimana dimaksud pada butir a di atas yang akan dihapusbukukan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Menteri RUPS. c.
Terhadap pinjaman bermasalah yang telah dihapusbukukan tetap diupayakan penagihannya dan hasilnya dicatat dalam pos pinjaman
bermasalah yang diterima kembali.
Penyisihan piutang pinjaman mitra binaan
Universitas Sumatera Utara
Mulai tahun buku 2008, pada akhir periode akuntansi diakui beban penyisihan piutang, yaitu beban yang timbul karena adanya penyisihan atas
piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari saldo piutang, sesuai dengan kualitas pinjaman.
Beban penyisihan piutang diukur dan dicatat sebesar selisih jumlah alokasi penyisihan piutang tahun berjalan dengan jumlah alokasi penyisihan piutang pada
tahun sebelumnya. Prosentase alokasi penyisihan piutang dihitung berdasarkan kualitas pinjaman, yaitu :
- untuk piutang lancar,
besarnya penyisihan adalah 0 -
untuk piutang kurang lancar, besarnya penyisihan adalah 25 -
untuk piutang diragukan, besarnya penyisihan adalah 75
- untuk piutang macet,
besarnya penyisihan adalah 100
6. Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui dan disajikan dalam laporan aktivitas sesuai dengan basis yang dibunakan yaitu basis akrual. Pendapatan akan dicatatdiakui pada saat
realisasi, kecuali penerimaan bunga pinjaman menggunakan basis kas yaitu pendapatan bunga pinjaman diakui ketika kas diterima. Pendapatan meliputi
jumlah kas yang diterima atas bunga pinjaman, jasa giro, bunga deposito dan pendapatan lainnya.
6.1. Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan jasa administrasi yang dikenakan kepada Mitra Binaan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007
Pasal 12, jasa administrasi pinjaman sebagai berikut : a.
Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan pertahun sebesar 6 enam persen dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri.
b. Apabila pinjamanpembiayaan diberikan berdasarkan prinsip jual beli
maka proyeksi marjin yang dihasilkan disetarakan dengan margin sebesar 6 enam persen atau sesuai dengan penetapan Menteri.
c. Apabila pinjamanpembiayaan diberikan berdasarkan prinsip bagi hasil
maka rasio bagi hasilnya untuk BUMN Pembina adalah mulai dari 10 10 : 90 sampai dengan maksimal 50 50 : 50.
6.2 Beban Operasional
Untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan disediakan dana operasional bersumber dari hasil pengembangan dana kemitraan bukan yang
berasal dari pokok dan penyisihan laba BUMN yang diakui sebesar jumlah yang benar-benar dikeluarkan dan akan digunakan untuk operasional diantaranya :
a. Kegiatan Pembinaan
- Beban perjalanan dinas petugaspengelola dalam rangka survey lokasi
usaha calon mitra binaan, monitoringevaluasi perkembangan usaha mitra binaan dan kegiatan penagihan pinjaman.
- Beban upah tenaga harianhonorer yang membantu pelaksanaan
Program Kemitraan.
Universitas Sumatera Utara
b. Beban karyawan unit PKBL diantaranya beban yang berkaitan dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam melaksanakan fungsi pembinaan, fungsi administrasi dan keuangan.
c. Beban administrasi yang meliputi administrasi Bank, beban surat
menyurat dan sejenisnya. d.
Pengadaan Inventaris seperti pembelian perangkat komputer beserta program aplikasinya dan inventaris kantor lainnya.
e. Pengadaan kendaraan bermotor yang akan dipergunakan untuk menunjang
kegiatan operasional yang pengadaannya disesuaikan dengan kondisi dana operasional yang tersedia.
7. Aktiva Bersih
Aktiva bersih diklasifikasikan menjadi Aktiva Bersih Terikat ABT dan Aktiva Bersih Tidak Terikat ABTT. Aktiva Bersih Terikat adalah sumber daya
yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aktiva Bersih Tidak Terikat adalah sumber
daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.
8. Pemberian Dana Program Bina Lingkungan
Pemberian Dana Program Bina Lingkungan dilakukan dalam bentuk seperti di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
a. Setiap tahun berjalan sebesar 70 tujuh puluh persen dari jumlah dana
Program Bina Lingkungan yang tersedia dapat disalurkan melalui Program Bina Lingkungan BUMN Pembina.
b. Setiap tahun berjalan sebesar 30 tiga puluh persen dari jumlah dana
Program Bina Lingkungan yang tersedia diperuntukkan bagi Program Bina Lingkungan BUMN Peduli.
C. Pembahasan Penelitian A. 1. Realisasi Kerja pada tahun 2009
1.1. Proses Penyaluran
Penyaluran bantuan pinjaman kepada calon mitra binaan dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
- Penjaringan mitra binaan dilaksanakan dengan melihat lokasi mitra binaan
yang terletak di wilayah kerja perusahaan serta berkaitan dan berhubungan baik secara langsung maupun tidak terhadap keberadaan usaha calon mitra
tersebut. -
Tahapan-tahapan tersebut adalah seleksi administrasi terhadap proposal calon mitra binaan yang diterima, selanjutnya mengunjungi UKM yang
telah dan masuk daftar untuk dilakukan survey. -
Tahapan survey adalah membuat Daftar Isian Survey yang membuat biodata kelengkapan usaha dan jumlah assetomset UKM, selanjutnya
membuat Lembaran Penilaian yang memuat layak tidaknya UKM mendapat pembinaan.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Bantuan Pinjaman Program Kemitraan
Pada tahun 2009 penyaluran pinjaman kredit lunak disalurkan kepada 9 unit UKM dengan nilai sebesar Rp. 187.500.000,- 29 dari Rencana
sebesar Rp. 642.000.000,- dan secara kumulatif sampai dengan tahun 2009 bantuan pinjaman lunak untuk mitra binaan mencapai 1.095 unit sebesar
Rp. 12.970.651.407,- dengan rincian sebagai berikut :
a. Penyaluran per Wilayah
Rp. 000,-
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008 Tahun 2009
Akumulasi S.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. A. Tamiang 71
989.708 14
140.000 1
10.000 72
999.708 2. Langsa
344 4.820.726
24 242.000
5 115.000
349 4.935.726
3. Aceh Timur 113
1.471.067 16
160.000 1
7.500 114
1.478.567 4. Aceh Utara
24 448.464
- -
- -
24 448.464
5. Aceh Tengah 56
924.264 10
100.000 2
55.000 58
979.264 6. Pidie
28 202.206
- -
- -
28 202.206
7. Aceh Besar 107
1.077.592 -
- -
- 107
1.077.592 8. Banda Aceh
78 988.619
- -
- -
78 988.619
9. Sabang 21
124.092 -
- -
- 21
124.092 10. Aceh Barat
27 251.102
- -
- -
27 251.102
11. Aceh Selatan 131
944.394 -
- -
- 131
944.394 12. Aceh Tenggara
95 540.917
- -
- -
95 540.917
Jumlah 1.095
12.783.151 64
642.000 9
187.500 1.104
12.970.651
Sumber :PTPN I, tabel 4.1 b.
Penyaluran per Sektor Rp. 000,-
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008 Tahun 2009
Akumulasi S.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. Industri 103
1.033.692 -
- 1
7.500 104
1.041.192 2. Perdagangan
630 6.699.125
51 510.000
7 155.000
637 6.854.125
3. Pertanian 4
56.091 2
20.000 -
- 4
56.091 4. Peternakan
22 490.079
3 30.000
- -
22 490.079
5. Perkebunan 4
96.900 -
- -
- 4
96.900 6. Perikanan
14 371.018
- -
- -
14 371.018
7. Jasa 318
4.036.246 8
82.000 1
25.000 319
4.061.246 8. Lainnya
- -
- -
- -
- -
Jumlah 1.095
12.783.151 64
642.000 9
187.500 1.104
12.970.651
Universitas Sumatera Utara
1.3. Bantuan Hibah
1.3.1. Bantuan Hibah Program Kemitraan
PembinaanPemantauan dilakukan bekerjasama dengan Instansi Dinas Koperasi setempat, selain itu juga kepada calon dan mitra binaan diberikan
pelatihan seperti Pelatihan Manajerial, Pembukuan Sederhana dan menampilkan produk mitra binaan melalui pameran. Pada tahun 2009 bantuan hibah
dilaksanakan dengan mengikutsertakan beberapa mitra binaan dalam Pameran Gelar Karya PKBL di Jakarta dengan nilai sebesar Rp. 41.372.000,- atau 28
dari rencana sebesar Rp. 150.000.000,- dapat dirinci sebagai berikut : Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Realisasi Akumulasi
S.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Hibah Pelatihan 401.593
70.000 -
401.593 2. Hibah PemasaranPameran
155.110 60.000
41.372 196.482
3. Hibah Lain-lain 144.099
20.000 -
144.099 Jumlah semua
70.802 150.000
41.372 742.174
Sumber: Olahan Peneliti, table 4.2
1.3.2. Bantuan Hibah Program Bina Lingkungan
Lokasi bantuan diupayakan terletak di lingkungan kerja perusahaan serta berkaitan dan berhubungan baik secara langsung maupun tidak terhadap keberadaan
perusahaan. Proses pemberian bantuan dilakukan setelah proposal bantuan yang masuk mendapat respon dari Direksi, hal tersebut dilakukan mengingat sumber
pendanaan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Pada tahun 2009 bantuan hibah Program Bina Lingkungan disalurkan
sebesar Rp. 877.019.500,- atau 93 dari rencana sebesar Rp. 944.200.000,- dengan
Universitas Sumatera Utara
rincian sebagai berikut : Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
S.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Bencana Alam 160.553
60.000 100.000
260.553 2. PendidikanPelatihan
721.956 104.200
369.242 1.091.198
3. Kesehatan 516.900
180.000 -
516.900 4. Sarana Umum
446.026 240.000
340.674 786.700
5. Sarana Ibadah 2.169.608
240.000 67.104
2.236.712 6. Pelestarian Alam
43.000 120.000
- 43.000
Jumlah 4.058.043
944.200 877.020
4.935.063
Disamping itu Program Bina Lingkungan juga membantu pihak Kopontren, Koperasi Perguruan Tinggi dan Kopersi Kelompok Masyarakat untuk
membangun kebun kelapa sawit seluas 1.360 ha dengan nilai sebesar Rp. 6.990.447.114,- untuk 48 unit koperasi dengan rincian sebagai berikut :
Rp. 000,-
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2007 Tahun 2008
Akumulasi S.d. Tahun 2008
Rencana Realisasi
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. Kapontren 34
4.210.227 -
- -
- 34
4.210.227 2. Perg. Tinggi
4 794.772
- -
- -
4 794.772
3. SMK. Pert. 5
434.034 -
- -
- 5
434.034 4. Sekl. Unggul
1 98.569
- -
- -
1 98.569
5. Klp. Masy 4
1.452.845 -
- -
- 4
1.452.845 Jumlah
48 6.900.447
- -
- -
48 6.990.447
Sumber: PTPN I, tabel4.3
Dari seluas 1.360 ha dengan nilai sebesar Rp. 6.990.447.114,- tersebut di atas tanaman kelapa sawit untuk 48 unit koperasi juga tersebar diseluruh wilayah
Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, dengan rincian sebagai berikut :
Rp. 000,-
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2007 Tahun 2007
Akumulasi S.d. Tahun 2008
Rencana Realisasi
Universitas Sumatera Utara
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. Aceh Timur 9
950.361 -
- -
- 9
950.361 2. Aceh Utara
13 2.443.203
- -
- -
13 2.443.203
6. Pidie 2
335.690 -
- -
- 2
335.690 7. Aceh Besar
8 854.077
- -
- -
8 854.077
10. Aceh Barat 10
1.883.101 -
- -
- 10
1.883.101 11. Aceh Selatan
5 389.729
- -
- -
5 389.729
12. Aceh Singkil 1
134.286 -
- -
- 1
134.286 Jumlah
48 6.990.447
- -
- -
48 6.990.447
Sumber: PTPN I, tabel 4.4
1.4. Biaya Operasional
1.4.1. Biaya Beban Operasional Program Kemitraan
Biaya beban operasional Program Kemitraan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 6.089.688,- 10 dari rencana sebesar Rp 61.046.000,- dengan rincian
sebagai berikut : Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2007
Tahun 2007 Realisasi
Akumulasi s.d.
Tahun 2008 Rencana
Realisasi
1. Biaya Survey 22.130
12.000 -
22.130 2. Biaya Monitoring
69.308 12.000
- 73.308
3. Biaya Penagihan 57.250
16.046 -
57.250 4. Biaya Admindll.
211.155 18.500
5.000 216.155
5. PPh. Jasa Girodep 48.348
2.500 1.089
49.473 Jumlah
412.227 61.046
6.089 418.316
Sumber: PTPN I, tabel 4.5
Biaya Beban Operasional Program Bina Lingkungan
Biaya beban operasional Program Bina Lingkungan pada tahun 2009 sebesar Rp. 69.716.872,- atau 108 dari rencana sebesar Rp. 49.689.000,- dengan
rincian sebagai berikut : Rp. 000
Universitas Sumatera Utara
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2007
Tahun 2007 Realisasi
Akumulasi s.d.
Tahun 2008 Rencana Realisasi
1. Biaya Survey 124.269
20.000 1.250
125.519 2. Biaya Monitoring
215.601 10.000
35.362 250.963
3. Biaya Administrasidll. 153.372
17.000 32.131
185.503 4. PPh. Jasa Girodep
106.478 2.689
974 107.452
Jumlah 599.720
49.689 69.717
669.437
Sumber: PTPN I, tabel 4.6
2. Realisasi dan Anggaran
2.1. Akumulasi Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan
Akumulasi sumber dan penggunaan dana Program Kemitraan menyajikan perolehan dan penggunaan dana dari awal pembinaan, posisi pada tahun 2009
juga disajikan realisasi maupun anggaran dengan rincian sebagai berikut :
Sumber Dana
Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
s.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Saldo -
62.595 106.171
- 2. Alokasi laba perusahaan
4.674.580 -
- 4.674.580
3. Penerimaan - Pengem. Pokok Pinjaman
4.491.335 708.856
203.723 4.695.058
- Penerimaan Bunga 526.923
69.595 22.463
549.386 - Bunga dep j. giro
276.500 12.000
1.829 278.329
- Piutang d PTPN-IV 3.201.247
- -
3.201.247 - Piutang d PTPN-III
831.714 -
- 831.714
Jumlah 9.327.719
790.451 228.015
9.555.734 Jumlah Sumber Dana
14.002.299 853.046
334.186 14.230.314
Sumber: PTPN I, tabel 4.7
Penggunaan Dana
Universitas Sumatera Utara
Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
s.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Dana Tersedia 14.002.299
853.046 334.186
14.230.314 2. Penggunaan Dana
- Bantuan Pinjaman 8.750.190
642.000 187.500
8.937.690 - Eks. PTPN-IV
3.201.247 -
- 3.201.247
- Eks. PTPN-III 831.714
- -
831.714 - Hibah
700.752 150.000
41.372 742.124
- Biaya Operasional 363.844
58.500 5.000
368.844 - PPh. J. Giro Lain-lain
48.381 2.546
1.090 49.471
Jumlah 13.896.128
853.046 234.962
14.131.090 3. Saldo Dana
106.171 -
99.224 99.224
Sumber;PTPN I, tabel 4.8
2.2. Perbandingan Sumber Dana dan Diagram Batang
Perbandingan sumber dana dalam jutaan rupiah tahun 2008 dan beberapa tahun sebelumnya sebagai berikut :
Uraian T A H U N
2007 2008
2009 Alokasi Laba BUMN Pembina
- -
- Pengembalian
305 218
204 Saldo Dana Periode sebelumnya
323 344
99 Sumber:Olahan Peneliti
2.3. Akumulsi Sumber dan Penggunan Dana Program Bina Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Akumulasi sumber dan penggunaan dana Program Bina Lingkungan menyajikan perolehan dan penggunaan dana dari awal penyaluran, posisi tahun
2009 juga disajikan realisasi maupun anggaran dengan rincian sebagai berikut :
Sumber Dana
Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
s.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Saldo -
195.842 256.657
- 2. Penerimaan
- Alokasi PTPN Sumatera 8.000.000
- -
8.000.000 - Alokasi ses. RUPS PTPN I
2.460.000 1.200.000
700.000 3.160.000
- Jasa giro 1.432.941
24.000 2.510
1.435.451 - Penerimaan Lain-lain
12.286 -
- 12.286
Jumlah 11.905.227
1.224.000 702.510
12.607.737 Jumlah Sumber Dana
11.905.227 1.419.842
959.167 12.607.737
Sumber: PTPN I, tabel 4. Penggunaan Dana
Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
s.d. Tahun 2009
Rencana Realisasi
1. Dana Tersedia 11.905.227
1.419.842 959.167
12.607.737 2. Penggunaan Dana
- Pengemb. Tanaman 6.990.447
- -
6.990.447 - BUMN Peduli
- 425.953
- -
- Bantuan Lingkungan 4.058.044
944.200 877.020
4.935.064 - Biaya Operasional
493.600 48.500
68.743 562.343
- PPh. J. Giro Lain-lain 106.479
1.189 974
107.453 Jumlah
11.648.570 1.419.842
946.737 12.595.307
3. Saldo Dana 256.657
- 12.430
12.430
2.4. Perbandingan Sumber dan Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan Sumber dan Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2009 dan dan beberapa tahun sebelumnya
dalam jutaan rupiah :
Uraian T A H U N
2007 2008
2009 Dana tersedia
479 1.192
959 Penyaluran Bina Lingkungan
Korban bencana alam 13
- 100
Pendidikan pelatihan 121
149 369
Peningkatan kesehatan 25
447 -
Pembangunan sarana umum -
44 341
Sarana ibadah 2
206 67
Pelestarian alam 15
28 -
J u m l a h 176
874 877
Sumber: Olahan Peneliti, tabel, 4.10
3. Kinerja Program Kemitraan
3.1. Penerimaan Angsuran
Pada tahun 2009 jumlah kewajiban berupa angsuran pokok dan bunga yang diterima dari mitra binaan adalah sebesar Rp. 226.186.500,- atau 29 dari
rencana penerimaan sebesar Rp. 778.541.000,- sesuai rincian sebagai berikut : Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2008
Tahun 2009 Akumulasi
S.d. Tahun 2009
Realisasi Anggaran
Usaha Kecil 3.811.016
750.954 226.187
30,1 4.037.203
Kopersi 1.207.243
27.587 -
- 1.207.243
Jumlah 5.018.259
778.541 226.187
29,1 5.244.446
Sumber:PTPN I, tabel 4.11 Tidak tercapainya program penerimaan pada tahun 2008 disebabkan
sebagian besar mitra binaan mengalami kesulitan-kesulitan di lapangan akibat
Universitas Sumatera Utara
rendahnya omzet usaha dari masing-masing mitra yang langsung serta sangat mengganggu aktivitas dan perolehan pendapatan usaha oleh mitra binaan.
3.2. Program Write Off
Sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimana sebagian besar mitra
binaan berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat dan Aceh Selatan telah terkena musibah tersebut dimana diantaranya ada yang meninggal
dunia, tempat usaharumah sudah tidak ada dan tidak diketahui lagi alamat yang bersangkutan, hal tersebut diperparah lagi dengan terjadinya banjir bandang di
Kabupaten Aceh Tamiang. Berkaitan dengan total tunggakan tersebut di atas terdapat sebagian mitra
binaan yang terkena musibah yang tidak mungkin lagi melakukan usahanya, kepada yang bersangkutan akan dilakukan write off penghapusbukuan.
Adapun jumlah mitra binaan tersebut menurut wilayah binaan adalah sebagai berikut :
Rp. 000,-
Wilayah Usaha Kecil
Koperasi Jumlah
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. Aceh Tamiang 33
301.225 7
36.868 40
338.093 2. Langsa
81 719.828
3 15.885
84 765.713
Universitas Sumatera Utara
3. Aceh Timur 34
396.504 16
111.763 50
508.267 4. Aceh Utara
11 64.972
2 21.647
13 86.619
5. Aceh Tengah 19
206.077 2
277.535 21
483.612 6. Pidie
20 137.853
8 61.902
28 199.755
7. Aceh Besar 67
584.472 11
174.057 78
758.529 8. Banda Aceh
66 749.683
5 57.586
71 807.269
9. Sabang 10
57.611 -
- 10
57.611 10. Aceh Barat
12 67.089
5 36.684
17 103.773
11. Aceh Selatan 78
528.666 2
9.899 80
538.565 12. Aceh Tenggara
31 239.658
7 55.256
38 294.914
Jumlah 462
4.083.638 68
859.082 530
4.942.720
Sumber: PTPN I, tabel 4.12
3.3. Tingkat Efektivitas Penyaluran
Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN KEP-100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara
dijelaskan bahwa indikator yang dinilai untuk kinerja Program Kemitraan BUMN adalah efektivitas penyaluran dan kolektibilitas pinjaman. Berdasarkan ketentuan
tersebut, kinerja Program Kemitraan s.d Tahun 2008 disajikan sebagai berikut : -
100 x
tersedia yang
dana Jumlah
disalurkan yang
dana Jumlah
Rp. 9
6 2
332.357.11 228.872.00 =
- Dana yang tersedia Tahun 2009 adalah sebagai berikut : Saldo awal
Rp. 106.170.612 Pengembalian pinjaman
Rp 203.722.859
Penerimaan bunga pinjaman Rp
22.463.641 Penyisihan laba tahun lalu
Rp -
Jumlah Rp
332.357.112 - Dana yang disalurkan s.d Tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Penyaluran pinjaman Rp
187.500.000 Hibah
Rp 41.372.000
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Rp
228.872.000
3.4. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman
Kolektibilitas pengembalian pinjaman dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-1002002 tanggal 4 Juni 2002,
posisi saldo pinjaman rata-rata tertimbang per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 2.333.767.167,- dengan rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman s.d tahun
2009 disajikan sebagai berikut :
Penyaluran s.d. Desember 2008 Rp 12.970.650.407
Pengembalian s.d. Desember 2008 Rp 4.695.109.397 Sisa pinjaman pokok
Rp. 8.275.541.010 Write off piutang bermasalah Rp. 4.942.720.915
Sisa pinjaman pokok Rp. 3.332.820.095
Lancar Rp. 1.548.706.841 x 100
= Rp. 1.548.706.841
Kurang Lancar Rp. 814.795.226 x 75 =
Rp. 611.096.420
Ragu Rp. 695.855.627 x 25
= Rp.
173.963.907 Macet
Rp. 273.462.400 x 0 =
Rp. -
Rp. 3.332.820.094 =
Rp 2.333.767.167
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah sebagai berikut :
,02 7
100 x
094 3.332.820.
Rp. 167
2.333.767. Rp.
=
Skor : 3
3.5 Kinerja Perusahaan pada Tahun 2009
Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun buku 2009 berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :
Kep-100MBU2002, tanggal 4 Juni 2002. Hasil perhitungan berada pada Nilai
Bobot sebesar 70,70 dengan kategori “A” dan Tingkat Kesehatan “SEHAT”.
B. Kinerja Program Kemitraan Tahun 2008 1.1 Penerimaan Angsuran
Pada tahun 2008 jumlah kewajiban berupa angsuran pokok dan bunga yang diterima dari mitra binaan adalah sebesar Rp. 240.072.500,- atau 37 dari
rencana penerimaan sebesar Rp. 642.609.000,- sesuai rincian sebagai berikut : Rp. 000
Uraian Realisasi
S.d. Tahun 2006
Tahun 2007 Akumulasi
S.d. Tahun 2007
Realisasi Anggaran
Usaha Kecil 3.571.644
622.022 239.372
38,5 3.811.016
Kopersi 1.206.543
20.587 700
3,4 1.207.243
Jumlah 4.778.187
642.609 240.072
37,4 5.018.259
Sumber:Olahan Peneliti, tabel 4.13
Tidak tercapainya program penerimaan pada tahun 2008 disebabkan
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar mitra binaan mengalami kesulitan-kesulitan di lapangan akibat rendahnya omzet usaha dari masing-masing mitra yang langsung serta sangat
mengganggu aktivitas dan perolehan pendapatan usaha oleh mitra binaan.
1.2 Program Write Off
Sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimana sebagian besar mitra
binaan berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat dan Aceh Selatan telah terkena musibah tersebut dimana diantaranya ada yang meninggal
dunia, tempat usaharumah sudah tidak ada dan tidak diketahui lagi alamat yang bersangkutan, hal tersebut diperparah lagi dengan terjadinya banjir bandang di
Kabupaten Aceh Tamiang. Berkaitan dengan total tunggakan tersebut di atas terdapat sebagian mitra
binaan yang terkena musibah yang tidak mungkin lagi melakukan usahanya, kepada yang bersangkutan akan dilakukan write off penghapusbukuan.
Adapun jumlah mitra binaan tersebut menurut wilayah binaan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Rp. 000,-
Wilayah Realisasi
S.d. Tahun 2006 Tahun 2007
Realisasi Anggaran
Unit Rp.
Unit Rp.
Unit Rp.
1. Aceh Tamiang 34
304.887 7
36.860 41
341.755 2. Langsa
82 754.273
3 15.885
85 770.158
3. Aceh Timur 34
401.694 16
111.763 50
513.457 4. Aceh Utara
11 65.852
2 21.647
13 87.499
5. Aceh Tengah 19
206.377 2
277.535 21
483.912 6. Pidie
20 139.203
8 61.902
28 201.105
7. Aceh Besar 67
584.623 11
174.057 78
758.680 8. Banda Aceh
66 749.683
5 57.586
71 807.269
9. Sabang 10
57.611 -
- 10
57.611 10. Aceh Barat
12 67.089
5 36.684
17 103.773
11. Aceh Selatan 80
541.681 2
9.899 82
551.580 12. Aceh Tenggara
30 240.108
7 55.256
37 295.364
Jumlah 165
4.113.081 68
859.082 533
4.972.163
Sumber: PTPN I, tabel 4.14
1.3 Tingkat Efektivitas Penyaluran pada Tahun 2008
Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN KEP-100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara
dijelaskan bahwa indikator yang dinilai untuk kinerja Program Kemitraan BUMN adalah efektivitas penyaluran dan kolektibilitas pinjaman. Berdasarkan ketentuan
tersebut, kinerja Program Kemitraan s.d Tahun 2008 disajikan sebagai berikut : -
100 x
tersedia yang
dana Jumlah
disalurkan yang
dana Jumlah
Rp.
81 5
584.115.87 470.500.00 =
- Dana yang tersedia Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Saldo awal
Rp. 344.046.375 Pengembalian pinjaman
Rp 218.251.410 Penerimaan bunga pinjaman
Rp 21.818.090 Penyisihan laba tahun lalu
Rp -
Jumlah Rp 584.115.875
- Dana yang disalurkan s.d Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Penyaluran pinjaman
Rp 462.500.000
Universitas Sumatera Utara
Hibah Rp
8.000.000 Jumlah
Rp 470.500.000
1.4 Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman
Kolektibilitas pengembalian pinjaman dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-1002002 tanggal 4 Juni 2002,
posisi saldo pinjaman rata-rata tertimbang per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 2.518.499.165,- dengan rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman s.d tahun
2008 disajikan sebagai berikut : Penyaluran s.d. Desember 2008
Rp 12.783.150.407 Pengembalian s.d. Desember 2008 Rp 4.491.336.538
Sisa pinjaman pokok Rp. 8.291.813.869
Write off piutang bermasalah Rp. 4.972.162.689 Sisa pinjaman pokok
Rp. 3.319.651.180 Lancar
Rp. 1.388.464.647 x 100 =
Rp. 1.388.464.647 Kurang Lancar Rp. 946.126.991 x 75
= Rp.
709.595.243 Ragu
Rp. 707.193.526 x 25 =
Rp. 176.798.382
Macet Rp. 277.864.015 x 0
= Rp.
- Rp. 3.319.649.179
= Rp 2.274.858.272
Dengan demikian kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
68,53 100
x 179
3.319.649. Rp.
272 2.274.858.
Rp. =
Skor : 2
2.1 Kinerja Perusahaan
Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun buku 2008 berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor :
Kep-100MBU2002, tanggal 4 Juni 2002. Hasil perhitungan berada pada Nilai
Bobot sebesar 70,50 dengan kategori “A” dan Tingkat Kesehatan ‘Sehat”.
C. Kinerja Program Kemitraan Tahun 2007 1.1. a. Penerimaan Angsuran