50
3.3 Analisis Perbedaan Nuansa Makna
Tabel 1. Pemakaian Verba Utsu
No Cuplikan
Utsu Tataku
1 展望台から望む眼下のはるか先、大断崖が激しく
波 に 打 た れ る の が 見 え 、 思 わ ず 足 が す く む 。 Nipponia No. 33, 2005: 31
O X
2 古都、京都に約一年間滞在。英会話学校で英語を
教えながら、お寺や神社を巡り歩き、日本の伝統 武道である居合道( 刀を抜き、一打ちで敵を切
り、すぐに刀をさやに戻す剣術 )を学んだ。 Nipponia No. 7, 1999: 21
O X
3 「ロンクラ」と呼ばれる 競技に 参加する カヤポ
族。木の重い 棒でココナッツ 製 のボールを打 つ、ホッ ケーの 一種のような 競技 である。
Days Japan No. 11. 2005: 47
O X
4 あいつの 顔面 を 思いきり 打つまでは、顔面 を
打てる という 証拠 を見せるまでは 倒されない Ashita no Jyo Vol 10. 1971: 168
X
O
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa tidak semua kalimat yang menggunakan verba Utsu dapat diganti dengan verba lain yang
bermakna sama, seperti Tataku. Pada cuplikan kalimat 1, pemakaian verba yang tepat hanya verba Utsu saja, dan bukan dengan Tataku. Hal ini dikarenakan pada
kalimat 1 verba Utsu memiliki nuansa dihantam atau ditubruk dengan keras, dan pemakaian verba Utsu pada cuplikan di atas sudah tepat. Pada wacana tersebut
Universitas Sumatera Utara
51
dijelaskan bahwa tebing karang yang terjal dihantam dengan sangat kerasnya oleh ombak sehingga membuat kaki gemetar. Meskipun Utsu pada cuplikan di atas
tidak memiliki arti ‘pukul atau memukul’, namun makna kata ‘hantam atau dihantam’ yang tertera pada arti dari cuplikan di atas telah mewakili padanan
makna yang sesuai dengan verba Utsu tersebut. Dan didalam verba tersebut
terdapat unsur menubrukkan benda secara kuat dengan sesuatu, yang mana hal tersebut sesuai dengan nuansa makna dari verba Utsu.
Verba Tataku tidak tepat dipakai dalam kalimat 1, karena pada kalimat tersebut sama sekali tidak terdapat nuansa makna yang berkaitan dengan unsur
amarah, emosional dan ambisi. Begitu juga dengan cuplikan kalimat 2 dan 3, verba Utsu tidak dapat diganti dengan verba Tataku. Hal ini dikarenakan cuplikan
kalimat 2 dijelaskan tentang pepatah lama orang Jepang yang menggunakan pedang dengan sekali pukul untuk menjatuhkan lawan, yang mana pernyataan
tersebut sesuai dengan nuansa makna dari verba Utsu yang menyatakan bahwa verba Utsu memiliki nuansa makna sekali pukul. Sementara verba Utsu pada
cuplikan 3 menjelaskan nuansa makna menubrukkan sesuatu dengan kuat menggunakan benda kepada benda lain, dalam hal ini menubrukkan tongkat kayu
besar kepada kelapa. Verba Tataku tidak tepat dipakai dalam kalimat 2 dan 3, karena pada
kalimat tersebut sama sekali tidak terdapat nuansa makna yang berkaitan rasa emosional, amarah, ambisi maupun nunsa memukul yang berkelanjutan
kontinuitas. Sedangkan pada cuplikan kalimat 4, verba Utsu justru tidak tepat penggunaannya. Pada cuplikan tersebut justru memiliki nuansa makna amarah
Universitas Sumatera Utara
52
yang menggebu-gebu. Yang mana hal tersebut merupakan salah satu nuansa makna yang seharusnya dimiliki oleh verba Tataku, bukan Utsu.
Tabel 2. Pemakaian Verba Tataku
No Cuplikan
Utsu Tataku
1 まっか に 売れた トマト 見てえによ, ケチャップ を
かぶった 見てえによ。叩き つぶすことだってでき るってところを、この 場 で 見せてやらあ。 Ashita
no Jyo Vol 10. 1971: 168
X
O
2 タイガー、、、あの 虫類 の 面 を 今度こそ 確実に
叩きつぶして 見せるっ Ashita no Jyo Vol 10. 1971: 178
X
O
3 追い込み が まるで 甘いし だいいち やつの 目 が う
つろだ。一 ニラウンド で 叩いた やつ が 今 に なっ て きやがったのか Ashita no Jyo Vol 10. 1971: 224
X
O
4 京都 大学 霊長類 研究所 の 松沢 哲郎 教授 によ
れば、拍手 が 成立する ためには、二つ の 条件 が 必要で、ひとつ は 手 が自由 に 使えること、
もうひとつ は、手 を 叩くという 行為に 何らか の 意味 を 持たせることが 出来る ことであり、
この 条件 が 揃うことで 拍手 が 成立するとい う。その 意味 で 霊長類 も 餌を要求するときな
ど 相手の気を引く目的で手を叩く
。
http:ja.wikipedia.orgwikiE68B8DE6898B
X
O
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada kalimat yang menggunakan verba Tataku yang dapat diganti dengan verba lain yang
Universitas Sumatera Utara
53
bermakna sama, seperti Utsu. Pada cuplikan kalimat 1 sampai 3, verba Tataku tidak dapat diganti dengan verba Utsu, karena kalimat-kalimat tersebut memiiki
nuansa makna amarah, emosi, dam ambisi yang mana nuansa maknanya tidak ada yang sesuai dengan verba Utsu. Sedangkan verba Tataku pada cuplikan kalimat
4, memiliki nuansa makna memukul yang berkelanjutan serta sudah sesuai dengan teori literatur yang ada, bahwasanya verba Tataku juga mencakup
aktivitas memukul tangan ataupun tepuk tangan.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN