sesuai dengan yang disepakati dengan marchat, maka issuer akan membayar seluruh tagihan yang diajukan marchat setelah dikurangi oleh
discount yang besarnya sesuai dengan yang telah diperjanjikan lebih dahulu 3-5. Jangka waktu tanggal teransaksi dengan penagihan oleh
marcht kepada isuener juga diatur di dalam perjanjian, misalnya 3-10 hari.
F. Pencurian dengan Duplikasi Kartu Kredit
Pencurian merupakan suatu perbuatan mengambil barang orang lain dengan maksud untuk memiliki barang tersebut.dan perbuatan
mengambil itu haruslah di tafsirkan sebagai setiap perbuataan untuk membawa sesuatu benda di bawah kekuasaannya yang nyata dan mutlak.
Yang kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan maksudnya
9
. Kata mengambil dalam arti sempit, terbatas pada menggerakkan tangan dan
jari-jari, memegang barangnya dan mengalihkan barang tersebut ketempat lain.
10
Suatu perbutaan mencuri itu dapat dikatakan selesai apabila barang yang di ambil itu sudah berpindah tempat jika si pelaku memegang barang
yang dicuri. Ada beberapa macam modus dalam tindak kejahatan pencurian
kartu kredit dari yang mengunakan cara konvensional sampai yang tercanggih. Cara konvensional biasanya dilakukan dengan langsung
mencuri kartu kerdit seseorang dan meminta nomor pin dengan cara paksa, namun saat ini merebak dalam berbagai kasus pencurian kartu kredit
9
Lamitang, dan C. Dijman Samosuir, Delik-Delik Khusus Kejahataan yang di tukan Terhadap Benda Hak Milik dan lain-lain Hak yang timbul dari hak milik. Bandung, Tarsiti, 1979.
h79.
10
Wirjono Projodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2003. h. 79.
tersebut dilakukan dengan cara yang lebih canggih, yaitu pencurian dilakukan denagan mencuri data-data kartu kerdit tersebut dangan cara
mengcopy data tersebut melalui sebuah alat sebelum akhirnya dilakukan
penduplikasian.
Dan adapun pemalsuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemalsuan menurut bahasa yaitu proses, perbuatan, atau cara
memalsukan
11
. Sedangkan pencurian yaitu mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Dengan demikian dapat di ambil garis besarnya bahwa kejahatan pencurian dengan modus penduplikasian kartu kredit adalah suatu
kejahatan dan perbuatan ini dilakukan, sudah ada kartu kerdit yang asli, kemudian pada kartu tersebut yang asli atau yang sah, terhadap isinya
kartu diduplikasi dicuri data-data dan nomor pin yang berada di dalam kartu tersebut dan dilakukanlah pemalsuaan kartu kredit tersebut,. Yang
tersebut tampak dari luar seolah-olah benar adanya padahal sesungguhnya kartu utersebut bertentangan dengan sebenarnya,
Modus terhadap penduplikasian kartu kredit yaitu dengan cara mengcopy nomordata yang berada dalam kartu kredit, lalu kartu tersebut
digesekan pada sebuah alat, dan alat tersebut bernama skimmer, tanpa sepengetahuan pemiliknya dan kemudian kartu tersebut di duplikasikan
palsu. Fungsi alat skimer adalah alat untuk menyimpan data dan merekam data kartu tersebut setelah kartu tersebut digesekan kepada alat
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Jakarta, Balai Pustaka, 1991. cet 2 h. 639.
skimer. Adapun cara kerjanya alat skimer adalah setelah data kartu kerdit tersimpan, maka hasilnya dapat dilihat setelah alat skimer tersebut
terhubungkan dengan komputer atau leptop nanti timbul kartu tersebut yang berada dalam alat skimer, setelah itu kartu tersebut dapat di copy dan
dibuatkan menjadi kartu kredit palsu atau di duplikasikan sama persis seperti yang asli.
Dan kartu tersebut yang sudah diduplikasikan, bisa digunakan oleh orang yang menggandakan kartu tersebut, sehingga kartu tersebut sama
gunanya dengan kartu kredit yang asli. Berdasarkan modus ini sebenarnya saat ini di Indonesia telah ada
Undang-undang tentang informasi dan elektronik penduplikasian dengan kartu kredit perbuataan yang dilarang sesuai dengan pasal 30 ayat 1 yang
berbunyi sebagai berikut: 1
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan sistem elektronik milik orang lain dengan
cara apapun sesuai pasal 46 ayat 1 di pidana dengan ancaman pidana paling lama 6 enam tahun dan atau denda paling banyak
600.000.000.00 enam ratus juta rupiah. Ketika seseorang mencoba mengases dan mengambil data pribadi milik
seseorang seperti pengambilan data kartu kredit, maka perbuatan tersebut dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, oleh karna itu dapat dikenakan
ancaman pidana sesuai pasal 46 ayat 1, berupa penjara 6 tahun dan atau denda Rp, 600.000.000.00.,Enam Ratus Juta Rupiah yang tertera didalam Ungdang-
Undang Informasi dan teknologi. Data pribadi tersebut yang sering digunakan untuk teransaksi elekteronik, benar-benar dijamin dalam hal penggunaanya, oleh
Undang-Undang Informasi teransaksi elekteronik sehingga hanya orang yang memiliki hak mampu mengaksesnya dan beberapa pengecualian berdasarkan
Undang-Undang Informasi Elekteronik.
BAB V PENUTUP