Jadwal dan Lokasi Penelitian Kinerja Program Kemitraan Tahun 2008 1.1 Penerimaan Angsuran

E. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Untuk keperluan ini, penulis melakukan penelitian pada kantor PT. Perkebunan Nusantara I Persero, Jl. Kebun Baru No. 86, Langsa, Nangroe Aceh Darussalam.Waktu penelitian adalah selama bulan April-Juni 2010. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum Perusahaan 1.

Historis Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara I Persero merupakan satu-satunya BUMN Perkebunan yang berada di Provinsi Pemerintah aceh, dibentuk dari hasil Konsolidasi BUMN Perkebunan berdasarkan Peraturan Pemerintah PP Nomor 6 tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996, yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian Nomor 34 tanggal 11 Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil, SH di Jakarta, dengan modal dasar Perseroan sebesar Rp 400,- milyar dan yang sudah ditempatkan dan disetor pemerintahs ebesar Rp 120,- milyar, kemudian telah dilakukan perubahan dengan Akta Nomor 6 tanggal 8 Oktober 2002 oleh Kantor Notaris Sri Rahayu A. Prasetyo, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-20858 HT.01.04 tahun 2002 tanggal 25 Oktober 2002. Kemudian pada akhir tahun 2008, Anggaran Dasar PTPN I mengalami perubahan sesuai akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan Nomor 7 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-80120.Ah.01.02 Tahun 2008, tanggal 31 Oktober 2008. Pada tahun 2009 ini, PTPN I mengelola 17 tujuh belas kebun kerja unit, Universitas Sumatera Utara terdiri dari : KebunUnit Kerja Budi Daya KebunUnit Kerja Budi Daya 1. Pulau Tiga - K. Sawit 10. Krueng Luas - K. Sawit 2. Kebun Lama - K. Sawit 11. Ujung Lamie - K. Sawit 3. Kebun Baru - K. Sawit 12. Batee Puteh - K. Sawit 4. Tualang Sawit - K. Sawit 13. PKS. Pulau Tiga - Pengolahan TBS 5. Cot Girek - K. Sawit 14. PKSPIS T. Seumantoh - Pengolahan TBS 6. Karang Inong - K. Sawit 15. PKS Cot Girek - Pengolahan TBS 7. JR. Utara - K. Sawit Karet 16. Kantor Pusat - Langsa 8. PKR. JR Utara - Pengolahan Karet SIR - Kantor Penghubung - LO Medan 9. JR. Selatan - Karet Pengolahan RSS - Kantor Penghubung - LO Jakarta 17. RS. Cut Meutia - Layanan Kesehatan Untuk kebun karet eks KSO, dalam hal ini kebun Karang Inong dan JR. Selatan, pada tanggal 16 Oktober 2009 telah ditanda tangani kerjasama pengelolaan antara PTPN I dengan PTPN III dan efektif mulai tanggal 1 Januari 2010 dengan jangka waktu 25 tahun kedepan. Sedangkan kebun K. Sawit eks KSO sejak cut off date per tanggal 31 Agustus 2009, sejak tanggal 1 September 2009 sampai saat ini masih dikelola sendiri. Kedepan pengelolaan kebun tersebut akan dikerjasamakan dengan PTPN IV dalam bentuk anak perusahaan.

2. Visi, Misi Perusahaan

Universitas Sumatera Utara

2.1. Visi

Menjadikan PTPN I sebagai korporasi perkebunan yang tangguh dalam menghadapi persaingan global dan mampu memberikan kesejahteraan bagi stakeholder.

2.2. Misi

- Meningkatkan pengelolaan perusahaan di bidang perkebunan dengan mengusahakan 2 dua komoditi yaitu kelapa sawit dan karet secara efisien dan ekonomis, dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG. - Menciptakan Value Creation untuk meningkatkan profitabilitas korporasi secara berkesinambungan. - Meningkatkan pengelolaan budi daya kelapa sawit dengan menggunakan teknologi maju. - Mengusahakan, memelihara dan meningkatkan kesejahteraan karyawan serta kepuasan pelanggan. - Berpedoman dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius.

2.3. Good Corporate Governance GCG

Penerapan GCG dalam pengelolaan kegiatan usaha PTPN I masih dan terus dilaksanakan, karena penerapan ini merupakan satu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan Universitas Sumatera Utara peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Pengelolaan perusahaan tetap berpegang pada penerapan prinsip-prinsip good corporate governance yang meliputi : - Transparansi, yaitu keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai korporasi. - Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana korporasi bebas dari benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. - Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. - Pertanggungjawaban, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. - Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3. Pendirian Kegiatan Program PKBL

PTP. Nusantara I Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang membawa misi pemerintah sebagai salah satu katalisator Universitas Sumatera Utara penggerak perekonomian nasional disamping usaha yang dilakukan pihak swasta, koperasi dan semua unsur penggerak sistem ekonomi di Indonesia. Adapun tujuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL adalah dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara mendorong pelaku ekonomi tingkat menengah dan kecil agar tidak terjadi kesenjangan, sehingga diharapkan akan dapat tercipta kemitraan yang sehat dengan Badan Usaha Milik Negara yang tujuan akhirnya untuk kemakmuran masyarakat. Pada awalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983 telah diamanatkan kepada semua BUMN untuk dapat turut membantu pengembangan usaha kecil dan sebagai tindak lanjutnya telah diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1232KMK.0131989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Usaha Kecil oleh BUMN yang kemudian disusul dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK melalui pemanfaatan laba BUMN yang disempurnakan dengan No. 60KMK.0161996 tanggal 9 Pebruari 1996 tentang pereubahan pasal dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan dan Direktur Jenderal Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi Departemen Koperasi dan PPK No. KEP. 1515BU1994 dan 02SKBPPKX1994 tanggal 14 Oktober 1994 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui Pemanfaatan Dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara. Universitas Sumatera Utara Kemudian pelaksanaannya diubah dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan No. 266KMK.0161997 tanggal 11 Juni 1997 yang diikuti dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Republik IndonesiaKepala Badan Pembinaan BUMN No. 197MPBUMN1999 tanggal 29 Juli 1999 tentang Pedoman Penentuan Kualitas dan Penghapusbukuan Write-Off Pinjaman Dana Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK dari Bagian Laba Badan Usaha Milik BUMN, dan dilakukan perubahan kembali dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Republik Indonesia No. Kep-216MPBUMN1999 tanggal 28 September 1999 tentang Pedoman Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. Dengan terjadinya pergantian nama kementerian tersebut pelaksanaannya dikembalikan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK. Dengan pertimbangan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan perlu ditingkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaannya, maka Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri No. 236MBU2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Junto Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. SE-433MBU2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan dan saat ini disebut dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Dalam rangka penyempurnaan Surat Keputusan Menteri BUMN No. 236MBU2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dan Bina Universitas Sumatera Utara Lingkungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Menteri No. 05MBU2007 tanggal 27 April 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero berdomisili di Jl. Kebun Baru Po Box 1 Langsa. Maksud dan tujuan didirikannya Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero adalah : 1. Merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya atau lebih dikenal dengan Corporate Sosial Responsibility CSR. Dengan pelaksanaan PKBL diharapkan hubungan dengan para stakeholders menjadi baik dan langgeng sehingga kelangsungan usaha perusahaan dapat terjaga. 2. Untuk meningkatkan taraf hidup pengusaha kecil, menegah dan koperasi yang pada gilirannya mampu mengurangi kesenjangan sosial dan sekaligus dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi. 3. Untuk menciptakan hubungan saling menunjang antara PTP. Nusantara I Persero dengan Dinas Koperasi dan UKM di dalam pelaksanaan penyaluran dana yang efektif dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di lingkungan wilayah kerja perusahaan serta terwujudnya ekonomi kerakyatan tanpa mengabaikan peran usaha dari perusahaan. 4. Membantu masyarakat setempat yang berlokasi di sekitar perusahaan. Universitas Sumatera Utara 5. Perbaikan SDM masyarakat di sekitar ps melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero berpedoman kepada beberapa ketentuan : a. Surat Peraturan Menteri BUMN No. PER-05MBU2007, tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, dimana setiap BUMN Pembina diwajibkan untuk membuat Laporan Triwulan sebagai pertanggung jawaban keuangan dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. b. Surat Edaran Menterei Badan Usaha Milik Negara Nomor : SE- 433MBU2003, tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 196KMK.0161998 tanggal 24 Maret 1998 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. PKBL PTP. Nusantara I Persero beralamat di Kantor Pusat PTN I Persero Kota Langsa Propinsi Aceh. Komitmen Manajemen dalam mengelola perusahaan juga memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial di wilayah operasi perusahaan. Hal tersebut menghindari image masyarakat badan perusahaan bukan sebagai pencari keuntungan belaka tetapi juga memperhatikan lingkungan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3.1 Kegiatan Utama

Urusan PKBL PTP. Nusantara I Persero telah mendukung Program Kemitraan sejak tahun 1989 dan sampai dengan tahun 2009 jumlah mitra binaan sebanyak 1.104 unit usaha dalam bentuk pemberian pinjaman untuk modal kerja dan investasi berbagai kalangan usaha kecil meliputi : - Sektor Industri - Sektor Perdagangan - Sektor Pertanian - Sektor Peternakan - Sektor Perikanan - Sektor Jasa dan - Sektor Lainnya Selain bantuan tersebut di atas perusahaan juga membantu Kopontren, Sekolah dan Perguruan Tinggi dalam bentuk pola perkebunan kelapa sawit yaitu seluas ± 754 Ha tanaman kelapa sawit dimana manfaat bantuan tersebut untuk membiayai pesantren yang mendidik anak-anakguru yang berasal dari anak yatim piatu yang tidak mampu yang terdapat di kabupaten-kabupaten Propinsi Aceh.

3.2. Program Kemitraan

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut dengan Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan Universitas Sumatera Utara usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bgian laba BUMN dan setiap Badan Usaha Milik Negara wajib memenuhi ketentuan ini. Sedangkan bagi Persero terbuka dapat melaksanakan program Kemitraan dengan berpedoman pada keputusan ini yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Sumber dana Program Kemitraan berasal dari : • Penyisihan laba setelah pajak BUMN Pembina • Jasa administrasi pinjamanmarginbagi hasil, bunga deposito danatau jasa giro dari dana Program Kemitraan. • Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain jika ada • Penyaluran dana dari BUMN Pembina lain. Bentuk dan Status Bantuan dan Pembinaan a. Pinjaman untuk modal kerja dan atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. b. Pinjaan khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan. c. Beban Pembinaan 1 Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemasaran, promosi, dan hal lain yang menyangkut peningkatan produktifitas Mitra Binaan serta untuk pengkajianpenelitian yang berkaitan dengan program Kemitraan. Universitas Sumatera Utara 2 Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20 dua puluh persen dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. 3 Beban pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan.

3.3. Program Bina Lingkungan

Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan Program Bina Lingkungan ini terdiri dari : • Program Bina Lingkungan BUMN adalah program Bina Lingkungan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah usaha BUMN yang bersangkutan. • Program Bina Lingkungan BUMN Peduli adalah program Bina Lingkungan yang dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN Pembina dan pelaksanaannya ditetapkan serta dikoordinir oleh Menteri Negara BUMN. Sumber Dana Bina Lingkungan berasal dari : • Penyisihan laba setelah Pajak BUMN Pembina • Hasil bunga deposito atau jasa giro dari dana program Bina Lingkungan

4. Wilayah Binaan

Penyaluran pinjaman Program Kemitraan dilaksanakan sebagian besar Universitas Sumatera Utara wilayah kerja PTP. Nusantara I Persero meliputi Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Selatan dengan kondisi dan karakterMitra Binaan yang sangat bervariasi serta latar belakang yang berbeda. Secara umum Mitra Binaan mempunyai berbagai permasalahan karena Mitra Binaan merupakan usaha bisnis dalam kategori usaha mikrokecil.

5. Stuktur Organisasi

Struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL semula berada di Biro Perencanaan dan Pengembangan dan dialihkan ke Bagian Umum sesuai Surat Keputusan Direksi No. 01.5PSKEP3132007 tanggal 29 September 2007 operasional atas pengawasan dan pembinaan di bawah Direktur SDM dan Umum. DIREKTUR UTAMA Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara I Persero

5.1. Susunan Pengurus

Agar tujuan pelaksanaan Program Kemitraan dapat tercapai seperti yang diinginkan, maka perlu dibentuk unit tersendiri yang bertugas khusus melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau selanjutnya disebut sebagai unit PKBL dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan secara keseluruhan dengan satuan gugus tugas sebagai berikut : a. Unit PKBL sekurang-kurangnya melakukan fungsi pembinaan evaluasi, penyaluran, penagihan, pelatihan, monitoring, promosi dan lainnya termasuk fungsi administrasi dan keuangan. DIREKTUR SDM DAN UMUM BAGIAN UMUM URUSAN PKBL BIDANG ADMKEU BIDANG PEMBINAAN Universitas Sumatera Utara b. Unit PKBL di Kantor Pusat dibentuk dengan memperhatikan jumlah dana yang dikelola, luas wilayah binaan dan jumlah mitra binaan serta mempertimbangkan kondisi perusahaan, sedangkan bentuk pelaksanaan di Kantor CabangPerwakilan disesuaikan dengan kebutuhan. c. Unit PKBL bertanggungjawab langsung kepada Direksi Perusahaan yang ditetapkan dalam rapat Direksi, sedangkan Karyawan yang ditunjuk untuk menagani unit PKBL memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan karyawan lain di BUMN pembina yang bersangkutan. Struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01.5SKEP3132007 dengan susunan sebagai berikut : - Kepala Bagian Umum : H. Azhar Nasir, SH - Kepala Urusan PKBL : Drs. Yuan Helmi - Staf Urusan Administrasi Keuangan : Sri Kemala, SE Perubahan Struktur Organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTP. Nusantara I Persero ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 01PSKEP4262009 dan No. 01.5SKEP3132009 sebagai berikut : - Kepala Bagian Umum : H. Azhar Nasir, SH - Kepala Urusan PKBL : Usmansyah - Staf Urusan Administrasi Keuangan : Drs. H. Wan Fadli, MBA

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Program kemitraan BUMN dengan usaha kecil, yang selanjutnya Program Universitas Sumatera Utara Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemempuan usaha kecil agar mampu menjadi tangguh dan mandiri melelui pemenpaatn dana dari bagian laba perusahaan .Program Bina lingkungan yang selanjutnya disebut BL, adalah Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalai pemanfatan dana bagian dari laba BUMN.Program ini terdiri dari Program BL BUMN Pembina dan Program BL BUMN Peduli. Program BL BUMN Pembina adalah BL yang ditetapkan oleh dan ditetapkan oleh BUMN pembina diwilayah usaha BUMN yang bersangkutan sedangkan Program BL BUMN Peduli adalah Program BL yang dilakukan secara bersama-sama oleh BUMN pembina dan pelaksaannya ditetapkan serta dikordinator oleh Menteri Negara BUMN. Sumber Dana Program Kemitraan: berasal dari 1. Penyisihan laba setelah pajak BUMN pembina sebesar 2,berdasarkan surat keputusan Menteri BUMN, Undang – undang Nomor 19 Tahun 2003 tantang Badan Usaha Milik Negara. 2. Jasa administrasi pinjamanmarjinbagi hasil, bunga deposito danatau jasa giro dari dana Program kemitraan. 3. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain jika ada. 4. Penyaluran dana dari BUMN pembina lain. Adapun beberapa Unit usaha Mitra Binaan yang dibina oleh PTPN I Persero antara lain : 1. Usaha : Warung Kembar Universitas Sumatera Utara Nama Pemilik : Amiruddin Alamat Usaha : Desa Simpang VI Karang Baru Aceh Tamiang Jenis Usaha : Pedagang Kelontong, berupa sembako secara eceran Besar Pinjaman : Rp. 10.000.000 Masa Pembinaan : 2 Tahun, 2007 – 2009 Masa Jatuh Tempo Pinjaman : 1 September 2009 Kualitas Pinjaman Berdasarkan kriteria PKBL, PTPN I Persero : Lancar Agunan atau jaminan berupa : BPKB Sepeda Motor dengan Nomor Polisi BL 5117 AL Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha : Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero usaha Warung Kembar hanya beromset sekitar RP. 200.000 per hari. Sedangkan sesudah mendapatkan Pinjaman PKBL PTPN I Persero Usaha Warung Kembar beromset sekitar Rp. 600.000,- per hari dan perkembangan usaha dapat dilihat bahwa persediaan barang dagangan di kios bertambah dan usaha Warung Kembar telah Mempunyai 1 orang karyawan. Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero Terhadap PKBL PTPN I Persero : Sangat baik 2. Usaha : UD. RIZKI FIRMA SERVICE Nama Pemilik : Ibrahim Alamat Usaha : Jl. Kuala Simpang – Banda Aceh Km. 5 Universitas Sumatera Utara No. 7 A Jenis Usaha : Service Sepeda Motor Besar Pinjaman : Rp. 17.775.500 Masa Pembinaan : 2 Tahun, 2007 – 2009 Masa Jatuh Tempo Pinjaman : 1 Maret 2009 Kualitas Pinjaman Berdasarkan kriteria PKBL, PTPN I Persero : Lancar Agunan atau jaminan berupa : Surat Akte Tanah beralamat di Desa Payad Kuala Simpang Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha : Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero usaha UD. Riski Firma Service hanya beromset sekitar Rp. 150.000,- per hari. Sedangakan setelah mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD . Riski Firma Service, beromset sekitar Rp. 900.000,- per hari dan mempunyai 3 orang karyawan serta mempunyai 2 unit kompresor. Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero Terhadap PKBL PTPN I Persero : Sangat memadai Universitas Sumatera Utara 3. Usaha : UD. ANEKA Nama Pemilik : Darmansyah Alamat Usaha : Jl. Pasar Ikan No. 152 Kuala Simpang Jenis Usaha : Pembuatan perabot rumah tangga Besar Pinjaman : Rp. 23.610.000 Masa Pembinaan : 2 Tahun, 2007 – 2009 Masa Jatuh Tempo Pinjaman : 30 Januari 2009 Kualitas Pinjaman Berdasarkan kriteria PKBL, PTPN I Persero : Macet Agunan atau jaminan berupa : Surat Akte Tanah di Desa Paya Buyuk Kuala Simpang Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha : Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD.Aneka beromset sekitar RP.15.000.000 per bulan dan mempunyai 3 orang karyawan. Sedangkan setelah mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD Aneka tidak dapat menjalankan usahanya, akibat keluarnya peraturan daerah tentang kayu dan hasil hutan yang membatasi praktek Ilegal loging yang berakibat UD.Aneka tidak mendapatkan bahan baku berupa kayu, hal ini merupakan penyebab tidak terpenuhinya kewajibannya ke PKBL PTPN I Persero. Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero Terhadap PKBL PTPN I Persero : Kurang baik Universitas Sumatera Utara 4. Usaha : UD. Amanda Nama Pemilik : Suprapto Alamat Usaha : Desa Seunebok Baru Kecamatan Manyak Payed Jenis Usaha : Pembuatan roti, kue Besar Pinjaman : Rp. 24.307.500 Masa Pembinaan : 2 Tahun, 2006 – 2008 Masa Jatuh Tempo Pinjaman : 10 Maret 2008 Kualitas Pinjaman Berdasarkan kriteria PKBL, PTPN I Persero : Macet Agunan atau jaminan berupa : Surat Akte Tanah di Desa Simpang Empat Karang Baru Kuala Simpang Perkembangan usaha menurut Pemilik Usaha : Sebelum mendapatkan pinjaman PKBL PTPN I Persero UD .Amanda beromset sekitar RP.400.000 per hari dan 2 orang karyawan, tetapi sejak terjadinya banjir di daerah Aceh Tamiang pemilik usaha tidak dapat melanjutkan usahanya lagi karena seluruh peralatan telah rusak dan hanyut terbawa arus banjir. Sejak saat itu pemilik telah menutup usahanya menyebabkan tidak dapat mengembalikan pinjaman PKBL PTPN I Persero.Banjir ini terjadi pada tahun 2006. Penilaian Pemilik Usaha Mitra Binaan PTPN I Persero Terhadap PKBL PTPN I Persero : Kurang baik Universitas Sumatera Utara Sumber Dana Program Bina Lingkungan 1. Penyisihan laba BUMN setelah laba setelah pajak sebesar 30 dari 2 dari Program Kemitraan 30 dari yang di atas berdasarkan surat keputusan Mentri BUMN, Undang – undang nomor 19 tahun 2003. 2. Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan Bina Lingkungan. Program ini bersifat suka rela tanpa mengharapkan pengembalian.Apabila perusahan mengalami kerugian maka Program PKBL akan di bahas didalam RUPS PT Perkebunan Nusantara I Persero. Pada kesempatan kali ini Peneliti menggunakan atau menganalisis data 5 tahun mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Ukuran Keberhasilan Mitra binaan Didalam Program Kemitaraan PT perkebunan Nusantara I Persero ukuran keberhasilan Mitra Binaan tergantung pada tingkat pengembalian pinjaman Mitra Binaan tanpa melihat berhasil atau tidaknya Usaha yang di Bina, dapat dilihat pada Kualitas pinjaman pada halaman berikutnya. Penyaluran Pinjaman Pinjaman disalurkan melalui Program Kemitraan diarahkan kepada usaha kecil yang secar teknis perbankan belum memenuhi persyaratan untuk memeperoleh pinjaman belum bankable. Di dalam Program Kemitraan PT Perkebunan Nusantara I Persero pada prinsipnya seluruh pemohon wajib mendapat pinjaman,tetapi hal ini juga dipertimbangkan atas dana yang tersedia diperusahaan, ukuran atau indikator bagi si peminjam akan dilakukan beberapa tahapan : Universitas Sumatera Utara 1. Tahapan survai oleh Tim dari PTPN I Unit PKBL 2. Melihat karakter si pemohon oleh Tim dari PTPN I Unit PKBL 3. Melihat jaminan atau agunan bila perlu sesuai pinjaman dengan yang diajukan pemohon. Pada prinsipnya keputusan permohonan berada pada Tim dari PTPN I unit PKBL, didalam Program kemitraan PTPN I Persero tidak ada yang gagal atau di tolak hanya di berikan tahapan sesuai dengan urutan pendaftaran permohonan tetapi ada juga beberapa unit usaha yang di kembalikan permohonannya misalnya; Karakteristik perusahan, dan tidak memenuhi syarat Administrasi. Evaluasi yang dilakukan menilai layak atau tidaknya permohonan Calon Mitra Binaan yang ingin mendapatkan pinjaman Program kemitraan untuk pengembangan usahanya, harus menyampaikan proposal kepada PTPN I Persero pembina, atau BUMN penyalur atau lembga penyalur dengan melampirkan data sebagi berikut; 1. Nama dan alamat unit usaha. 2. Nama dan alamat pemilik unit usaha. 3. Bukti identitas diri pemilik. 4. Bidang usaha. 5. Izin usaha atau surat keterangandari pihak yang berwenag. 6. Data yang menunjukkan keadaan keuangan serta hasil usaha. 7. Rencana usaha dan kebutuhan dana. Setelah dilakukan Evaluasi dan survey, maka PT Perkebunan Nusantara I Universitas Sumatera Utara Persero sebagai penyalur memberikan keputusan berdasarkan kreteria yang ditetapkan oleh Tim survey. Pinjaman Program Kemitraan PT Perkebunan Nusantara I Persero selama 2 tahun. Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara I Persero dilakukan Oleh Kementerian BUMN dapat dilihat pada halaman berikutnya.

2. Penyajian Laporan Keuangan

Pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL diselenggarakan secara terpisah dari kegiatan rutin PTP. Nusantara I Persero, dan pembukuan PKBL terpisah dari Pembukuan PTP. Nusantara I Persero. Laporan keuangan PKBL disusun dengan menggunakan konsep harga perolehan historical cost dan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Basis akuntansi adalah dasar akrual accrual basis kecuali untuk penerimaan bunga pinjaman menggunakan dasar kas cash basis.Laporan Keuangan PKBL terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Laporan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Posisi Keuangan menyajikan informasi yang menggambarkan posisi keuangan berupa aktiva, kewajiban dan aktiva bersih pada saat tertentu. Laporan Aktivitas menyajikan informasi mengenai penerimaan dana, pendapatan, penyaluran dana dan pengeluaranbeban operasional, serta kenaikanpenurunan aktiva bersih pada periode berjalan. Laporan Arus Kas menyajikan informasi arus kas selama periode tertentu Universitas Sumatera Utara dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung.

3. Kas dan Setara Kas

Kas adalah saldo kas cash on hand dan atau rekening bankgiro pos yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau tujuan lain. Setara kas adalah deposito atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan dapat menjadi kas dalam jumah yang telah diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.

4. Piutang Penyisihan Laba kepada BUMN

Piutang Penyisihan Laba kepada BUMN adalah penyisihan laba BUMN Pembina tahun lalu atau tahun sebelumnya yang belum dialokasikan BUMN Pembina kepada unit PKBL.

5. Piutang Pinjaman Mitra Binaan

Piutang pinjaman mitra binaan disajikan dalam jumlah pokok pinjaman, piutang pinjaman bermasalah dan telah diusulkan untuk dihapuskan disajikan sebagai aktiva lain-lain.Kualitas pinajaman ini digunakan sebagai acuan atau indikator didalam evaluasi kinerja Mitra Binaan pada PT. Perkebunan Nusantara I Persero Kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara - Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu; - Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 30 tiga puluh hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; - Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; - Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui. Pinjaman bermasalah : a. Pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya namun tidak terpulihkan, dikelompokkan dalam aktiva lain-lain dengan pos pinjaman bermasalah. b. Terhadap pinjaman bermasalah sebagaimana dimaksud pada butir a di atas yang akan dihapusbukukan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Menteri RUPS. c. Terhadap pinjaman bermasalah yang telah dihapusbukukan tetap diupayakan penagihannya dan hasilnya dicatat dalam pos pinjaman bermasalah yang diterima kembali. Penyisihan piutang pinjaman mitra binaan Universitas Sumatera Utara Mulai tahun buku 2008, pada akhir periode akuntansi diakui beban penyisihan piutang, yaitu beban yang timbul karena adanya penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari saldo piutang, sesuai dengan kualitas pinjaman. Beban penyisihan piutang diukur dan dicatat sebesar selisih jumlah alokasi penyisihan piutang tahun berjalan dengan jumlah alokasi penyisihan piutang pada tahun sebelumnya. Prosentase alokasi penyisihan piutang dihitung berdasarkan kualitas pinjaman, yaitu : - untuk piutang lancar, besarnya penyisihan adalah 0 - untuk piutang kurang lancar, besarnya penyisihan adalah 25 - untuk piutang diragukan, besarnya penyisihan adalah 75 - untuk piutang macet, besarnya penyisihan adalah 100

6. Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui dan disajikan dalam laporan aktivitas sesuai dengan basis yang dibunakan yaitu basis akrual. Pendapatan akan dicatatdiakui pada saat realisasi, kecuali penerimaan bunga pinjaman menggunakan basis kas yaitu pendapatan bunga pinjaman diakui ketika kas diterima. Pendapatan meliputi jumlah kas yang diterima atas bunga pinjaman, jasa giro, bunga deposito dan pendapatan lainnya.

6.1. Pendapatan

Universitas Sumatera Utara Pendapatan jasa administrasi yang dikenakan kepada Mitra Binaan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 Pasal 12, jasa administrasi pinjaman sebagai berikut : a. Jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan pertahun sebesar 6 enam persen dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri. b. Apabila pinjamanpembiayaan diberikan berdasarkan prinsip jual beli maka proyeksi marjin yang dihasilkan disetarakan dengan margin sebesar 6 enam persen atau sesuai dengan penetapan Menteri. c. Apabila pinjamanpembiayaan diberikan berdasarkan prinsip bagi hasil maka rasio bagi hasilnya untuk BUMN Pembina adalah mulai dari 10 10 : 90 sampai dengan maksimal 50 50 : 50.

6.2 Beban Operasional

Untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan disediakan dana operasional bersumber dari hasil pengembangan dana kemitraan bukan yang berasal dari pokok dan penyisihan laba BUMN yang diakui sebesar jumlah yang benar-benar dikeluarkan dan akan digunakan untuk operasional diantaranya : a. Kegiatan Pembinaan - Beban perjalanan dinas petugaspengelola dalam rangka survey lokasi usaha calon mitra binaan, monitoringevaluasi perkembangan usaha mitra binaan dan kegiatan penagihan pinjaman. - Beban upah tenaga harianhonorer yang membantu pelaksanaan Program Kemitraan. Universitas Sumatera Utara b. Beban karyawan unit PKBL diantaranya beban yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam melaksanakan fungsi pembinaan, fungsi administrasi dan keuangan. c. Beban administrasi yang meliputi administrasi Bank, beban surat menyurat dan sejenisnya. d. Pengadaan Inventaris seperti pembelian perangkat komputer beserta program aplikasinya dan inventaris kantor lainnya. e. Pengadaan kendaraan bermotor yang akan dipergunakan untuk menunjang kegiatan operasional yang pengadaannya disesuaikan dengan kondisi dana operasional yang tersedia.

7. Aktiva Bersih

Aktiva bersih diklasifikasikan menjadi Aktiva Bersih Terikat ABT dan Aktiva Bersih Tidak Terikat ABTT. Aktiva Bersih Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional normal. Aktiva Bersih Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

8. Pemberian Dana Program Bina Lingkungan

Pemberian Dana Program Bina Lingkungan dilakukan dalam bentuk seperti di bawah ini : Universitas Sumatera Utara a. Setiap tahun berjalan sebesar 70 tujuh puluh persen dari jumlah dana Program Bina Lingkungan yang tersedia dapat disalurkan melalui Program Bina Lingkungan BUMN Pembina. b. Setiap tahun berjalan sebesar 30 tiga puluh persen dari jumlah dana Program Bina Lingkungan yang tersedia diperuntukkan bagi Program Bina Lingkungan BUMN Peduli.

C. Pembahasan Penelitian A. 1. Realisasi Kerja pada tahun 2009

1.1. Proses Penyaluran

Penyaluran bantuan pinjaman kepada calon mitra binaan dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut : - Penjaringan mitra binaan dilaksanakan dengan melihat lokasi mitra binaan yang terletak di wilayah kerja perusahaan serta berkaitan dan berhubungan baik secara langsung maupun tidak terhadap keberadaan usaha calon mitra tersebut. - Tahapan-tahapan tersebut adalah seleksi administrasi terhadap proposal calon mitra binaan yang diterima, selanjutnya mengunjungi UKM yang telah dan masuk daftar untuk dilakukan survey. - Tahapan survey adalah membuat Daftar Isian Survey yang membuat biodata kelengkapan usaha dan jumlah assetomset UKM, selanjutnya membuat Lembaran Penilaian yang memuat layak tidaknya UKM mendapat pembinaan. Universitas Sumatera Utara

1.2. Bantuan Pinjaman Program Kemitraan

Pada tahun 2009 penyaluran pinjaman kredit lunak disalurkan kepada 9 unit UKM dengan nilai sebesar Rp. 187.500.000,- 29 dari Rencana sebesar Rp. 642.000.000,- dan secara kumulatif sampai dengan tahun 2009 bantuan pinjaman lunak untuk mitra binaan mencapai 1.095 unit sebesar Rp. 12.970.651.407,- dengan rincian sebagai berikut : a. Penyaluran per Wilayah Rp. 000,- Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi S.d. Tahun 2009 Rencana Realisasi Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. A. Tamiang 71 989.708 14 140.000 1 10.000 72 999.708 2. Langsa 344 4.820.726 24 242.000 5 115.000 349 4.935.726 3. Aceh Timur 113 1.471.067 16 160.000 1 7.500 114 1.478.567 4. Aceh Utara 24 448.464 - - - - 24 448.464 5. Aceh Tengah 56 924.264 10 100.000 2 55.000 58 979.264 6. Pidie 28 202.206 - - - - 28 202.206 7. Aceh Besar 107 1.077.592 - - - - 107 1.077.592 8. Banda Aceh 78 988.619 - - - - 78 988.619 9. Sabang 21 124.092 - - - - 21 124.092 10. Aceh Barat 27 251.102 - - - - 27 251.102 11. Aceh Selatan 131 944.394 - - - - 131 944.394 12. Aceh Tenggara 95 540.917 - - - - 95 540.917 Jumlah 1.095 12.783.151 64 642.000 9 187.500 1.104 12.970.651 Sumber :PTPN I, tabel 4.1 b. Penyaluran per Sektor Rp. 000,- Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi S.d. Tahun 2009 Rencana Realisasi Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. Industri 103 1.033.692 - - 1 7.500 104 1.041.192 2. Perdagangan 630 6.699.125 51 510.000 7 155.000 637 6.854.125 3. Pertanian 4 56.091 2 20.000 - - 4 56.091 4. Peternakan 22 490.079 3 30.000 - - 22 490.079 5. Perkebunan 4 96.900 - - - - 4 96.900 6. Perikanan 14 371.018 - - - - 14 371.018 7. Jasa 318 4.036.246 8 82.000 1 25.000 319 4.061.246 8. Lainnya - - - - - - - - Jumlah 1.095 12.783.151 64 642.000 9 187.500 1.104 12.970.651 Universitas Sumatera Utara

1.3. Bantuan Hibah

1.3.1. Bantuan Hibah Program Kemitraan

PembinaanPemantauan dilakukan bekerjasama dengan Instansi Dinas Koperasi setempat, selain itu juga kepada calon dan mitra binaan diberikan pelatihan seperti Pelatihan Manajerial, Pembukuan Sederhana dan menampilkan produk mitra binaan melalui pameran. Pada tahun 2009 bantuan hibah dilaksanakan dengan mengikutsertakan beberapa mitra binaan dalam Pameran Gelar Karya PKBL di Jakarta dengan nilai sebesar Rp. 41.372.000,- atau 28 dari rencana sebesar Rp. 150.000.000,- dapat dirinci sebagai berikut : Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Realisasi Akumulasi S.d. Tahun 2009 Rencana Realisasi 1. Hibah Pelatihan 401.593 70.000 - 401.593 2. Hibah PemasaranPameran 155.110 60.000 41.372 196.482 3. Hibah Lain-lain 144.099 20.000 - 144.099 Jumlah semua 70.802 150.000 41.372 742.174 Sumber: Olahan Peneliti, table 4.2

1.3.2. Bantuan Hibah Program Bina Lingkungan

Lokasi bantuan diupayakan terletak di lingkungan kerja perusahaan serta berkaitan dan berhubungan baik secara langsung maupun tidak terhadap keberadaan perusahaan. Proses pemberian bantuan dilakukan setelah proposal bantuan yang masuk mendapat respon dari Direksi, hal tersebut dilakukan mengingat sumber pendanaan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Pada tahun 2009 bantuan hibah Program Bina Lingkungan disalurkan sebesar Rp. 877.019.500,- atau 93 dari rencana sebesar Rp. 944.200.000,- dengan Universitas Sumatera Utara rincian sebagai berikut : Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi S.d. Tahun 2009 Rencana Realisasi 1. Bencana Alam 160.553 60.000 100.000 260.553 2. PendidikanPelatihan 721.956 104.200 369.242 1.091.198 3. Kesehatan 516.900 180.000 - 516.900 4. Sarana Umum 446.026 240.000 340.674 786.700 5. Sarana Ibadah 2.169.608 240.000 67.104 2.236.712 6. Pelestarian Alam 43.000 120.000 - 43.000 Jumlah 4.058.043 944.200 877.020 4.935.063 Disamping itu Program Bina Lingkungan juga membantu pihak Kopontren, Koperasi Perguruan Tinggi dan Kopersi Kelompok Masyarakat untuk membangun kebun kelapa sawit seluas 1.360 ha dengan nilai sebesar Rp. 6.990.447.114,- untuk 48 unit koperasi dengan rincian sebagai berikut : Rp. 000,- Uraian Realisasi S.d. Tahun 2007 Tahun 2008 Akumulasi S.d. Tahun 2008 Rencana Realisasi Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. Kapontren 34 4.210.227 - - - - 34 4.210.227 2. Perg. Tinggi 4 794.772 - - - - 4 794.772 3. SMK. Pert. 5 434.034 - - - - 5 434.034 4. Sekl. Unggul 1 98.569 - - - - 1 98.569 5. Klp. Masy 4 1.452.845 - - - - 4 1.452.845 Jumlah 48 6.900.447 - - - - 48 6.990.447 Sumber: PTPN I, tabel4.3 Dari seluas 1.360 ha dengan nilai sebesar Rp. 6.990.447.114,- tersebut di atas tanaman kelapa sawit untuk 48 unit koperasi juga tersebar diseluruh wilayah Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, dengan rincian sebagai berikut : Rp. 000,- Uraian Realisasi S.d. Tahun 2007 Tahun 2007 Akumulasi S.d. Tahun 2008 Rencana Realisasi Universitas Sumatera Utara Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. Aceh Timur 9 950.361 - - - - 9 950.361 2. Aceh Utara 13 2.443.203 - - - - 13 2.443.203 6. Pidie 2 335.690 - - - - 2 335.690 7. Aceh Besar 8 854.077 - - - - 8 854.077 10. Aceh Barat 10 1.883.101 - - - - 10 1.883.101 11. Aceh Selatan 5 389.729 - - - - 5 389.729 12. Aceh Singkil 1 134.286 - - - - 1 134.286 Jumlah 48 6.990.447 - - - - 48 6.990.447 Sumber: PTPN I, tabel 4.4

1.4. Biaya Operasional

1.4.1. Biaya Beban Operasional Program Kemitraan

Biaya beban operasional Program Kemitraan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 6.089.688,- 10 dari rencana sebesar Rp 61.046.000,- dengan rincian sebagai berikut : Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2007 Tahun 2007 Realisasi Akumulasi s.d. Tahun 2008 Rencana Realisasi 1. Biaya Survey 22.130 12.000 - 22.130 2. Biaya Monitoring 69.308 12.000 - 73.308 3. Biaya Penagihan 57.250 16.046 - 57.250 4. Biaya Admindll. 211.155 18.500 5.000 216.155 5. PPh. Jasa Girodep 48.348 2.500 1.089 49.473 Jumlah 412.227 61.046 6.089 418.316 Sumber: PTPN I, tabel 4.5 Biaya Beban Operasional Program Bina Lingkungan Biaya beban operasional Program Bina Lingkungan pada tahun 2009 sebesar Rp. 69.716.872,- atau 108 dari rencana sebesar Rp. 49.689.000,- dengan rincian sebagai berikut : Rp. 000 Universitas Sumatera Utara Uraian Realisasi S.d. Tahun 2007 Tahun 2007 Realisasi Akumulasi s.d. Tahun 2008 Rencana Realisasi 1. Biaya Survey 124.269 20.000 1.250 125.519 2. Biaya Monitoring 215.601 10.000 35.362 250.963 3. Biaya Administrasidll. 153.372 17.000 32.131 185.503 4. PPh. Jasa Girodep 106.478 2.689 974 107.452 Jumlah 599.720 49.689 69.717 669.437 Sumber: PTPN I, tabel 4.6

2. Realisasi dan Anggaran

2.1. Akumulasi Sumber dan Penggunaan Dana Program Kemitraan

Akumulasi sumber dan penggunaan dana Program Kemitraan menyajikan perolehan dan penggunaan dana dari awal pembinaan, posisi pada tahun 2009 juga disajikan realisasi maupun anggaran dengan rincian sebagai berikut : Sumber Dana Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi

s.d. Tahun 2009

Rencana Realisasi 1. Saldo - 62.595 106.171 - 2. Alokasi laba perusahaan 4.674.580 - - 4.674.580 3. Penerimaan - Pengem. Pokok Pinjaman 4.491.335 708.856 203.723 4.695.058 - Penerimaan Bunga 526.923 69.595 22.463 549.386 - Bunga dep j. giro 276.500 12.000 1.829 278.329 - Piutang d PTPN-IV 3.201.247 - - 3.201.247 - Piutang d PTPN-III 831.714 - - 831.714 Jumlah 9.327.719 790.451 228.015 9.555.734 Jumlah Sumber Dana 14.002.299 853.046 334.186 14.230.314 Sumber: PTPN I, tabel 4.7 Penggunaan Dana Universitas Sumatera Utara Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi

s.d. Tahun 2009

Rencana Realisasi 1. Dana Tersedia 14.002.299 853.046 334.186 14.230.314 2. Penggunaan Dana - Bantuan Pinjaman 8.750.190 642.000 187.500 8.937.690 - Eks. PTPN-IV 3.201.247 - - 3.201.247 - Eks. PTPN-III 831.714 - - 831.714 - Hibah 700.752 150.000 41.372 742.124 - Biaya Operasional 363.844 58.500 5.000 368.844 - PPh. J. Giro Lain-lain 48.381 2.546 1.090 49.471 Jumlah 13.896.128 853.046 234.962 14.131.090 3. Saldo Dana 106.171 - 99.224 99.224 Sumber;PTPN I, tabel 4.8

2.2. Perbandingan Sumber Dana dan Diagram Batang

Perbandingan sumber dana dalam jutaan rupiah tahun 2008 dan beberapa tahun sebelumnya sebagai berikut : Uraian T A H U N 2007 2008 2009 Alokasi Laba BUMN Pembina - - - Pengembalian 305 218 204 Saldo Dana Periode sebelumnya 323 344 99 Sumber:Olahan Peneliti

2.3. Akumulsi Sumber dan Penggunan Dana Program Bina Lingkungan

Universitas Sumatera Utara Akumulasi sumber dan penggunaan dana Program Bina Lingkungan menyajikan perolehan dan penggunaan dana dari awal penyaluran, posisi tahun 2009 juga disajikan realisasi maupun anggaran dengan rincian sebagai berikut : Sumber Dana Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi

s.d. Tahun 2009

Rencana Realisasi 1. Saldo - 195.842 256.657 - 2. Penerimaan - Alokasi PTPN Sumatera 8.000.000 - - 8.000.000 - Alokasi ses. RUPS PTPN I 2.460.000 1.200.000 700.000 3.160.000 - Jasa giro 1.432.941 24.000 2.510 1.435.451 - Penerimaan Lain-lain 12.286 - - 12.286 Jumlah 11.905.227 1.224.000 702.510 12.607.737 Jumlah Sumber Dana 11.905.227 1.419.842 959.167 12.607.737 Sumber: PTPN I, tabel 4. Penggunaan Dana Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi

s.d. Tahun 2009

Rencana Realisasi 1. Dana Tersedia 11.905.227 1.419.842 959.167 12.607.737 2. Penggunaan Dana - Pengemb. Tanaman 6.990.447 - - 6.990.447 - BUMN Peduli - 425.953 - - - Bantuan Lingkungan 4.058.044 944.200 877.020 4.935.064 - Biaya Operasional 493.600 48.500 68.743 562.343 - PPh. J. Giro Lain-lain 106.479 1.189 974 107.453 Jumlah 11.648.570 1.419.842 946.737 12.595.307 3. Saldo Dana 256.657 - 12.430 12.430

2.4. Perbandingan Sumber dan Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan

Universitas Sumatera Utara Perbandingan Sumber dan Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2009 dan dan beberapa tahun sebelumnya dalam jutaan rupiah : Uraian T A H U N 2007 2008 2009 Dana tersedia 479 1.192 959 Penyaluran Bina Lingkungan Korban bencana alam 13 - 100 Pendidikan pelatihan 121 149 369 Peningkatan kesehatan 25 447 - Pembangunan sarana umum - 44 341 Sarana ibadah 2 206 67 Pelestarian alam 15 28 - J u m l a h 176 874 877 Sumber: Olahan Peneliti, tabel, 4.10

3. Kinerja Program Kemitraan

3.1. Penerimaan Angsuran

Pada tahun 2009 jumlah kewajiban berupa angsuran pokok dan bunga yang diterima dari mitra binaan adalah sebesar Rp. 226.186.500,- atau 29 dari rencana penerimaan sebesar Rp. 778.541.000,- sesuai rincian sebagai berikut : Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2008 Tahun 2009 Akumulasi S.d. Tahun 2009 Realisasi Anggaran Usaha Kecil 3.811.016 750.954 226.187 30,1 4.037.203 Kopersi 1.207.243 27.587 - - 1.207.243 Jumlah 5.018.259 778.541 226.187 29,1 5.244.446 Sumber:PTPN I, tabel 4.11 Tidak tercapainya program penerimaan pada tahun 2008 disebabkan sebagian besar mitra binaan mengalami kesulitan-kesulitan di lapangan akibat Universitas Sumatera Utara rendahnya omzet usaha dari masing-masing mitra yang langsung serta sangat mengganggu aktivitas dan perolehan pendapatan usaha oleh mitra binaan.

3.2. Program Write Off

Sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimana sebagian besar mitra binaan berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat dan Aceh Selatan telah terkena musibah tersebut dimana diantaranya ada yang meninggal dunia, tempat usaharumah sudah tidak ada dan tidak diketahui lagi alamat yang bersangkutan, hal tersebut diperparah lagi dengan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang. Berkaitan dengan total tunggakan tersebut di atas terdapat sebagian mitra binaan yang terkena musibah yang tidak mungkin lagi melakukan usahanya, kepada yang bersangkutan akan dilakukan write off penghapusbukuan. Adapun jumlah mitra binaan tersebut menurut wilayah binaan adalah sebagai berikut : Rp. 000,- Wilayah Usaha Kecil Koperasi Jumlah Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. Aceh Tamiang 33 301.225 7 36.868 40 338.093 2. Langsa 81 719.828 3 15.885 84 765.713 Universitas Sumatera Utara 3. Aceh Timur 34 396.504 16 111.763 50 508.267 4. Aceh Utara 11 64.972 2 21.647 13 86.619 5. Aceh Tengah 19 206.077 2 277.535 21 483.612 6. Pidie 20 137.853 8 61.902 28 199.755 7. Aceh Besar 67 584.472 11 174.057 78 758.529 8. Banda Aceh 66 749.683 5 57.586 71 807.269 9. Sabang 10 57.611 - - 10 57.611 10. Aceh Barat 12 67.089 5 36.684 17 103.773 11. Aceh Selatan 78 528.666 2 9.899 80 538.565 12. Aceh Tenggara 31 239.658 7 55.256 38 294.914 Jumlah 462 4.083.638 68 859.082 530 4.942.720 Sumber: PTPN I, tabel 4.12

3.3. Tingkat Efektivitas Penyaluran

Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN KEP-100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara dijelaskan bahwa indikator yang dinilai untuk kinerja Program Kemitraan BUMN adalah efektivitas penyaluran dan kolektibilitas pinjaman. Berdasarkan ketentuan tersebut, kinerja Program Kemitraan s.d Tahun 2008 disajikan sebagai berikut : - 100 x tersedia yang dana Jumlah disalurkan yang dana Jumlah Rp. 9 6 2 332.357.11 228.872.00 = - Dana yang tersedia Tahun 2009 adalah sebagai berikut : Saldo awal Rp. 106.170.612 Pengembalian pinjaman Rp 203.722.859 Penerimaan bunga pinjaman Rp 22.463.641 Penyisihan laba tahun lalu Rp - Jumlah Rp 332.357.112 - Dana yang disalurkan s.d Tahun 2009 adalah sebagai berikut : Penyaluran pinjaman Rp 187.500.000 Hibah Rp 41.372.000 Universitas Sumatera Utara Jumlah Rp 228.872.000

3.4. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman

Kolektibilitas pengembalian pinjaman dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-1002002 tanggal 4 Juni 2002, posisi saldo pinjaman rata-rata tertimbang per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 2.333.767.167,- dengan rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman s.d tahun 2009 disajikan sebagai berikut : Penyaluran s.d. Desember 2008 Rp 12.970.650.407 Pengembalian s.d. Desember 2008 Rp 4.695.109.397 Sisa pinjaman pokok Rp. 8.275.541.010 Write off piutang bermasalah Rp. 4.942.720.915 Sisa pinjaman pokok Rp. 3.332.820.095 Lancar Rp. 1.548.706.841 x 100 = Rp. 1.548.706.841 Kurang Lancar Rp. 814.795.226 x 75 = Rp. 611.096.420 Ragu Rp. 695.855.627 x 25 = Rp. 173.963.907 Macet Rp. 273.462.400 x 0 = Rp. - Rp. 3.332.820.094 = Rp 2.333.767.167 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah sebagai berikut : ,02 7 100 x 094 3.332.820. Rp. 167 2.333.767. Rp. = Skor : 3

3.5 Kinerja Perusahaan pada Tahun 2009

Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun buku 2009 berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100MBU2002, tanggal 4 Juni 2002. Hasil perhitungan berada pada Nilai Bobot sebesar 70,70 dengan kategori “A” dan Tingkat Kesehatan “SEHAT”.

B. Kinerja Program Kemitraan Tahun 2008 1.1 Penerimaan Angsuran

Pada tahun 2008 jumlah kewajiban berupa angsuran pokok dan bunga yang diterima dari mitra binaan adalah sebesar Rp. 240.072.500,- atau 37 dari rencana penerimaan sebesar Rp. 642.609.000,- sesuai rincian sebagai berikut : Rp. 000 Uraian Realisasi S.d. Tahun 2006 Tahun 2007 Akumulasi S.d. Tahun 2007 Realisasi Anggaran Usaha Kecil 3.571.644 622.022 239.372 38,5 3.811.016 Kopersi 1.206.543 20.587 700 3,4 1.207.243 Jumlah 4.778.187 642.609 240.072 37,4 5.018.259 Sumber:Olahan Peneliti, tabel 4.13 Tidak tercapainya program penerimaan pada tahun 2008 disebabkan Universitas Sumatera Utara sebagian besar mitra binaan mengalami kesulitan-kesulitan di lapangan akibat rendahnya omzet usaha dari masing-masing mitra yang langsung serta sangat mengganggu aktivitas dan perolehan pendapatan usaha oleh mitra binaan.

1.2 Program Write Off

Sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dimana sebagian besar mitra binaan berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat dan Aceh Selatan telah terkena musibah tersebut dimana diantaranya ada yang meninggal dunia, tempat usaharumah sudah tidak ada dan tidak diketahui lagi alamat yang bersangkutan, hal tersebut diperparah lagi dengan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang. Berkaitan dengan total tunggakan tersebut di atas terdapat sebagian mitra binaan yang terkena musibah yang tidak mungkin lagi melakukan usahanya, kepada yang bersangkutan akan dilakukan write off penghapusbukuan. Adapun jumlah mitra binaan tersebut menurut wilayah binaan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Rp. 000,- Wilayah Realisasi S.d. Tahun 2006 Tahun 2007 Realisasi Anggaran Unit Rp. Unit Rp. Unit Rp. 1. Aceh Tamiang 34 304.887 7 36.860 41 341.755 2. Langsa 82 754.273 3 15.885 85 770.158 3. Aceh Timur 34 401.694 16 111.763 50 513.457 4. Aceh Utara 11 65.852 2 21.647 13 87.499 5. Aceh Tengah 19 206.377 2 277.535 21 483.912 6. Pidie 20 139.203 8 61.902 28 201.105 7. Aceh Besar 67 584.623 11 174.057 78 758.680 8. Banda Aceh 66 749.683 5 57.586 71 807.269 9. Sabang 10 57.611 - - 10 57.611 10. Aceh Barat 12 67.089 5 36.684 17 103.773 11. Aceh Selatan 80 541.681 2 9.899 82 551.580 12. Aceh Tenggara 30 240.108 7 55.256 37 295.364 Jumlah 165 4.113.081 68 859.082 533 4.972.163 Sumber: PTPN I, tabel 4.14

1.3 Tingkat Efektivitas Penyaluran pada Tahun 2008

Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN KEP-100MBU2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara dijelaskan bahwa indikator yang dinilai untuk kinerja Program Kemitraan BUMN adalah efektivitas penyaluran dan kolektibilitas pinjaman. Berdasarkan ketentuan tersebut, kinerja Program Kemitraan s.d Tahun 2008 disajikan sebagai berikut : - 100 x tersedia yang dana Jumlah disalurkan yang dana Jumlah Rp. 81 5 584.115.87 470.500.00 = - Dana yang tersedia Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Saldo awal Rp. 344.046.375 Pengembalian pinjaman Rp 218.251.410 Penerimaan bunga pinjaman Rp 21.818.090 Penyisihan laba tahun lalu Rp - Jumlah Rp 584.115.875 - Dana yang disalurkan s.d Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Penyaluran pinjaman Rp 462.500.000 Universitas Sumatera Utara Hibah Rp 8.000.000 Jumlah Rp 470.500.000

1.4 Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman

Kolektibilitas pengembalian pinjaman dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-1002002 tanggal 4 Juni 2002, posisi saldo pinjaman rata-rata tertimbang per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 2.518.499.165,- dengan rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman s.d tahun 2008 disajikan sebagai berikut : Penyaluran s.d. Desember 2008 Rp 12.783.150.407 Pengembalian s.d. Desember 2008 Rp 4.491.336.538 Sisa pinjaman pokok Rp. 8.291.813.869 Write off piutang bermasalah Rp. 4.972.162.689 Sisa pinjaman pokok Rp. 3.319.651.180 Lancar Rp. 1.388.464.647 x 100 = Rp. 1.388.464.647 Kurang Lancar Rp. 946.126.991 x 75 = Rp. 709.595.243 Ragu Rp. 707.193.526 x 25 = Rp. 176.798.382 Macet Rp. 277.864.015 x 0 = Rp. - Rp. 3.319.649.179 = Rp 2.274.858.272 Dengan demikian kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 68,53 100 x 179 3.319.649. Rp. 272 2.274.858. Rp. = Skor : 2

2.1 Kinerja Perusahaan

Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan pada tahun buku 2008 berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100MBU2002, tanggal 4 Juni 2002. Hasil perhitungan berada pada Nilai Bobot sebesar 70,50 dengan kategori “A” dan Tingkat Kesehatan ‘Sehat”.

C. Kinerja Program Kemitraan Tahun 2007 1.1. a. Penerimaan Angsuran